❝ We are not strangers, we are only forced to be strangers by circumstances. ❞
─ Universe Game
Sepulang sekolah, Moza tidak langsung ke rumah Anne. Sebelum itu, gadis itu berniat untuk mendatangi kelas Mahesa untuk menemuinya. Moza juga sudah mengatakan kepada Papanya untuk menunggu sebentar dan mengantarkannya ke rumah Anne setelah pulang sekolah.
"Mahesa!" seru Moza ketika sudah di depan kelas lelaki itu.
Mahesa yang terlihat tengah berbicara dengan Kailee pun sontak menoleh ketika merasa dirinya dipanggil. Lelaki itu menatap Moza dengan tatapan bertanya dan berjalan mendekat ke arah si pemanggil. "Ada apa?"
"Mau ikut aku gak?"
"Ikut kemana? Mau nyulik gue, ya, lo? Serem juga temennya Anne." kata lelaki itu ngawur.
Moza melayangkan satu pukulan yang agak keras tepat di lengan Mahesa. "Ngapain juga aku culik kamu, gak ada untungnya."
"Ya 'kan bisa aja."
"Gak. Aku gak minat nyulik buaya kayak kamu."
"Terus lo ngapain ngajak gue?"
"Ayo lihat Anne."
"Ngapain lihat Anne? Maksud lo selama ini gue gak pernah lihat Anne gitu?"
Moza menghembuskan nafasnya. "Bukan gitu, Mahesa. Anne lagi sakit. Ayo jenguk dia. Kamu mau 'kan?"
Sebelum Mahesa menjawab, tiba-tiba Kailee datang dan memotong pembicaraan mereka. "Gak. Mahesa gak bisa jenguk Anne. Dia udah janji mau anterin aku pulang." gadis yang tiba-tiba nimbrung itu memandang Moza dengan tatapan tidak suka.
Moza membalas tatapan tidak suka itu juga. "Palingan dia terpaksa nganterin kamu pulang. Kamu itu 'kan cewek pemaksa, egois, tukang ngadu, pemarah, sama suka iri." ejek Moza.
"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu?! Harusnya kamu bilang ke temen kamu si Anne itu buat gausah ngedeketin Mahesa terus. Gatel banget jadi cewek." Kailee tentu marah mendengar perkataan dari Moza.
Moza tertawa remeh ke arah Kailee. "Maaf, ya, Kailee. Tapi yang deketin temenku itu Mahesa diluan. Anne gak pernah tuh minta-minta dideketin sama Mahesa apalagi sampai bersikap gatel ke Mahesa soalnya dia bukan kamu."
Kailee hendak ingin membalas perkataan Moza yang membuatnya emosi tapi langsung dipotong oleh Mahesa. "Lo berdua gausah ribut." tatapan Mahesa beralih ke Kailee. "Kai, tunggu disini. Gue bicara sebentar dulu sama Moza."
Mahesa memberi kode ke Moza untuk mengikutinya. Gadis itupun mengangguk pertanda mengerti dan mengikuti langkah Mahesa. Sebelum itu, Moza menyempatkan diri untuk mengejek Kailee dulu. Gadis itu menjulurkan lidahnya tanda mengejek dan sontak hal itu membuat Kailee semakin kesal ditempat.
Setelah sudah merasa agak jauh dari Kailee, Mahesa menatap Moza. "Maaf tapi gue gak bisa."
Sontak Moza langsung marah ketika mendengarnya. "Kok gitu?! Kamu gak peduli sam ─ "
"Gak gitu, Moza."
"Ya, terus kenapa gak bisa?" tanya Moza dengan nada kesal.
"Gue udah janji sama Papanya Kailee buat nganterin dia pulang. Lagian lo pasti tau 'kan gimana kondisi hubungan gue sama Anne sekarang? Rasanya bakal kurang nyaman."
"Padahal kamu bisa sekalian perbaiki hubungan kamu sama Anne. Kamu gak mau?"
Mahesa menggeleng. "Gue bakalan perbaiki semuanya tapi gak sekarang."
"Yaudah deh kalau emang gak bisa. Mau titip salam gak buat Anne?"
"Titip cinta aja."
"Gak!" Moza langsung pergi meninggalkan Mahesa sendirian disana.
Mahesa tertawa kecil sebelum ia mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sebuah pesan yang ditujukan untuk Anne.
Mahesa :
take care of ur health anne.๑ ⋆˚₊⋆ ──── ʚ˚ɞ ────⋆˚₊⋆ ๑
see u soon in next chapter 💐💗
![](https://img.wattpad.com/cover/219848614-288-k466327.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe Game
Jugendliteraturft. enhypen's heeseung ━ completed ❝ Teruntuk kita, yang diajak bermain oleh semesta. ❞ » plagiarism and hate comments are not allowed! ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©dowlette