Part 7

26 5 2
                                    

Bruk!

Tubuh Adel terpental kebelakang sebab ia menabrak seseorang yang dinginnya melebihi es di Kutub Utara.

"Aduuhh!" Adel mengaduh.

"Kalo jalan pake mata." katanya dingin

"Setahu gue kalo jalan tuh pake kaki,kalo pake mata jadi serem nantinya hehe," kata Adel mencairkan suasana.

Namun,orang itu tidak menghiraukan ocehan Adel ia malah menerobos masuk ke kelasnya. Adel membuntuti orang yang barusan ia tabrak,bukan membuntuti tapi kelas Adel dengannya itu sama.

"Kamu gamau minta maaf gitu ke aku?" kata Adel ke teman sebangku nya.

"Ga penting." katanya dan langsung menenggelamkan wajahnya di telungkupan tangannya.

Adel hanya mengelus dada dengan sabar,setiap hari ia selalu diperlakukan seperti itu oleh teman sebangku nya jadi menurut Adel itu sudah biasa.

Tiba-tiba Devan dan Naufan dan datang ke teman sebangku Adel bisa disebut Damar.

"Mar,lo ke kantin gak?" tanya Devan.

"Lo aja,gue nitip," jawab Damar yang masih bertahan pada posisinya.

"Lo mau nitip apan?" tanya Devan lagi.

"Roti sama susu,pake uang lo dulu nanti gue ganti," balas Damar dingin.

"Yaudah. Duluan ya del," kata mereka berdua berpamitan kepada Adel.

"Eh iyaa, cepetan habis ini bel loh gaes," kata Adel memperingati mereka.

"Iyaa siap." kata mereka dan pergi menuju ke kantin.

Tidak lama kemudian dua kucrut itu sudah datang dengan membawa roti coklat dan susu full cream.

"Nih ccoy," kata Naufan sembari menyodorkan roti dan susu.

Damar bangun dari tidurnya dan langsung menyambar apa yang disodorkan oleh Naufan.

"Sama-sama Damar ganteng," sindir Naufan, namun Damar tidak menghiraukan sindiran yang diucapkan oleh sahabatnya itu. Adel yang mengetahui itu hanya geleng-geleng kepala.

Untung saja Naufan sudah kebal dengan sikap Damar yang seperti itu. Akhirnya Naufan pergi menuju ke bangkunya dan Damar mulai memakan apa yang dibelikan oleh kedua sahabatnya.

"Lo belum ganti uangnya Naufan loh Mar," kata Adel.

"Iya," jawabnya cuek. Tidak mau ambil pusing Adel melanjutkan membaca novel kesukaannya.

Bel masuk telah berbunyi saatnya pelajaran pertama dimulai. Guru biologi itu sudah masuk kedalam kelas 11 ipa2 lima menit sebelum bel masuk berbunyi, hal itu membuat murid murid di kelas itu mengeluh. Selain guru biologi beliau juga wali kelas 11 ipa2.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu," salam guru itu.

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatu," jawab semua murid.

"Anak-anak sebelum kita memasuki pembelajaran biologi ini ibu punya sedikit pengumuman. Sekolah kita nanti akan mengadakan lomba olahraga dengan sekolah lain," ujar bu Etik.

"Terus bu?" sahut salah satu siswa laki-laki.

"Ibu akan memilih perwakilan siswa dari kelas ini. Yang ikut extra basket tolong angkat tangan?" kata bu Etik.

Devan,Naufan,Damar, dan 2 lainnya mengangkat tangannya. Adel yang mengetahui Damar mengangkat tangannya pun kaget,bagaimana bisa manusia es satu ini bermain basket, berbicara pun jarang bagaimana mau mengkode tim basketnya?

Tentang DamarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang