London | 07:33 AM
Gio tiba di mansion pukul setengah delapan pagi. Rambutnya tak lagi tertata rapih, nafasnya terengah-engah setelah semalaman ia mencari restaurant yang Ara maksud.
Kakinya melangkah menuju kamar, sedangkan para bodyguard yang semalam ikut bersamaa Gio sudah terhenti didepan pintu utama untuk kembali berjaga.
Ceklek.
Hal yang pertama kali Gio lihat adalah sang istri tengah tertidur pulas, Gio berjalan dan duduk dipinggir ranjang. Perlahan ia menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik sang istri.
Drrttt. Drrttt.
Getaran benda pipih disaku celana membuat Gio merogoh dan meraih handphone bermerk itu.
"Ya, halo?"
"Selamat pagi tuan, pagi ini anda ada pertemuan dengan pimpinan perusahaan Stevenson," kata seorang sekretaris diseberang sana.
"Baiklah, saya akan tiba lima belas menit lagi."
Gio mematikan ponsel secara sepihak, pertemuan kali ini sangat penting mengingat ia akan membeli sebuah rakitan senjata terbaru dari perushaan Stevenson.
Tapi untuk sekarang Gio harus membangunkan Ara terlebih dahulu, sekalian menyuruh Ara untuk sarapan.
"Sayang..." panggilan lembut itu mengalun merdu. Mengusap pipi sang istri dengan ibu jari.
"Eunghh..." lenguh Ara menggeliat didalam tidurnya, mata indah itu masih terpejam seolah enggan untuk terbuka.
"Aku bawa pesanan kamu nih, spaghetti carbonara dari Prancis langsung sesuai aplikasi," kata Gio seraya terkekeh pelan.
Ara bangun dari tidurnya, tapi mata cantiknya masih terpejam.
Cup!
"Makananya habisin ya, aku mau kekantor." Gio beranjak setelah melihat Ara sudah terbangun. Ia melangkah menuju kamar mandi.
Tok! Tok! Tok!
"Permisi," seorang wanita paruh baya dengan celemek yang melilit tubuhnya datang dengan nampan yang berisi spaghetti carbonara yang sudah Bi Ina siapkan diatas piring.
"Selamat pagi, nyonya." sapa Bi Ina sopan.
"Pagi, Bi." kata Ara seraya tersenyum dengan wajah baru bangun.
"Saya pamit nyonya," kata Bi Ina setelah meletakkan nampan diatas nakas.
"Makasih Bi," ucap Ara tersenyum manis.
Ara menatap makanan itu dengan malas, ia melirik pintu dimana terdengar suara percikan air yang menandakan kalau sang suami tengah mandi.
Entah kenapa pagi ini Ara ingin quality time bersama Gio, padahal sang suami sudah menghabiskan waktu dirumah untuk menemani Ara, pasti banyak kerjaan terlantar yang harus Gio tinggalkan. Pagi ini, jadwal Gio kembali kekantor untuk melanjutkan tugasnya sebagai pemimpin perusahaan.
Tapi - Ara tidak mau Gio kemana-mana. Ara mau Gio didekatnya. Entahlah, mungkin ini bawaan bayi.
Ceklekkk...
Pintu kamar mandi terbuka, Gio sudah menggunakan kemeja tanpa dasi yang lengannya sengaja digulung sampai siku, celana bahan dan ikat pinggang. Astaga! Lelaki itu semakin nambah umur semakin terlihat sangat tampan!
Gio tersenyum kemudian berjalan menghampiri sang istri.
Cup!
Kecupan singkat mendarat dibibir sang istri, ia mengusap lembut kepala Ara dengan kasih sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
しぬ SHINU (COMPLETED)
Mystery / Thriller❝Maaf berarti kalah, dan yang kalah harus mati!❞ Semua orang mengenalnya sebagai monster pembunuh. Namun bagiku, dia adalah sosok pelindung. Manusia pencabut nyawa itu terperangkap dalam prinsipnya sendiri. Akankan Adara dapat menaklukkan monster te...