Promise that you'll never leave me!
-----
Kabar jadian antara Acha dan Galaksi telah menyebar ke seluruh sekolah. Kabar itu membuat banyak orang patah hati. Ada yang menduling hubungan mereka, ada juga yang menentangnya.
Meskipun begitu, tidak ada yang berani mengganggu hubungan mereka. Mereka tidak ingin membuat masalah dengan Galaksi. Maka dari itu, mereka hanya dapat memendam kekesalan mereka.
Saat ini, Galaksi tengah berada di kantin bersama kedua sahabatny. Ia juga mendengar, bahwa saat ini banyak yang sedang membicarakannya secara terang-terangan. Namun, ia tak ambil pusing. Biarkan mereka berbicara sesuka hati mereka, toh mereka juga tidak akan mengerti tentang kehidupannya.
Dari sebelah utara, Acha datang ke meja Galaksi berniat untuk ikut sarapan bersama.
"Eh, ada Sapi Paris. Mau makan bareng kita ya?" tanya Aska.
Acha tak berniat menjawab pertanyaan Aska. Melihat Acha yang masih berdiri, Galaksi menggeser tubuhnya agar Acha duduk di sebelahnya. Aska dan Riski terkejut melihatnya. Seorang Galaksi yang sangat susah didekati oleh perempuan kelas manapun, akhirnya luluh dengan perempuan polos seperti Acha.
"Semenjak kenal Acha, lo ada peningkatan ya." ucap Riski.
Galaksi mengernyitkan dahi, tak mengerti dengan kalimat yang Riski ucapkan. Sama dengan Acha, keduanya memandang Riski dengan tatapan tanya.
"Aduh, gini loh maksud Riski itu lo udah ada perubahan banyak sejak kenal Sapi Paris ini. Contohnya, lo udah mau ngomong panjang sama orang, kedua lo sering senyum-senyum kaya orang gila, ketiga kesedihan lo kayaknya udah berkurang. Lo gak usah jawab, Lak! Gue sama Riski ini sahabat lo dari kecil. Ya, walaupun kita sempet pisah lama tapi gue kenal banget lo orangnya kaya gimana." jelas Aska.
Mendengar pernyataan itu, Galaksi hanya diam membenarkan. Sebaliknya dengan Acha, ia merasa ada yang janggal dengan perkataan Riski. Kesedihan? Jika benar, Galaksi memang sangat pandai menyembunyikannya.
Namun, ia berniat untuk tidak bertanya. Mungkin ini bukan saat yang tepat untuk membicarakannya. Acha tahu, Galaksi orang yang sangat penutup. Maka dari itu, Acha akan berusaha secara perlahan untuk membuat Galaksi bercerita tentang kehidupannya.
"Galaksi, nanti temenin Acha ke toko buku mau?" tanya Acha.
"Oke." jawab Galaksi.
Mereka pun melanjutkan sarapan mereka karena bel sekolah sebentar lagi akan berbunyi.
-----
Setelah pulang sekolah, mereka berdua menuju toko buku yang berada di dalam pusat perbelanjaan.
Selama perjalanan, suasana di dalam mobil sangat hening. Tidak ada yang berani memulai percakapan. Untuk memcahkan keheningan, Acha menghidupkan tip musik di mobil Galaksi.
"Untuk lagu yang selanjutnya, Perfect - Ed-Sheran." ucap penyiar itu.
"Lo suka lagu ini?" tanya Galaksi.
"Ini lagu favoritku." jawab Acha.
"Ini juga lagu favorit gue." jawab Galaksi.
Mereka terdiam sesaat. Bahkan selera musik mereka sama. Mereka saling berpandangan. Dan mereka pun bernyanyi bersama selama perjalanan.
'Ya Tuhan, izinkan aku hidup lebih lama lagi. Untuk saat ini, aku baru merasakan kehidupan yang sempurna.' batin Galaksi.
"Galaksi, aku mau kamu janji satu hal sama aku." ucap Acha.
"Apa?" tanya Galaksi.
"Berjanjilah jika kamu gak akan pernah meninggalkanku, meski sesakit apapun itu." ucap Acha sambil menghadap depan.
Galaksi tersentak mendengar penuturan Acha. Apa ia bisa berjanji padanya? Apa ia bisa membuat Acha bahagia selama hidupnya?
"Gue janji gak akan pernah ninggalin lo." (selama hidup gue) lanjut Galaksi dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
GALAKSI
FanfictionIni bukan cerita badboy atau badgirl. Cerita ini lebih menitikberatkan pada kepada sifat seseorang yang terkenal dingin layaknya es. Dan pada akhirnya, laki² itu luluh hanya karena cewek manja yang menggemaskan masuk ke dalam kehidupannya. Ayo simak...