enam belas: teman yang menghibur

3.5K 412 28
                                    


APA KABAR MASYARAKAT??????

















































"BANGOOOOOOON!!!!!!!"

"Heh sukiman bangun!" Kata Haechan keras menarik selimut kamarnya membuat Jeno yang terbaring jadi terusik walau masih meringkuk terpejam.

"ADUH PAGI NIH PAGEEEEEE APA NGGAK MAU BANGUN????" Katanya masih heboh sengaja mendekati telinga Jeno.

Jeno jadi makin terganggu, ia menggerang sesaat, membuka mata lalu merubah sorot jadi tatapan tajam. Ia mendecak merubah badan jadi terlentang sambil kembali menutup mata masih mengumpulkan tenaga.

"Semalem clubing?" Tanya Jeno dengan suara serak bangun tidurnya.

"Iya dong mumpung hari ini libur, eh lo kenapa nggak mau pas di ajak?" Tanya Haechan mendekat melipat selimut. Se barbar apapun jiwanya dia masih senang ngelihat barang-barang rapi di kamar.

"Ada adab lo tanya gitu ke gue?" Tanya Jeno membuka mata melirik Haechan dengan malas.

"What's wrong? Ah lo jadi ketos malah nggak asik nggak ada yang bisa di kerjain," kata Haechan menggerutu dengan nada protes.

"Anak sky high nongkrongnya di sana anjir menjaga nama baik lah," balas Jeno menggerutu kecil.

"Seru dong countdown lepas jabatan," timpal Haechan dengan santai. "Lo juga nggak mau mau banget jadi ketua osis nggak usah sok keberatan," katanya menaruh lipatan di sudut kasut.

Jeno hanya menipiskan bibir tanpa arti.

Haechan mendengus pelan dengan kedua tangan sudah memegangi pinggang. Ia sempat mendecak, "He bangun anjirrrr tidur lagi gue siram air kulkas," katanya berlagak mengancam melihat Jeno kembali terbaring memejam.

Jeno menggerang lagi kali ini lebih panjang menolak. "Lo mau ajak gue kemana sih emang nyuruh bangun pagi pagi," katanya membuka mata.

"Dih soriii," kata Haechan langsung sewot mendecih sesaat. "Gue ada date ya, date." katanya sombong menekankan ujung kalimat. "Jadi dimohon kepada penginap untuk segera berkemas,"

"Buset masih betah ya. Itu hubungan atau wifi putus nyambung putus nyambung," kata Jeno yang mengerti berceletuk menusuk penuh sindirian membuat Haechan tersenyum lebar dengan tak ikhlasnya.

"Buzz lightyear!! menuju tak terbatas dan melampauinya," kata Haechan sempat emosi tapi lanjut meracau percaya diri.

"Cuih ini awalnya aja sok bilang cuma temen di medan perang nyatanya malah lanjut-"

"Shhhtt sshhtt, Lo mah nggak tau ya rasanya dapat cinta pertama di tatapan pertama kalau belum ngalamin sdniri," kata Haechan langsung menyala menjelaskan dengan nada seakan menggurui.

"Saat lo natap matanya dan seolah ada kerlipan bintang terang yang seakan narik kita buat lihat terus," kata Haechan serius menatap jauh sedang membayangkan.

Jeno jadi ikutan, menatap keluar jendela Haechan.

Ajaibnya, sepasang mata yang berkelip terang muncul.

"Dan pas dia senyum tipis bakal kerasa ademmm banget lo langsung meleleh dan cuss! meledak di dalam sini," kata Haechan memegangi dadanya merasakan debaran samar di dalam.

Jeno jadi ikutan terbayang. Senyum kecil yang kikuk itu tau saja datang, membuatnya kembali melengkungkan bibir tanpa disadari siapapun, bahkan dirinya sendiri.

"Dan rasa di dalam kayak ada yang menjalar sampai tau-tau lo reflek ikutan senyum," kata Haechan mengakhiri dengan senyum kecil. Pemuda itu membalik badan membuat Jeno mengerjap berubah seketika.

strangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang