Selamat membaca :)
®®®
Dia Romeo. Tapi aku bukan Juliet.
Aku hanya seorang perempuan yang mengaguminya dalam diam. Aku ingin mengungkapkan, namun tahu akan ditolak.
Dia Romeo, terlalu sempurna untuk kumiliki. Dia Romeo, terlalu jauh untuk kugapai. Dia Romeo, terlalu dingin untuk kudekati.
Namaku Leona, teman satu sekolah Romeo. Ah, entahlah aku boleh menganggapnya teman satu sekolah atau bukan, karena nyatanya aku berada jauh darinya.
Aku memiliki seorang teman, namanya Juliet. Ya, dialah Juliet yang harusnya bersanding dengan sang Romeo. Bahkan dari kabar yang kudengar orangtua mereka saling mengenal dan berencana untuk menjodohkan mereka. Beruntung sekali Juliet...
"Jadi, July... Kapan kalian akan bertunangan?" itu pertanyaan dari salah satu temanku, Sherlyne.
"Entahlah... Kalian tahu kan, aku tidak menyukai Romeo-Romeo itu," keluh Juliet sambil meminum es jeruk yang dipesannya dikantin.
"What the-- Bisa-bisanya kamu gak suka Romeo! Dia itu ganteng, keren, jago basket, pintar, anak orang kaya lagi!" seru Sherlyne tidak terima. Dan jujur saja, aku sangat menyetujui itu.
Oh ayolah, orang bodoh mana yang bisa memalingkan wajah dari ketampanan seorang Romeo? Jelas orang itu bukan aku.
"Bisa dong, buktinya sampai sekarang aku tidak menyukainya. Dia itu sombong, dingin, terlalu kaku, bahkan dia tidak bisa tersenyum sedikit pun. Dan aku sangat-sangat bingung mengapa temanku ini tidak bisa berpaling darinya." jelas Juliet sambil melirikku.
Aku menatapnya seolah berkata (apa-apaan-kamu-kenapa-membawaku), dan dia hanya tertawa kecil sambil berhigh-five bersama Sherlyne.
"Kalian ini... Aku gak mungkin bisa menjalin hubungan dengan Romeo. Berteman saja tidak bisa, apalagi yang lebih..." aku berusaha merangkai kata agar dua orang yang berstatus sebagai temanku itu tidak lagi menggoda. Tapi bukannya berhenti, tawa mereka malah semakin meledak.
"Oh... Bayi kecil kita ini sudah besar ternyata..." goda Sherlyne sambil menusuk-nusuk pipiku menggunakan jari telunjuknya.
"Ouw, our baby lion..." kali ini giliran Juliet yang menggodaku sembari memasang ekspresi menyebalkan.
Merasa jengah, aku langung berdiri dari dudukku dan pergi meninggalkan mereka. Dapat kudengar mereka memanggil-manggilku dengan panggilan alay itu, dan aku cukup merasa malu akan hal tersebut.
Aku keluar dari kantin dengan kepala yang tertunduk karena semua orang melihat kearahku. Mau ditaruh mana wajah yang tidak ada bagus-bagusnya ini...
Brak
Ups... Sepertinya sangking kesal dengan kedua teman tidak berakhlakku itu aku sampai menabrak sesuatu, atau lebih tepatnya seseorang. Aku tidak terjatuh, begitupun dengan orang tersebut, lantas apa yang menimbulkan bunyi yang begitu keras. Aku melihat kearah lantai dan menemukan beberapa buku yang kuyakini tebalnya mengalahkan dosa Sherlyne dan Juliet dijadikan satu.
Kulihat orang yang kutabrak membungkuk, memungut bukunya tanpa berkata apapun.
Tunggu... Seperti ada yang aneh. Ini aku yang nabrak kan? Aku yang harus minta maaf dong,
"Mmm... A--aku, maa---"
Aku tidak dapat menyelesaikan permintaan maaf itu saat melihat siapa orang yang tadi kutabrak. Itu Romeo, laki-laki yang sangat aku kagumi. Jadi sekarang bagaimana,
"Jalan matanya dipakai!"
Jleb
Dia cuma bilang begitu lalu pergi meninggalkanku. Iya, dia cuma bilang begitu tapi aku langsung merasa bimbang. Antara takut karena sepertinya Romeo marah dan senang karena akhirnya bisa mendengar suara laki-laki itu dengan sangat jelas.
Ah sudahlah, sepertinya memang sangat tidak ada kesempatan untukku mendekatinya.
®®®
Jeng... Jeng... Jeng...
Maaf, jiwa haluku tidak bisa ditahan ternyata. Cast akan aku selipkan di bagian cerita saja. Tapi anggap saja Leona ini adalah kalian ya... Sampai jumpa nanti.
👇 👇
🌟 💬
KAMU SEDANG MEMBACA
My Romeo | HHJ
FanfictionDia Romeo. Tapi aku bukan Juliet. * * * Hwang Hyunjin Lokal ®®® •| Highest Rank |• #9 in leona [6/6/20] #7 in leona [8/6/20]