Para Ahli sejarah dan sirau berbeda pendapat tentang tanggal kematian Ayahnya. Dan yang dikatakan oleh Ibnu Ishaq, dan dikuatkan oleh Ibnu Sa'ad, bahwasanya itu terjadi ketika beliau berada diperut ibunya, dan inilah yang masyhur, yang dikuatkan oleh banyak ulama. Dan Ayat Alqur'an pun dengan pasti menyatakan :
"Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorant yatim, lalu Dia melindungi(mu). QS. Adh-Dhuha ayat 6. Bahwasanya Beliau adalah seorang Yatim
As-Suhaili berkata dalam ar-Raudh tentang tanggal yang tepat dari kematian Ayah Beliau : "Disebutkan bahwa Ayahnya wafat saat ia di dalam kandungan, dan kebanyakan ulama berpendapat saat itu Beliau dalam buaian, ini disebutkan oleh ad-Dawalibi dan yang lainnya, dan dikatakan: saat Beliau berusia dua bulan, ini disebutkan oleh Ibnu Abi Khaitsamah, dan dikatakan lebih dari itu... "
Namun ini bertentangan dengan riwayat dari Ibnu Sa'ad dibawah ini dengan menyatakan bahwa ia wafat pada usia dua puluh lima tahun dan kedua pendapat ini lemah.
as-Syami berkata ketika mengomentari perkataan as-Suhaili dari ad-Dawalibi: (dan kebanyakan ulama...) ia berkata: Yang benar bahwa itu perkataan banyak ulama, namun bukan kebanyakan dari mereka.
Dan yang masyhuur adalah bahwa Beliau dilahirkan diMekkah dalam keadaan Yatim tanpa Ayah, pada hari senin, tanggal dua belas Rabiul Awwal, pada tahun yang dikenal dengan nama TAHUN GAJAH, dan bahkan pada hari peristiwa gajah tersebut secara spesifik.
Dan ketika Ayahnya Wafat, ia diawasi oleh kakeknya Abdul Muththalib, dan tetap dibawah asuhan ibunya, Aminah binti Wahab.
Ayahnya wafat diMadinah, ditengah paman-pamannya -lebih tepatnya paman-paman Ayahnya Abdul Muththalib (paman dari pihak ibu)- Bani Adi bin an-Najjar, ketika ia diutus oleh Ayahnya Abdul Muththalib kesana untuk membeli kurma. Ia dimakamkan dirumah an-Nabighah, dibawah gerbang pintu rumah kedua disebelah kiri orang yang memasuki rumah an-Nabighah, dan ia wafat pada usia dua puluh lima tahun.
Rosulullah shallallaahu 'alaihi wasallam tetap diasuh ibunya Aminah binti Wahab dan dibawah pengawasan Kakeknya Abdul Muththalib setelah Beliau dibawa kembali dari perkambungan Bani Sa'ad.
Dan ketika Beliau berusia enam tahun, ibunya Aminah wafat di Abwa (sebuah desa yang berjarak dua puluh tiga mil dari Juhfah luar madinah), saat kembali ke Mekkah bersama Beliau setelah melakukan kunjungan kepada Paman Paman (dari pihak ibu) dari Kakekny Abdul Muththalib dari Bani Adi bin an-Najjar di Madinah Al-Munawwarah.
Dan Beliau pun dibawah oleh pengasuhnya, Umi Aiman kepada Kakeknya di Makkah. Dia pun mengasuh beliau hingga wafat saat beliau berusia delapan tahun.
Riwayat dari Abu Ya'la yang menceritakan tentang besarnya perhatian sang Kakek.
Suatu kali Sang Kakek menyuruh Muhammad shallallahu alaihi wasallam untuk mencari Untanya yang hilang, dan beliau pun tertahan lama dalam mencarinya, sehingga Abdul Muththalib sangat sedih dan ketika Muhammad kembali dengan untanya; ia bersumpah untuk tudak lagi menyuruhnya pergi untuk keperluan apapun
Ia senantiasa mendekatkan kepadanya, dan tidak mengizinkan seseorang pun masuk menemuinya jika Muhammad sedang tidur, ia memiliki tempat duduk yang tidak pernah diduduki oleh siapapun, ia memiliki kasur dibawah Ka'bah, dimana anak-anak duduk mengelilinginya, sementara Muhammad suduk diatas kasur tersebut bersama Kakeknya.
Selesai
________________________________Maaf guys baru Up, sempat lupa gara gara kuota mendadak habis hehe... ✌
Gimana lebarannya? Alhamdulillah... semoga kalian senang walaupun tidak sesenang tahun kemarin...
_____________________
Salam manis
Author,
QonitahAuliya^^
_____________________'JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YA'
KAMU SEDANG MEMBACA
Sirah Nabawiyyah
Historical FictionPerjalanan hidup Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dari lahir hingga wafat nya Beliau Dinukil berdasarkan riwayat riwayat shahih, sesuai kaidah kaidah ilmu hadits dan disertai pelajaran pelajaran disetiap kejadian