Part [08]

4.1K 187 4
                                    


Sekali-kali Prilly terus menghirup udara, karna tidak sadar kamar ia berantakin olehnya telah bersih,menyapu dan mengelapnya agar tidak licin saat di injek,saat berbalik kamar telah rapih dan tidak sadar Ali menyelesaikan tugasnya agar kamar itu nyaman.

"Tuh cowok lumayan juga gue jadiin pembantu, udah bersih gini tanpa mengeluarkan uang sedikit pun,"batin Prilly, melangkahkan kakinya menuju king size dan langsung tiduran karna merasa lelah.

_______________________________

Prilly telah kembali masuk kuliah dan mencari kekasihnya, tiap sudut arah tidak ketemu, benar-benar di buat jengkel oleh pria itu,datang ke kampus masih pagi demi menemui kekasihnya.

"Dia kemana sih,kok gak ketemu juga."batin Prilly kesal,Prilly pun ingin bertanya pada orang lewat karna baru sampai di kampus.

"Hey..gue mau nanya?"sapa Prilly pada gadis ingin melewatinya.

"Kenapa pril,"jawab gadis itu.

"Loe lihat aryo,gak?"

"Tadi gue lihat sama cewek cantik di taman,"jawabnya.

"Cewek."cicit prillly.

"Iya,kalau gak ada perlu lagi,gue duluan!" Prilly mengangguk menjawab pertanyaan gadis itu,merasa tidak percaya,ia pun ingin menghampirinya agar bisa melihatnya sendiri.

Degh

Aryo

Pria yang di panggil aryo itu gelagapan dengan wajah pucat karna kepergok oleh kekasihnya yang baru jalan enam bulan.

"Prilly."gumamnya panik,gadis itu mendekati Aryo dan gadis di sampingnya sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Loe ngapain sama cewek disini?"tanya prilly melirik sinis pada gadis di samping Aryo.

"Sayang dia adik aku,jadi aku temenin dia dan ajak ngobrol disini!" Aryo berkata lembut sambil tersenyum manis karna menahan kegugupannya, Prilly tidak jadi marah karna melihat wajah memelas kekasihnya, langsung ia tubruk badan Aryo dan menyesal hampir salah paham.

"Maaf ya sayang,aku hampir melabrak adikmu."lirih Prilly pada Aryo.

"Enggak apa-apa,Cika kenalin ini pacar kakak prillly, dan Prilly ini Cika adik aku,"Aryo memperkenalkan dua gadis itu secara bersamaan.

"Prilly"

"Cika" gadis bernama Cika itu menatap ke arah Aryo tersenyum genit dan menggoda,karna posisi Cika sedang memeluk Prilly.

"Maaf ya Cika,aku gak tau kalau kamu adeknya Aryo?" Pelukan mereka terlepas dan saling senyum.

"Tidak apa-apa kak,maaf juga buat kakak cemburu karna ulah aku,"ucap Cika pura-pura bersedih.

"Sudah pelukannya! Cika bukannya kamu mau cari ruang dosen ya,kakak anterin ya!" Aryo memberi perhatian sebagai kakak ke adiknya padahal sedang menahan sesuatu agar bisa melakukannya bersama.

"Eng-enggak usah kak,cika sendiri aja,"tukas Cika sambil melangkah menjauh dari dua pasangan itu,Prilly yang melihat itu merasa iba dan simpati.

"Aryo kamu ikuti aja adikmu,kasian nanti kesasar!"ujar Prilly,Aryo yang mendengar itu merasa senang.

"Beneran?" Prilly mengangguk tanpa ragu.

"Iya" Prilly mengigit bibir bawahnya menahan kesal dan merasa bersalah melihat punggung Aryo yang mulai menjauh darinya.

Dorrr

"Ih Maura,kaget gue!"sungut Prilly kesal terhadap sahabatnya yang sedang cengengesan.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang