5 💕 Don't delude me

328 40 8
                                    

"when he become mine"

*

*

*

"HunHan"

*

*

*

Irene memandangi kedua remaja dihadapanya yang sejak bergabung ke meja makan mereka berdua menundukkan kepalanya. Irene mengolesi roti gandum dengan selai kacang dan memberikanya kepada Sehun.

Tanpa mengatakan apapun Sehun memakanya. Irene beralih memberikan yang lainya untuk Luhan.

"gomawo eomma" kata Luhan.

"ne" jawab Irene.

Appa Oh sudah berangkat ke kantor pagi sekali karena akan mempersiapkan persentasi soal pekerjaan dan Irene akan menyusulnya setelah memastikan Sehun dan Luhan baik-baik saja.

"omong-omong Luhan masih mau berangkat sendiri ke sekolah, jujur saja eomma mengkhawatirkanmu" kata Irene.

Luhan menatap Irene sekilas sebelum kembali menundukkan kepalanya. "iya eomma, dan jangan khawatir, aku akan hati-hati" jawabnya.

"bersamaku saja ya" sela Sehun. Luhan cepat saja menggeleng, "aku tidak mau merepotkanmu, aku harus bolak balik dari sekolah, ke studio lukis Seulgi sunbae lalu ke sekolah lagi dan pulang, lagi pula hari ini kau ada lomba renangkan, jadi fokus saja pada itu" jelas Luhan.

"kau tidak mau ya bersamaku, bahkan semalam kita-"

"kita apa?" tanya Irene.

"tidak ada eomma, kau jangan macam-macam ya jerapah" kata Luhan memperingati Sehun lalu beranjak menuju kamarnya.

"kau ada apa hm...?" ujar Irene curiga kepada Sehun. Sehun tidak menjawab pertanyaan Ibunya, dia menyusul Luhan.

"kenapa Lu?" tanya Sehun yang memperhatikan Luhan memasukkan beberapa buku ke dalam tasnya.

"apa?" tanya Luhan balik. Sehun menghampirinya dan duduk di sisi tempat tidur.

"soal kitalah" jawab Sehun.
"memangnya kita kenapa?" tanya Luhan. Sehun yang gemas lalu menarik Luhan duduk di sampingnya. Dia menatap Luhan sejenak. Tidak menyangka saja bahwa semudah itu mengatakan cinta. Dan benarkah dihadapanya ini cintanya yang selama ini dia selalu bertanya siapa dia, bagaimana rupanya, apakah dia wanita atau pria, dan yang tidak di sangka bahwa dia adalah sahabat tunanganya sendiri.

Luhan merapikan dasi Sehun yang miring. "lebih baik kita berangkat" kata Luhan.

Sehun menahan Luhan.

"kau meragukanku semalam, apa perlu aku mengulanginya lagi? " tanya Sehun. Luhan cepat-cepat menutup mulutnya.

Sehun terkekeh kecil lalu mencubit pipi Luhan. "aku tidak akan menciummu, aku mencintaimu Luhan" katanya.

Luhan bersemu merah jambu dan memukul lengan Sehun. "kau membuatku hilang fokus pagi-pagi sudah menggodaku" kata Luhan. Sehun menggelengkan kepalanya. "oke, kalau begitu ayo kita berangkat, aku di belakangmu" kata Sehun lalu bangkit dari duduknya.

"tunggu!" ujar Luhan.

Sehun berbalik,"ada apa?" tanyanya.
"pulang sekolah nanti kita ke pemakaman Baekhyun ya, aku akan mengenalkanmu kepadanya" kata Luhan. Sehun terdiam seketika.

Luhan mempoutkan bibirnya karena sudah yakin kalau Sehun pasti tidak akan mau, dia pasti akan teringat dengan tunanganya yang telah meninggal itu nanti.

When He Become Mine "HunHan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang