5. Ngamuk

2K 295 47
                                    


Setelah mengantar Rosé pulang, Jaemin menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur miliknya. Sepanjang jalan pulang, ia hanya terus memaki Jeno dan Jennie bergantian. Pasangan itu benar-benar menyusahkannya.

Tangan kanannya merogoh saku celana dan mengambil ponsel miliknya. Mencari nomor kontak Jeno dan segera menghubunginya. Apa lagi yang akan dilakukan Na Jaemin, kalau bukan untuk memarahi sahabatnya itu?

"Kemana lagi ini kucing garong!" sungutnya yang hanya melihat layar ponselnya yang sedang menunggu Jeno menjawab teleponnya. Satu-dua kali tidak ada jawaban membuat Jaemin segera mengetik pesan untuk Jeno, sebuah pesan beruntun sampai sahabatnya itu membalas.

Na Jaemin
JENO!
WOI JENO!
SI ANJING! KEMANA NIH KUCING GARONG!
JENO!
LEE JENO!
WOI! BANGSAT! KE MANA LO?!

Jaemin mendengus menatap layar ruang chat kontak Jeno yang belum kunjung dibaca. Sumpah serapah ia berikan untuk sahabatnya itu.

Lee Seperorokan Jeno
Kenapa fans?
Manggil-manggil sampai segitunya

Tanpa ada niatan membalas pesan dari Jeno. Jaemin segera kembali ke daftar panggilan dan melakukan panggilan ulang pada kontak Jeno. Tidak sampai nada panggilan kedua, teleponnya sudah diangkat oleh Jeno.

"YEE! SI BANGSAT! FANS MATA LO!" maki Jaemin dengan cepat saat panggilan terhubung.

"Baru juga gue angkat, udah dikatain bangsat lagi. Sahabat macam apa lo, Jaemin?" balas Jeno dengan melas.

Jaemin mendengus mendengar perkataan Jeno. "Lo yang seharusnya sahabat macam apa, Jeno?! Lo sama cewek lo tuh sama! Sama-sama nyusahin!"

"Kenapa gue harus nganterin tuh cewek? Pakai segala salah kasih nomor lagi. Lo berdua ngerencanain apaan?!" tembak Jaemin langsung pada intinya.

Sejak di jalan pulang, Jaemin memang sudah merasa aneh. Terlebih lagi, perempuan bernama Rosé dengan terang-terangan mengatakan, kalau makalah yang tertinggal itu tidak ada yang salah. Itu makalah yang dikerjakan olehnya bersama Jennie.

"Slow boss ... slow." Suara Jeno berusaha menenangkan Jaemin. Namun, Jaemin dengan cerpat berdecih.

"Enggak baik tarik urat begitu. Nanti cepat tua, loh.," lanjutnya lagi dengan nada bercanda.

Jaemin mendengus. "Lo berdua bukan buat gue cepat tua. TAPI, LO BERDUA BUAT GUE CEPAT MATI!"

Teriakan Jaemin sontak membuat Jeno terkejut. "Ya Tuhan, Na Jaemin. Gue mana tega ngelakuin itu ke teman seperorokan gue. Jahat banget gue doain sahabat sendiri cepat mati."

Kedua bola mata Jaemin berputar. Malas menanggapi perkataan Jeno yang berlebihan itu.

"Ya, sekarang maksud lo apaan?!" tanyanya lagi dengan nada sedikit tegas.

Suara tarikan napas Jeno dapat terdengar di telinga kanannya.

"Gue kan cuman minta tolong buat nganterin Rosé. Perihal Jennie yang salah sebut nomor juga bukan salah dia juga. Semua manusia pasti ada salahnya, Jaemin," ucap Jeno beralasan.

"Lagian lo juga mau aja, kalau dimintain tolong."

Jaemin meremat ponsel miliknya. "Kalau gue tahu dia adalah cewek ngeselin itu, ogah gue!"

"Sekarang gue mau tanya sama lo. Lo ada masalah apa, sih, sama Rosé? Gue kan enggam tahu masalah lo berdua" tanya Jeno dengan suaranya yang tenang.

"Sekarang, coba jelaskan sama Jeno yang ganteng ini," sambungnya dengan nada suara yang berubah menjadi lebih percaya diri kalau dirinya ganteng.

"JIJIK BANGSAT!" maki Jaemin yang sudah malas mendengar kata-kata ganteng dari mulut Jeno. Sahabatnya itu terlalu percaya diri, kalau sudah berurusan dengan wajahnya.

"Kalem bro ... kalem." Jeno menangkan Jaemin yang terus memakinya.

"Kalem-kalem tai kucing! Pokoknya gue kagak mau lagi berurusan sama tuh cewek! Ingat, ya, Lee Jeno. NEVER!"

Jaemin memutuskan panggilan teleponnya setelah mengatakan satu kata yang menegaskan dirinya tidak akan berususan dengan Rosé lagi. Enggak akan pernah, pikir Jaemin.

***

"Diminta jelasin, dia malah ngamuk. Heran aku sama Jaemin, tadi maki-maki aku, terus aku minta penjelasan masalah dia sama Rosé malah dimatiin," kata Jeno menatap layar ponselnya.

Kedua netranya melihat ke arah Jennie yang tengah sibuk dengan ponselnya, "Siapa?" tanyanya segera.

"Siapa lagi kalau bukan Rosé." Jennie menunjukkan isi chatnya bersama Rosê.

***

June 5th, 2020

Aku & Kamu (Jaemin Rosé) - Book 1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang