Posisi wajah mereka sangat amat dekat hingga keduanya dapat merasakan deru napas hangat satu sama lain yang menerpa wajah mereka. Tatapan Wonwoo kemudian berubah, ia tidak lagi menatap Mingyu dengan tajam. Ia melemahkan tatapannya lalu tersenyum simpul penuh makna sembari menatap kedua mata dan belah bibir Mingyu bergantian.
Wonwoo pelahan-lahan mendekat dan Mingyu berani sumpah, ia melihat smirk licik Wonwoo ketika lelaki itu mulai memejamkan kedua matanya serta menipiskan jarak di antara mereka.
{}
Wonwoo berhenti lalu membuka matanya ketika bibirnya merasakan suatu permukaan yang ia yakin bukanlah bibir Mingyu melainkan jari-jari tangan lelaki itu.
"Won, bercanda lo tai banget sumpah." Wonwoo menaikkan sebelah alisnya kemudian terkekeh kecil sembari melepaskan cengkraman tangannya di kerah Mingyu.
"But you enjoyed it." Ucap Wonwoo.
Wonwoo bingung, kenapa Mingyu bisa menolak? Lelaki macam apa yang diberikan umpan menggiurkan bisa lolos?
Tapi Wonwoo tidak tau bahwa Mingyu saat ini sedang menahan detak jantungnya yang sedikit lagi seperti mau meledak.
"I did, but... seriously? Kissing? Is that how you treat your friend?" Tanya Mingyu yang hanya dibalas gedikan bahu oleh Wonwoo.
"Yaudah gue masak sekarang aja, won pinjem dapur." Mingyu sontak berdiri kemudian dengan cepat melangkah ke dapur.
Ia bersembunyi di sudut dimana Wonwoo tidak bisa melihatnya dari ruang tengah untuk menetralkan detak jantungnya yang berdebar dengan gila, mungkin jika kalian bisa melihat wajah Mingyu saat ini sudah bagaikan kepiting rebus. Mingyu kemudian menyisir surainya dan menariknya dengan kuat.
"What the fuck was that?" Bisiknya.
Demi apa pun hati Mingyu belum siap dengan hal itu. Apa-apaan Wonwoo tadi? Disaat Mingyu mati-matian untuk menahan gelora di dalam tubuhnya tetapi lelaki itu hanya menganggap bahwa hal yang tadi hampir mereka lakukan adalah sebuah candaan? He really IS something, pikirnya. Tapi Mingyu tidak mau berspekulasi banyak ia pun menggelengkan kepalanya kemudian memulai untuk mencuci bahan-bahan makanannya.
Mingyu terlalu fokus dengan acara mencuci sayurnya sehingga ia tidak sadar bahwa Wonwoo saat ini tengah berdiri tidak jauh di belakangnya.
Alangkah terkejutnya Mingyu saat ia merasakan sepasang tangan melingkar di tubuhnya. Selain itu, ia juga merasakan ada kepala yang bersandar di punggungnya.
'Wonwoo?' Mingyu bingung. Bukankah Wonwoo sedang mengerjakan maketnya di ruang tengah, jika memang benar Wonwoo, tapi kenapa ia tidak merasakan hawa kehadiran lelaki itu? Pikiran tersebut seketika membuatnya merinding. Ia mengernyitkan keningnya memikirkan kemungkinan-kemungkinan terburuk perihal sosok yang tengah memeluknya saat ini.
"W-wonwoo?" Panggil Mingyu tidak yakin.
"Hm?" Mingyu menghela napas lega ketika mendengar sahutan dari sosok di belakangnya. Well, setidaknya itu membuktikan bahwa yang dibelakangnya ini bukan hantu.
"Ada apaan nih pake acara peluk-peluk segala?" Ucap Mingyu sembari mematikan keran air agar tidak membuang-buang air tersebut.
Mahal soalnya.
Wonwoo mengernyitkan keningnya bingung hendak menjawab apa pada Mingyu. Masa Wonwoo harus jujur bahwa hal yang sekarang ia lakukan adalah bagian dari rencana-rencananya untuk membuktikan bahwa Mingyu benar-benar menyukainya? Ia berpikir sejenak mencari kebohongan-kebohongan kecil yang sekiranya dapat ia gunakan di situasi seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Denialism | Meanie [✔]
Fanfiction"Jangan ngaku straight kalo pada akhirnya lo mendesah nikmat di bawah tetangga baru lo yang ganteng itu." "Enak aja, gue yang di atas." [Completed] Romance, Comfort, Mature. Meanie couple Teacher | Caswoo Spin-off ©️Jungsushii, 2020 #1 Comfort #3 Me...