18. A Barrier Between Us

2.1K 229 37
                                    

Bertentangan dengan keinginan maupun logikanya sendiri, Sohee terkesima pada sosok Kyuhyun yang berdiri di depannya. Sepasang mata yang dalam dan gelap, hidung mancung dan bibir tipis seksi yang tengah menggulung ke atas membentuk sebuah senyum yang ambigu. Pria itu menggunakan kemeja putih sederhana dan celana panjang hitam. Terlihat begitu muda dan tampan. Wajah sempurna yang tidak pernah akan dia lupakan itu membuat Sohee membeku karena syok.

Melihat pria itu melenggang ke arahnya, bola mata Sohee hampir saja keluar dari rongga matanya. Jantungnya berdegup dengan kencang karena dengan tatapannya, Kyuhyun terus membombardir Sohee, memaksa perempuan itu menyadari kehadirannya. Sohee mengalihkan pandangan ke arah samping, lalu bergeser sedikit menjauh dari tempatnya berharap bisa menghilangkan ketegangannya yang saat ini telah menguasai sepertiga bagian dari otaknya.

Namun sayangnya semua strateginya itu salah total, karena Kyuhyun dengan sigap langsung melesat berdiri di samping Sohee, menempatkan wajahnya tepat di depan wajah perempuan itu yang sudah berubah merah lalu berkata, "Apa yang kau lakukan?"

Sohee mundur hingga punggungnya jatuh bersandar ke dinding lalu menarik napas dalam-dalam dan menolehkan kepalanya ke arah jendela yang terbuka di sampingnya. Sedangkan Kyuhyun masih berdiri di depannya, menatap Sohee dengan tawa kecil di bibirnya. Persis seperti dalam ingatan Sohee, pria itu tidak akan tetap tinggal diam seperti itu. Dia akan bergerak maju ke arahnya sambil menggulung lengan kemejanya, memperlihatkan tato-tato mendetail yang terbentang dari pergelangan tangan sampai di balik sikunya. Lalu Kyuhyun akan berkata padanya, "Aku benar-benar senang karena aku memiliki istri yang begitu bodoh sepertimu."

Sohee hanya memandangi Kyuhyun yang berjalan mendekat ke arahnya selama beberapa detik, setelah beberapa kali berusaha bicara namun gagal, akhirnya dengan terbata-bata dia berkata, "Bukan urusanmu!"

Jelas bagi Kyuhyun, saat ini Sohee yang sedang terlibat perang dingin dengannya hanya berharap agar dia segera pergi dari sana. Membiarkan perempuan itu tenang di rumah selama satu hari saja, tapi entah kenapa menggoda istri kecilnya ini sangatlah menarik bagi Kyuhyun. Dengan melakukan ini Kyuhyun berharap bisa sedikit meringankan rasa rindunya nanti, karena mungkin selama seminggu kedepan dia tidak akan bisa melihat secara langsung wajah cantik ini.

Kyuhyun melangkah maju persis seperti dalam ingatan Sohee lalu melipat lengan kemejanya sampai siku memutarnya dengan perlahan sehingga perempuan itu bisa melihat dengan jelas tato panjang yang tampak seperti garis terbentang di pergelangan tangan sampai sikunya. Saat melihat semua hal di depannya berjalan persis seperti dalam ingatannya, Sohee tahu sebenarnya sia-sia saja baginya mengubah sikap, memberikan tatapan tajam dan kata-kata dingin seperti yang di lakukannya barusan. tidak akan mengubah adegan-adegan kecil yang pernah terjadi di masa lalunya seperti ini. Jadi Sohee memilih pasrah dengan bersiap menerima makian yang akan di lontarkan Kyuhyun sebentar lagi.

Namun yang terjadi setelah itu bukanlah kata makian yang keluar dari mulut Kyuhyun. Ketika tubuh pria itu semakin dekat ke arahnya dada Sohee semakin terlihat jelas naik-turun dalam napas pendek-pendek. Rasa gugup memenuhi matanya apalagi ketika lengan kekar pria itu meluncur mulus melingkari pinggang rampingnya. Membungkus tubuhnya yang kecil dalam dekapan yang begitu hangat.

"Aku tahu kau sangat marah padaku, aku pun juga begitu. Tapi khusus hari ini tidak bisakah kita lupakan masalah perceraian itu? Aku benar-benar ingin pergi dengan hati yang tenang."

Mendengar semua itu, Sohee tampak terkejut. "Kau ingin pergi? Kemana?"

Kyuhyun mendesah kasar, menyayangkan perjalanan bisnisnya ke Pulau Jeju yang begitu tiba-tiba. Dia bahkan belum sempat berbaikan dengan Sohee dengan cara yang benar, lalu menghabiskan waktu berduaan bersamanya. Karena hari ini satu-satunya hari yang tersisa sebelum keberangkatannya sore nanti, Kyuhyun berusaha dengan keras membuang keegoisannya dan dengan berani memeluk Sohee. Di saat seperti ini, Kyuhyun sangat ingin memberitahu Sohee, sejak kejadian di rumah sakit itu, dia sering sekali memikirkan ciuman mereka dan dan betapa dia sangat ingin mengulanginya lagi, betapa dia sangat ingin menyentuh perempuan itu lagi, bukan hanya sekadar memeluknya seperti ini. Dia ingin membelai kulitnya yang lembut, merasakan napas Sohee di wajahnya, merasakan tubuh perempuan itu menggeliat di dekatnya, berduaan hanya bersamanya.

A Pieces of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang