Chapter 4 | Perasaan aneh

308 77 41
                                    

***

Sekarang Clara dan Irene sedang berada di kantin karna bel istirahat telah berbunyi 10 menit yang lalu.

"Eh Cla, lo tau gak tadi tuh Daren liatin kita mulu, gue yakin dia pasti syok banget," ucap Irene sambil memakan nasi gorengnya.

Clara yang mendengar itu sontak menghentikan makannya. "Iya sih, tapi bodo amat juga," ucap Clara sambil memakan kembali makanannya.

Disisi lain Alvaro Daren dan Rangga yang juga berada di kantin.

"Kita ke meja Clara-Irene yuk," ajak Daren.

Alvaro menyerit heran. "Buat apa, udah disini aja," ucap Alvaro.

"Enggak kita kesana aja yuk," ucap Rangga. "Eh tapi biasanya Clara selalu gak mau deket-deket sama cowok apalagi duduk bareng, gak mau ah gue," lanjut Rangga.

"Halah yaudah gue sendiri aja," ucap Daren lalu beranjak.

"Hati-hati aja lo kena bogemannya, "ucap rangga yang di balas acungan tangan membentuk 'ok'.

"Hello sayang," ucap Daren lalu duduk disamping Clara dan merangkul gadis itu.

"Ck, apaan sih lo. Udah sana," ucap Clara.

"Daren lo ngapain sih disini, kangen sama gue kan lo," ucap irene sambil menaik turunkan kedua alisnya.

"Gak ngapa-ngapain kok gue cuman mau nanya, kalian tadi kenapa di hukum?" tanya Daren.

"Bolos,"
"Bolos,"
balas Clara dan Irene bersamaan.

"Tingkatkan, gue balik dulu ya bye cayang-cayangku," Daren mengacak rambut Clara dan mencubit pipi Irene. "Gue cuma manas-manasin anak dua," bisik Daren lalu kembali ke meja nya.

Kejadian itu tak luput dari pandangan semua yang ada di kantin.

'Eh gue gak salah liat, itu Clara mau dirangkul sama cowok.'

'Anjir Daren rangkul Clara, siapanya sih dia.'

'Clara sama dia mau, tapi sama gue gak mau deket deket.'

'Anjir si irene di cubit aaaa pengen gue.'

'Manis banget sih.'

'Jadinya Irene atau Clara tuh."

Terdengar celotehan para murid yang berada di kantin, sedangkan Alvaro dan Rangga hanya bisa termenung melihat Clara dan irene yang tampak santai dengan kehadiran Daren.

Gak biasanya - Batin Alvaro.

Kenapa Irene akrab banget sama Daren ya - Batin Rangga.

Daren mengulum senyumnya melihat kedua teman baru nya yang melamun. "Woy! Lo pada ngapain deh ngelamun mulu."

Alvaro tersadar dari lamunanya. "Apaan sih, gue nga ngelamun juga," balas Alvaro.

Rangga masih tampak syok melihat itu seketika tawa Daren pecah dan itu membuat Rangga tersadar. "Eh lo kapan disini," tanya Rangga.

Daren yang mendengar itu tampak tidak bisa berhenti ketawa. "Gue daritadi disini udah lama kali, kaliannya aja yang ngelamun," jawab Daren.

"Eh tapi kok bisa lo seakrab itu sama mereka," tanya Rangga.

"Kepo lagi kan," jawab Daren dengan santainya.

My Bad Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang