三十六 | Yang Tidak Pernah Disangka

3.3K 712 357
                                    

Yuk Teume jangan lupa streaming lagu Wayo - Bang Ye Dam

Aku kasi konfliknya cuma 3. Berhubung sekarang lagi puncak konflik, berarti tinggal satu konfliknya. Berarti Mizpah mau abis hehehe

 Berarti Mizpah mau abis hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cecil menuangkan bubur abalon panas ke dalam sebuah mangkuk dari panci. Tidak lupa ia memberikan suwiran ikan salmon panggang di atasnya agar rasanya lebih enak. Ia meletakkan panci itu di bawah meja di dapur kerajaan sebelum membawa mangkuk berisi bubur tadi ke kamarnya. Ia berniat memberikan makan siang itu kepada Luke yang tidur di kamarnya akibat demam. Luke terserang demam akibat kecapekan setelah lima hari bekerja untuk membangun fasilitas umum di pasar rakyat. Lelaki itu tidak tidur sama sekali sewaktu bekerja sehingga badannya terlalu lelah.

Pemandangan Luke masih terbaring di kasur, didapati oleh Cecile. Gadis itu berjengit pelan agar tidak membangunkan Luke yang masih tertidur. Ia gunakan kakinya untuk mendorong pintu kamar agar tertutup, lalu membawa semangkuk bubur itu ke atas meja di dekat kasurnya.

Cecile duduk perlahan di sebelah Luke. Ulurkan tangannya untuk menyentuh dahi si prajurit yang kini menjadi teman baiknya. Dahinya masih panas walau peluh telah membanjiri dahi dan lehernya. Cecile mengambil handuk di meja dan mulai mengusap dahi serta leher Luke. Ia melakukan selembut mungkin agar tidak menginterupsi tidur si prajurit.

"Issa...Issa..." Luke tiba-tiba mengigau ketika Cecile sedang mengusap peluhnya. Nama yang dipanggil ketika lelaki itu mengigau, adalah majikan Cecile sendiri.

"Issa..." Luke selain mengigau, lelaki itu bergerak tidak nyaman. Alisnya bertaut, seakan sedang berhadapan dengan situasi menyeramkan.

Cecile bergeming. Haruskah dia memanggil Issabel ke sini? Ia tidak mau Issabel panik karena mendapati kekasihnya sakit. Selain itu, Cecile tidak mau sang putri tahu kalau Luke ada di dalam kamarnya.

"Issa..."

"Sst...aku di sini, Luke," Cecile meraih tangan Luke dan dibelainya pelan agar ia tenang. Luke masih menautkan alisnya, tetapi dirinya tidak lagi gelisah.

Ketidakgelisahan Luke hanya bertahan sebentar. Selang beberapa menit, air mata keluar dari matanya yang terpejam rapat. Luke menangis di kala tidurnya. Bibirnya terbuka, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata. Likuid bening yang keluar, bertambah seiring waktu berjalan. Cecile panik seketika.

"Issa..." isak Luke masih menyebutkan nama Issabel.

"Aku di sini..." sahut Cecile kembali. Ia meraih tangan kasar milik Luke. Digenggamnya tangannya lalu diciumnya buku-buku jarinya. Sayangnya, Luke kembali tidak tenang. Ia menyebutkan nama Issabel berkali-kali.

Mizpah ✖ Kim Seungmin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang