Part 18☘️

2.4K 131 3
                                    

                           _Happy Reading_

Dengarkan hatiku.
yang memanggilmu dengan sendirinya.
Dalam kegelapan hitam ini
Kau adalah cahaya
  
_BTS save me

                                    *****

Raline masih setia menunggu putranya yang belum pulang,kekhawatiran jelas tergambar di wajahnya.Memang Andra kadang kadang pulang malam tapi selalu mengabarinya,tapi kali ini tidak ada kabar sama sekali darinya.Dan dia juga sudah menanyakan kepada teman teman Andra Apakah anaknya itu bersama mareka,dan mereka semua membalas bahwa Andra sudah pulang sejak pulang sekolah tadi.saat sedang mondar mandir didepan pintu terdengar suara deru motor yang masuk ke pekarangan rumahnya.Dia dengan cepat langsung menghampiri putranya itu

"Darimana aja kamu Andra kenapa baru pulang?kamu tau mamah khawatir terjadi apa apa sama kamu"

Andra mendongok,dilihatnya wajah ibunya itu perasaan bersalah  lantas muncul dihatinya saat melihat wajah khawatir sang ibu.Mata Raline langsung melotot melihat luka di wajah putranya itu.dia menyentuh sudut bibir andra,Andra hanya meringis
"Ya Allah ini kenapa bisa luka?kamu berantem?"

"Cuma luka kecil aja mah"

"Ck kamu ini ya udah ayo masuh biar mamah obatin luka kamu"

                                        *****

Sudah seminggu sejak kejadian dimana Sania bertemu dengan Leo,Leo tidak menampakan dirinya lagi entahlah Sania juga tidak peduli malahan dia bersyukur semoga dia tidak datang lagi.dan hubungannya dengan Andra masih seperti biasa bahkan Andra seakan sudah melupakan hal itu.Dia menjadi cowok cuek dan menyebalkan kembali.

Sania berjalan mendekati bangku wulan"Lan pinjem pulpen!"

"Ga ada gue cuma bawa satu"

"Elah Lan Lo sekolah masa cuma bawa 1 pulpen,anak sekolah tuh pulpennya harus banyak" ujarnya kesal

Wulan melotot"Masih untung gue bawa lah Lo ngapain pinjem hah?"

"Lo mah ga ngerti Lan,Gue tu pinjem buat bikin Lo punya pahala karena nolong temen dengan pinjemin gue pulpen"ceramahnya

Wulan memutar bola matanya malas"Saelo onta beli aja sana di koperasi"

"Ck Lo lain kali bawa pulpen yang banyak lan,jangan pelit pelit"ujarnya berdecak

"So soan Lo ngomong gitu san,omongan Lo tuh buat diri Lo sendiri harusnya"celetuk putri

"Lama lama mulut Lo kayak Anggi yah Putri bangkai rada rada pedes"

"Enak aja Lo nyebut gue putri bangkai,gue itu putri salju"ujarnya bangga

"Ga ada putri salju modelan kayak Lo put,Lo lebih mirip Upik abu"Ledeknya

Putri menggebrak meja dia sudah kesal dengan temannya ini"Sialan Lo ya sania"teriaknya geram

"Udah ya tuan putri engga mau bicara sama Upik abu"ujar sania terus menjali putri dia terkekeh geli melihat wajah  putri yang sudah memerah

"Udah udah kenapa jadi berantem sih,Nih San pake pulpen punya aku aja"Nafisa menengahi sambil memberikan pulpennya

"Ahh Lo mah ga seru Naf lagi seru juga"Ucap seorang siswa di kelasnya mendesah kecewa

"Tau tuh"celetuk salah satunya lagi

"San beli pulpen yuk gue anter"celetuk putri

Sania mengangguk semangat"Ayo lah tapi Lo yang bayar ya!"

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang