Chapter 12

8.3K 353 118
                                    

Please enjoy yorobuummmmm~

Slight 18+






























"Gi"

Seulgi yang sedang sendirian menikmati angin malam di balkon kamarnya, segera mematikan podsnya dan mengantunginya saat mendengar panggilan dari sang kekasih. Dia masuk ke dalam kamar dan tersenyum tipis saat melihat sang kekasih yang sedang duduk di kasur dengan dililit selimut tebal untuk menutupi tubuh telanjangnya.

"Kenapa sayang?" tanya Seulgi lembut.

Irene menggeleng, "Nggak apa-apa, aku kira kamu kemana"

Seulgi pun duduk di pinggir kasur, menatap kekasihnya.

"Masih sakit?" tanyanya.

Paham dengan pertanyaan wanita monolid itu, Irene pun menundukkan kepalanya dan mengangguk pelan, "Sedikit"

"Maaf ya"

Gadis itu mengangkat kepalanya, dia bisa melihat wajah muram sang kekasih. Dia pikir permintaan maaf Seulgi adalah untuk hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, namun sesungguhnya permintaan maaf Seulgi memiliki lebih banyak arti dari yang ia sadari.

"Nggak apa-apa. Kita sama-sama mau dan ngelakuinnya secara sadar." Jawabnya pelan.

Seulgi hanya diam memandangi gadis cantik di hadapannya itu. Hatinya menjadi berat karena harus menghadapi kepolosan dan kenaifan Irene yang semakin lama justru membuatnya semakin merasa bersalah.

Ia tidak suka itu.

Dia tidak suka dilingkupi perasaan bersalah di saat ia mulai menikmati permainannya.

"Oiya.. tadi Yeri nelpon dan aku bilang kalau kamu ketiduran sehabis nugas. Aku minta tolong sama dia untuk bilang ke orangtua kamu kalau kamu nginepnya di rumah Jisoo. Nggak apa-apa kan?"

Irene mengangguk pelan. Dia sebenarnya tidak suka jika harus berbohong pada orangtuanya tapi lebih tidak mungkin jika dia berkata jujur untuk hal ini. Entah bagaimana kecewanya sang papa juga mamanya yang selama ini selalu percaya kepada dua buah hatinya untuk tidak berperilaku di luar batas norma yang mereka ajarkan tapi Ia sendiri, si sulung, yang justru melanggarnya.

Seketika Irene merasa menyesal, namun ia juga tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Seulgi atas perbuatan mereka itu. Dia hanya ingin membuktikan pada Seulgi bahwa dia tidak akan meninggalkan wanita itu seperti yang mantan kekasihnya lakukan, yaitu dengan memberikan hal paling berharga yang ia miliki sebagai jaminannya.

Dia.. tidak salah... kan?

"Kamu mau mandi?" tanya Seulgi untuk mengalihkan perhatian Irene.

"Iya" Irene mengangguk dan membuat Seulgi segera mendekatinya. Gadis cantik itu mengerutkan keningnya, sempat bingung dengan apa yang akan Seulgi lakukan, namun saat kekasihnya itu memeluk pinggangnya dan menyelipkan tangan satunya lagi di belakang lututnya, dia segera memeluk leher wanita itu sebagai pegangan.

Seulgi pun mengangkat Irene dari atas kasur dan menggendongnya secara bridal dengan masih berbalut selimut. "Khusus malam ini aku akan jadi 'kaki'nya kamu." Irene mendengus geli sambil menggelengkan kepalanya mendengar kata-kata Seulgi.

CRUEL INTENTIONS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang