Vania terbangun dari tidurnya saat melihat jam dinarkas mata Vania membelak kaget jam menunjukan pukul 06.30 segera Vania mandi dan langsung berangkat sekolah.
Vania berjalan sangat pelan agar hentakan kaki nya tak terdengar oleh satpam sekolah dan Vania berhasil melewati satpam yang sedang membaca koran.
"Vaniaa!!!" teriak guru bk yang sedang berpatroli.
"Eh ibu sejak kapan bu disitu?" ucap Vania sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kamu telat kan!" bentak guru bk itu.
"Eng-gak kok bu." ucap Vania bingung menjawab apa supaya lolos dari hukuman tapi nyatanya?
"Lari lapangan 10 kali sekarang!" guru bk itu memasang wajah yang menyeramkan.
"Besok aja ya bu." tawar Vania.
"Kamu kira saya penjual cabe? Tawar-tawar!"
"Sekarang Vania!!!"
"Iyaa buu." Vania menutup telinga nya karna guru bk itu teriak kenceng banget.
"Lagian kamu ini ketua osis kok telat!" omel guru bk itu.
"Yaelah bu ketos juga manusia kalik jadi bisa telat juga." ucap Vania.
"Yasudah sana!!" teriak guru bk.
Mau tak mau Vania harus lari lapangan 10 kali. Saat Vania berjalan menuju lapangan tiba-tiba serangan bola basket menghantam kepala nya. Vania merasakan kepalanya sangat berat dan seketika ia merasakan semua nya gelap.
Brukk!!
Tubuh Vania terjatuh di lapangan. Yang sedang olahraga sekarang adalah kelas XII Ipa 2 ya kelas nya Aldrian.
"Dek bangun dek!" ucap Reymond saat tubuh Vania sudah berada dipangkuan nya.
Aldrian dan Putra menyeritkan dahi bingung Reymond memanggil Vania dengan sebutan dek? Apa iya mereka adek kaka? Kenapa selama ini dia nggak pernah cerita? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul difikiran Aldrian dan Putra.
"Bantuin gue bawa dia ke UKS!" titah Reymond kepada Aldrian dan Putra.
Segera mereka membantu Reymond. Sekarang Vania berada di dalam UKS. Vania sedang ditangani petugas PMR. Reymond, Aldrian, Putra masih menunggu Vania sadar.
"Rey kok lo manggil Vania dengan sebutan dek sih?" tanya Aldrian yang sangat ingin tau.
"Dia adek gue." jawab Reymond dengan muka datar nya.
"Kok lo nggak pernah cerita sih rey kalo lo punya dedek cantik!" ucap Putra kecewa.
"Apa sih lo! Dasar nggak waras!" Reymond menonyor kepala Putra yang kurang waras.
"Ya ampun kepala abang ganteng bisa benjol ini." ucap lebay Putra sambil mengelus-elus kepala nya.
"Lo abis makan rumput ya? Makanya jadi aneh kaya gini." saut Aldrian yang heran akan kelakuan teman satunya ini.
"Enak aja abang ganteng dikira hewan apa makan rumput." ucap Putra yang sedikit gila.
"Tau gak kenapa gue kaya gini?" tanya Putra kepada Aldrian dan Reymond.
"Lo nanya kita trus kita nanya siapa?" ucap Aldrian sambil memutar bola mata malas.
"Gue nyesel tau gak! Gue di php." ucap Putra kesal.
"Lo punya pacar put kok di php segala?" Tanya Reymond kepo.
"Enggak."
"Trus?" tanya Aldrian yang tak sabar menunggu jawabannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Classic Love [Completed✓]
Teen FictionAldriano Gavin Manggala seorang cowok yang terbilang cukup tampan nan famous membuat para cewek jatuh hati padanya, tapi mengapa cewek itu tidak? Alisya Bellvania Meysie, cewek cantik nan tegas. Yang setiap kalinya bertengkar ketika bertemu dengan A...