P e d u l i (?)

114 25 1
                                    

Sella dan Wilona asik membicarakan kegiatan apa yang akan mereka lakukan selepas pulang sekolah nanti.
Hari ini Sella tidak ada latihan ekskul dance dan Wilona sedang libur latihan paduan suara karena beberapa hari yang lalu Wilona dan tim paduan suara lainnya meraih juara pertama di perlombaan paduan suara tingkat Provinsi.

"Jadi enaknya ke mana pas pulang sekolah?" Wilona menatap Sella dengan penuh semangat.
"Bagaimana kalau kita ke mall terus habis itu ke Gramedia buat beli buku? Pasti asik" Wilona terus berceloteh, dia sepertinya tidak sabar untuk qualitytime bersama dengan Sella.
Sella tersenyum lalu memperlihatkan sebuah tempat yang tertera di smartphonenya ke Willona. Sella sangat ingin mengunjungi tempat tersebut.

"Bagaimana dengan kafe ini? Bukankah tempatnya sangat menyenangkan? Ayolah, sekali-kali kita ke kafe! Aku sudah bosan ke mall dan Gramedia. Kamu harus menjauh beberapa saat dari buku Willona!" Sella memasang wajah memelasnya, berharap Willona ingin pergi ke sana bersama dirinya.

"Ayolah kumohoooon, kafenya juga sangat bagus dan tenang. Aku yakin kamu akan menyukainya ya ya ya?" Sella masih berusaha membujuk Wilona yang nampaknya sedang berpikir. Sella menggenggam tangan Wilona seperti sedang memohon agar keinginannya terpenuhi.

Wilona mengangguk lalu terkekeh melihat Sella yang sangat senang hingga dia berdiri sambil menggoyangkan tangan dan badannya.

"Kelihatannya lo lagi bahagia banget Sel" suara itu menghentikan gerakan Sella. Sella mematung, diam ditempatnya. Kemudian menolehkan kepalanya dan seketika ekspresi wajahnya berubah menjadi galak dan juga muram.

Bagaimana tidak? Sella sepertinya ingin segera menghilang dari peradaban ketika melihat Sebastian, cowok yang menurutnya sudah kehabisan akal itu bersama dengan Kaisar, mantan Sella yang berhasil membuat Sella patah hati hingga saat ini.

Sella tahu kalau Kaisar dan Sebastian itu sahabatan ditambah juga dengan satu cowok lagi yang bernama Chandika.
Mereka bertiga cukup terkenal, oh ralat. Sangat terkenal di kalangan para gadis.

Untuk kesekian kalinya, Sella menghela napas. Sella kembali menatap Wilona lalu tersenyum.

"Wil aku kembali ke kelas ya" Sella bersiap untuk melangkah pergi, namun tangannya ditahan oleh Sebastian.
"Udah sempat makan?" Sebastian menatap Sella dengan pandangan yang Sella tidak suka, Sella lalu menepis tangan Sebastian.
"Bukan urusan lo." balas Sella lalu berjalan pergi keluar dari kantin, meninggalkan Wilona yang menatap mereka bingung.

"Sella udah makan Wil?" tatapan Sebastian berganti ke Wilona ketika sudah melihat Sella menjauh.
"Eh, anu, itu, dia belum makan. Kita baru beberapa menit yang lalu mesan jadi makanannya belum siap." Wilona tampak kaget ketika ditanya begitu oleh Sebastian. Sebastian yang mendengar itu langsung menempati tempat Sella tadi duduk.

"Ngapain bro, jadinya makan disini?" Chandika nanya ke Sebastian sambil ngambil posisi duduk di samping Wilona yang hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Sebastian. Kaisar menatap Sebastian tidak mengerti, namun hanya memilih untuk diam.

"Kalian apa gak mau mesen? Gue dah lapar nih" Kaisar nyeletuk sambil megang perut dia, mendramatisir.
"Nitip dong Sar, pesanin gue bakso ekstra pedes ya!" Chandika menyahut sambil nyengir, tidak merasa membebani temannya.

Kaisar hanya memutar matanya malas, kalau kayak gini hari ini Kaisar yang jadi babu mereka.
"Kalau lo mau mesan apa Bas?" tanya Kaisar yang sedang melihat kearah Sebastian. Sebastian hanya menggelengkan kepala menjawab pertanyaan Kasiar.

"Lo gak lapar apa gimana dah?" Chandika nyeletuk.
"Gue bakal nungguin makanan Sella." semua mata yang berada di meja itu langsung natap Sebastian. Mungkin yang ada dipikiran mereka bertiga Sebastian mau ngehemat uang makanya dia memilih makan makanan yang sudah dipesan oleh Sella.

"Gue mau ngantarin makanan dia dulu, gue yakin dia lapar." Seusai mengucapka itu, Sebastian mengeluarkan smartphone dari kantong celananya. Berusaha menghindari apapun yang Wilona, Kaisar, dan Chandika akan tanyakan atau lakukan.

Kaisar sepertinya tertular untuk menghela napasnya kasar. Kaisar sangat tidak mengerti bagaimana jalan pikiran Sebastian. Apa sebastian begitu suka ke Sella? Kaisar sang mantan pacar Sella saja menyerah melihat kelakuan Sebastian.

Saat melihat seorang pria yang lumayan cukup berumur membawa nampan kearah meja mereka, Sebastian langsung berdiri bersiap mengambil pesanan Sella.

"Gue duluan, kalian makan aja." Sebastian lalu berjalan sambil membawa sepiring nasi goreng dan jus jeruk milik Sella.

It's You ¦ SeulHunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang