"Hanya karena sebatas sapa, semuanya menjadi runyam."
~ Latisya
Hello guys, aku balik lagi
Enjoy the story
Happy Reading^^
Aku mau kasih pengumuman ya di bawah. Plis baca bener-bener. Kalo ada yang mau ditanyakan, tanyakan di kolom komentar biar yang lain gak ada yang nanya yang sama oke.
Sepertinya kerisauan Latisya kemarin akan fans-fans Abraham benar adanya. Latisya benar-benar seperti seorang pendosa yang telah melakukan kesalahan. Atau tidak, sebenarnya mereka hanya iri kepada Latisya yang notabenenya tidak masuk ke dalam fansclubnya Abraham. Tapi ada yang Latisya takutkan, yaitu Fina mendengar kabar ini.
"Put mereka gak tau nama gue kan?" tanya Latisya kepada Putri
"Kayaknya enggak, kecuali ada yang kasih tau."
"Gue ngerasa kayak penjahat deh, diliatin kayak gitu sepanjang koridor." Kesal Latisya
"Lo juga takutkan Fina denger kabar ini." tebak Putri. Mereka hanya berdua di perpustakaan, memilih ke tempat yang tenang agar tak dapat gangguan dari siapapun. Kutu buku gak pernah nyerang orang kan, pikir Latisya.
"Iya. Tapi, kan cuma gitu doang. Rasa-rasanya kayak gue jadian sama dia sih?" bingung Latisya.
"Apa semua orang mikir kayak gitu ya?" pikir Putri.
"Aneh si menurut gue kalo mereka mikir gitu. Dia cuma jawab sapaan gue doang, karena itupun dia yang nyuruh." Jelas Latisya kemudian suaranya memelan karena merasa ada yang janggal.
"Maksud lo, dia nyuruh lo buat sapa dia?" Putri terkejut.
"Iya. Kemarin sebelum ketemu di kantin, gue bilang kan paginya dia tiba-tiba ada di sekitaran kelas." Latisya semakin bingung.
"Ada motif tersembunyi kah?" Putri mencoba menebak-nebak apa yang terjadi.
"Gue gak yakin, tapi dia kayak mau ngebuktiin sesuatu." Suara Latisya melemah karena semakin tak yakin dengan apa yang ada dipikirannya.
"Gak paham gue orang kayak dia." Tukas Putri
"Gue harus tanya seseorang." Pikir Latisya
"Siapa?"
"Kak Satya, temen dia."
"Dia tau lo suka sama Kak Abraham?"
"Enggak si, tapi dari gelagat gue kayaknya dia ngerti deh."
"Yaudah lo coba aja tanya dia. Eh, tapi jangan di sekolah kalo bisa. Bisa-bisa lo dapet hujatan dari fans-fans nya Kak Abraham lagi."
"Ribet deh berurusan sama mereka." Ucap Latisya frustasi.
"Kita cari cara lain buat ketemu sama Kak Satya deh Sya." Saran Putri.
"Oke."
Kini, perpustakaan perlahan ramai berdatangan siswa kelas 12 yang akan mencari buku untuk pengayaan ujian nasional. Sepertinya Latisya kurang cepat untuk keluar dari perpustakaan. Putri menarik lengan Latisya agar dia berjalan lebih cepat, karena yang masuk ke perpustakaan adalah kelasnya Abraham.
Pantas saja sedari tadi semua mata tertuju padanya. Kayak Miss Indonesia aja wkwk. Namun, di luar perpustakaan Latisya melihat Satya yang sedang berjalan. Dengan cepat Latisya memanggil Satya, karena dirasa area dekat perpustakaan sudah sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Ficção Adolescente[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu