Walaupun sudah menyaksikan kejadian tragis itu dengan mata kepalanya sendiri, sikap Narcissus tetap tak berubah. Pemuda tampan itu tetap acuh dan dingin terhadap gadis-gadis dan peri yang mendekatinya. Malahan kadang dia makin sebal dan mulai berkata ketus. Kata-kata tajam sering terucap dari mulutnya sehingga banyak gadis dan peri yang terluka hatinya dan sakit hati.
Pun demikian kepada para pemuda yang memberanikan diri datang padanya untuk menyatakan cinta mereka setelah terbuai oleh ketampanannya yang tiada tara, Narcissus yang sangat sadar akan ketampanan dirinya yang dipuja banyak orang tak segan-segan menghina jika dalam pandangannya mereka tak sepadan tampannya dengan dirinya atau sesama karibnya
"Siapakah kamu? Tak kau lihatkah siapa dirimu sampai berani datang menyatakan cintamu?" cemoohnya tanpa sungkan dan tanpa berpura-pura sedikitpun.
Malu dan terhina para pemuda itu pergi dan tak pernah lagi memberanikan diri menemuinya apalagi mencoba menyatakan cinta mereka untuk kedua kalinya.
Suatu hari datanglah seorang perwira muda gagah berani dari Athena untuk menyatakan cintanya kepada Narcissus setelah tak sengaja bertemu dengannya.
Ameinias nama perwira muda itu. Dia bukanlah orang biasa. Dia tak lain dan tak bukan adalah seorang pahlawan ketika bangsa Yunani berperang melawan bangsa Persia dalam pertempuran Salamis, sebuah perang yang tak berguna yang hanya menyebabkan banyak kematian yang sia-sia dari kedua bangsa besar itu. Perang di mana kapal Ameinias menabrakkan kapalnya ke labuhan kapal perang bangsa Persia sehingga kedua kapal tersebut terkait dan menyebabkan pertempuran yang sangat sengit yang dimenangkan oleh Ameinias ketika dia berhasil membunuh Ariamenes, adik Xerxes raja Persia dan juga laksamada kapal perang itu dengan tombaknya dan mencampakkan mayatnya ke dalam laut.
Selain sebagai seorang pahlawan pemimpin perang, Ameinias juga bukan dari kalangan biasa. Dia datang dari keluarga terpandang di Athena. Aeschylus kakak laki-lakinya adalah seorang pujangga penulis cerita terkenal dan Cygnaegirus kakak laki-lakinya adalah juga seorang pahlawan pertempuran Maraton. Sedang Philopatho, adik perempuannya yang cantik tak lain dan tak bukan adalah ibu Philocles penyair tragedi terkenal di Athena.
"Adikku sayang... Adikku baik urungkanlah niatmu," kata Aeschylus yang juga pernah dihina Narcissus, "Aku tak mau kau dipermalukan seperti diriku dulu".
"Jangan temui pemuda sombong itu. Apalah arti ketampanannya kalau hatinya tak sepadan dengan rupanya," kata Cygnaegirus menambahkan karena seperti Aeschylus dan banyak pemuda lain, diapun pernah Narcissus permalukan di depan banyak orang.
"Dengarkan kata mereka, " pinta Philopatho sambil bercucuran air mata, merayu kakak kesayangannya, "Aku tak rela kau dihina oh kakakku sayang. Lupakanlah dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Narcissus, Ketampanan yang Mematikan
Fiction HistoriqueCerita ini adalah adaptasiku dari cerita mitologi Yunani yang tentu saja tak sungkan dan tanpa penyesalan dan rasa bersalah kubumbui dengan khayalan-khayalan halu. Sebenarnya cerita ini kutulis beberapa tahun yang lalu di status Facebook dan sekaran...