Prolog 🌈

100 13 4
                                    

🌈 ...HAPPY READING GUYS... 🌈

Cewek itu menarik seorang gadis yang penampilannya 180 derajat berbanding terbalik dengan penampilannya ke arah gudang sekolah.

Langkahnya terburu-buru hampir berlari. Setelah sampai di depan pintu, tanpa aba-aba perempuan yang memakai seragam sekolah yang sudah mengalami perombakan disana-sini itupun menendang pintu dengan kerasnya dan melempar tubuh gadis cupu yang sedari tadi dia tarik hingga jatuh terduduk dihadapannya.

Dia memasang wajah sinisnya. Masih bersandiwara, eh?

Cewek itu berjongkok didepan gadis yang bersimpuh dihadapannya, mencengkeram dagunya agar menghadap kearahnya karena sedari tadi gadis itu menunduk menatap lantai dengan kedua tangan yang terkepal erat.

Matanya menatap tajam gadis yang memakai kacamata itu, tangan yang satunya lagi membelai wajah gadis itu dan rambut khas kepang duanya. Masih dengan senyum sinis miliknya dia melepaskan cengkeraman tangannya di dagu gadis tersebut dengan kasar sampai gadis tersebut terhuyung kesamping.

Cewek itu berdiri lalu bersedekap dada, dia menatap tembok dihadapannya sembari bergumam, "udah gue bilang, stop cari ulah sebelum gue bertindak," ucapnya.

Kekehan terdengar dari mulut gadis tersebut, masih dalam posisi tadi, dia mendongak menatap orang yang sudah menariknya ke gudang.

"Jangan kamu pikir aku takut sama ancaman kamu, akan aku pastikan kamu ditinggalkan orang-orang yang kamu sayang satu per satu."

Cewek itu tertawa setelah mendengar ucapan gadis itu, dia menunduk dan membisikkan sesuatu, "gue tunggu saat itu tiba," ucapnya ucapnya seraya memperlihatkan senyuman andalannya, yang artinya perseteruan antara dia dan gadis itu dimulai.

.
.
.

Gimana? Penasaran untuk chapter selanjutnya?

So, tunggu next part yah...

Queen BTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang