Bel pulang sekolah sudah berbunyi sekitar 15 menit yang lalu. Tidak ada materi tambahan yang diberikan oleh wali kelas masing-masing untuk ujian minggu depan, hanya saja murid-murid disuruh membaca bab yang sudah di pelajari dari bab awal hingga bab akhir.
Minhee dan Wonjin pergi dari kelas duluan karena ingin membeli makanan di luar sekolah dan meninggalkan Eunsang sendirian di kelas. Tiba-tiba, ponsel Minhee berdering, ada panggilan masuk.
Yunseongong🦎 is calling...
Username nya lupa ia ganti.
"Halo?"
"Hee, kamu dimana? Aku cari ke kelas mu tapi kata Eunsang kamu udah keluar duluan sama Wonjin."
"Aku lagi beli makanan di depan sekolah,"
"Tunggu disitu, jangan kemana-mana. Bilang ke Wonjin kalo Minkyu nyariin juga,"
Tuttt...
Sambungan telepon terputus. Minhee memasukkan ponselnya ke dalam kantung celananya dan menyampaikan sesuatu kepada Wonjin kalau lelaki berwajah manis dan memiliki pipi gembil itu sedang dicari oleh pacarnya —Kim Minkyu.
Tak lama, Yunseong datang membawa motor. Begitu juga dengan Minkyu dan Junho yang mengikuti dari belakang.
"Ayo naik, papa nungguin dirumah." Ucap Yunseong kepada Minhee.
"Loh? Emang mau ngapain?" Tanya Minhee bingung.
"Nikahin kamu." Jawab Yunseong.
"Ingin ku tabok mulutmu, mas." Kata Minhee.
"Tabok aja, tapi pake bibir." Balas Yunseong.
"Bodo amat! Ayo pulang!" Minhee langsung naik ke jok belakang, malu lah kalo Yunseong bilang gitu di depan umum gini.
"Gue duluan," Yunseong berpamitan kepada Minkyu, Junho, dan Wonjin.
Setelah Yunseong pergi, Junho juga berpamitan kepada Minkyu dan Wonjin. Tapi...
"Jun, doi mana?" Tanya Minkyu.
"Bentar lagi dia—"
"Dor!"
"Mati! Arghh ngagetin aja sih!"
"Hah? Apaan, jun? Doi lo bentar lagi mati?" Minkyu yang tertawa ngakak hampir saja terjatuh dari motor kalau saja Wonjin tidak menahan nya. Setelah itu Wonjin naik ke atas motor Minkyu.
"B-bukan gitu, samsul. Gue kaget, jadi latah gini." Kata Junho.
"Alasan ah kamu, mahmud. Gue duluan ya," Minkyu dan Wonjin pergi meninggalkan Junho dan Eunsang. Bukannya mendapatkan pelukan dari sang pacar, Junho justru mendapat tatapan sengit dari sang pacar.
Junho bergedik ngeri karena... Wajah Eunsang terlihat menyeramkan sekarang.
"Kamu ngapain ngeliatin aku begitu? Terlalu ganteng kan aku? Iya aku tau," ucap Junho.
"Kamu mau aku mati?" Tanya Eunsang.
Lagi-lagi Eunsang memasang wajah datar dan tatapan yang terlihat menyeramkan.
"Aku bercanda, sayang..." Junho mencubit kedua pipi Eunsang, membuat Eunsang meringis kesakitan.
"Sakit! Ku tampar nih ya?!" Oke, Eunsang jadi makin galak.
"Iya-iya.. udah ah, jangan marah-marah terus nanti cepat tua mau?" Ledek Junho.
Wajah Eunsang terlihat semakin kesal.
"Aku bercanda..." Lanjut Junho.
Belum ada 5 menit, suara klakson mobil berbunyi. Ada sebuah mobil dengan plat nomor yang Eunsang kenal, dan Junho juga kenal. Itu mobil papanya Eunsang, Lee Jongsuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Candu [Junsang+Hwangmini+Wonkyu]
Acak❛❛Senyuman itu tetap sama. Ya, selalu sama ketika menatapnya dan merasakannya. Hangat, dan Candu.❞ Warn(!) • bxb area • non-baku