04. Hukuman

146 67 20
                                    

Sinar matahari mulai memasuki celah-celah ventilasi. Vania mulai membuka matanya dan melihat jam yang ada dinarkas nya menunjukkan pukul 06.00 segera Vania membersihkan diri dengan mandi. Selesai mandi Vania mengenakan baju sekolahnya kali ini Vania tidak mengurai rambutnya tapi kali ini Vania mengucir rambutnya.

"Ih abang udah makan aja nggak nungguin gue." ucap Vania ketika melihat Reymond sedang makan di meja makan.

"Abis lo lama banget." 

"Ya sabar kek!" 

"Eh dek bantuin gue ya." ujar Reymond.

"Bantuin apa?" tanya Vania.

"Gue mau nembak Tasya tapi gue bingung gimana caranya?" 

"Aelah gampang itu mah." 

"Gimana coba?" tanya Reymond.

"Abang ke pantai aja pas lagi sunset nah itu kan pemandangan nya bagus nanti abang ngasih bunga juga biar romantis." ucap Vania.

"Tumben lo pinter." ledek Reymond.

"Dari dulu juga pinter." ucap Vania sambil menaik turun kan alis nya.

Setelah selesai makan Vania dan Reymond berangkat sekolah. Vania dan Reymond berjalan melewati koridor sekolah yang lumayan ramai.

"Hey everybody, bertemu lagi dengan Vania yang unceh unceh." ucap Vania saat melihat Tasya dan Aida.

"Yah mulai gila deh." umpat Aida kepada Vania.

"Kaka lo masuk kan van?" tanya Tasya kepada Vania.

"Masuk." jawab Vania.

"Yaudah." ucap Vania sambil tersenyum senang.

"Yaelah iya iya yang pdkt nanya in mulu." ledek Vania.

"Apa sih!" Tasya tersipu malu.

Bel masuk sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu. Kini semua guru yang bertugas mengajar sudah memasuki kelas.

"Selamat pagi anak-anak." ucap guru seni budaya yang mengajar kelas XI ipa 1.

"Pagi juga buu." jawab serentak siswa kelas XI ipa 1.

"Assalamualaikum, maaf bapak ibu guru yang mengajar dikelas. Panggilan ditujukan kepada Alisa Bellvania Meysie harap menuju ke ruang BK sekarang juga!" ucap guru bk terdengar di spiker tiap kelas.

"Noh disuruh patroli lo." ucap Tasya sambil menyenggol lengan Vania.

"..." Vania memutar bola matanya malas.

"Bu permisi saya ada panggilan." ijin Vania kepada guru seni budaya yang sedang mengajar.

"Silakan nak." ucap guru seni budaya dengan senyuman.

"Makasih bu." 

"Sama sama." 

Vania melangkahkan kaki nya menuju ruang BK.

"Vania tugas kamu berpatroli sekarang." ucap guru bk.

"Iya bu." 

Vania mulai berpatroli mengelilingi sekolah. Saat Vania berpatroli dipagar belakang ada siswa yang terlambat dan memanjat pagar belakang.

"Heh lo ngapain disitu!" sentak Vania saat memergoki siswa itu.

"Turun gak lo!!" ucap Vania sambil menarik kaki nya supaya turun.

"Eh bego jatuh nanti." ucap Aldrian.

Vania tak mengubris perkataan Aldrian tetap saja Vania menarik narik kaki Aldrian. Dan akhirnya 

About Classic Love [Completed✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang