NVJ Part 4

939 143 9
                                    


Happy reading all 🥰

          Jangan lupa vote + comen

Spam comen juga!!! Awas aja kalo enggak 🤧

     (Tandai kalo ada typo!)

Sudah Hampir memasuki waktu Dzuhur, namun Suci belum juga menampakkan batang hidungnya dihadapan Nanas. Hal itu membuat keempat sahabatnya Suci memikirkan hal yang tidak-tidak.

"Mana gue tau, emang gue emak nya?" Jawab Nabila ketus tanpa membuka matanya. Sedari tadi Arvi, menanyakan keberadaan Suci padanya yang jelas-jelas dia tidak tahu.

"Ya sapa tau gitu Lo tau,"

Nabila mendesah kesal, "Lo liat kan dari tadi gue disini bareng sama Lo. So, gimana caranya gue bisa tau dia dimana!"

"Lagian tuh anak gak bakal ngilang, gak! Udah gede juga." Lanjutnya dan menutup matanya lagi.

"Yee, kalo itu mah gue tau!, Tapi maksud gue, kalo dia kabur terus gak ngajak-ngajak kita gimana?"

Sontak saja perkataan Arvi membuat mereka langsung terduduk dari tidurnya. mereka bertiga  saling pandang seakan-akan memiliki satu pikiran.

" Iya juga, Gimana kalo yang di bilang Arvi bener? Nasib kita gimanaa..." Tanya Ana was was.

"Lah iya, jangan-jangan dia udah kabur duluan." Timpal Nabila.

"Sebel deh Arvi, masa Suci kabur nggak ngajak-ngajak!"

"Gue gak kabur kok, Kalian tenang aja." Ucap seseorang yang tiba-tiba nonggol di pintu.

Atensi mereka langsung tertuju ke sumber suara. Disana berdiri seorang gadis yang sejak tadi mereka bicarakan. Siapa lagi kalo bukan Suci.

"Lo nggak kabur?" Tanya Ana.

"Seperti yang Lo liat." Jawab Suci sambil berjalan mendekat ke arah kasur.

"Syukur deh, gue kira Lo kabur."

Suci memilih tak menyahut dan merebahkan tubuhnya di kasur.

"Abis dari mana Lo?" Tanya Nur, ketika melihat suci ingin memejamkan mata nya,

"Luar."

"Gue tau, tapi kemana?"

"Taman" jawab nya sambil memejamkan mata nya.

"Oh"

Nabila melihat seperti ada sisa air mata di pipi Suci. Ditambah hidung Suci yang memerah membuat Nabila langsung bertanya, "Lo abis nangis?"

"Gak"

"Tapi mata Lo sembab, muka dan hidung Lo mereh sama mata Lo juga." katanya yang kini menatap lekat wajah suci, bahkan bukan hanya Nabila yang menatap wajah Suci yang sembab, tapi Nur, Ana dan Arvi pun sama.

"..."

"Lo ada masalah?"

"..."

Tak ada jawaban yang keluar dari mulut suci, membuat Nabila menghembuskan nafas kesal.

"Percuma ngomong sama Suci, yang ada kita cuma dikacangin." Ucap Arvi sebal.

"Lagian, Mana ada seorang Suci nangis. Mustahil!" Lanjutnya.

"Gak ada yang mustahil di dunia ini, lagian suci juga manusia, dia bisa nangis juga, jadi gak mustahil kalo Suci nangis." Ujar ana  di angguki nur dan Nabila.

NANAS vs JAMBU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang