Hari ini hari pertama aktif pelajaran untuk kelas 10 SMA Kebangsaan setelah minggu lalu para siswa siswi baru melewati masa pengenalan lingkungan sekolah dibimbing kakak-kakak senior osis mereka.
Dan hari ini para siswa siswi tahun ajaran baru akan mulai belajar full bersama guru-guru mata pelajaran mereka. Salah satunya seperti dikelas 10 IPA 1, para siswa- siswi sedang memperkenalkan diri masing-masing pada teman-teman dan gurunya. Dan kini adalah giliran seorang gadis berkacamata bulat besar dengan rambutnya yang dikepang dua. Jika dilihat penampilannya cukup cupu.
"Halo, Nama aku Rinara Olivia biasa dipanggil Rina, asal sekolahku SMP Nusa Bangsa, hobiku nari, membaca buku, sama dengerin musik, aku punya adik dan alamat ku di kompleks graha indah blok 3 nomor 52. Terima kasih." ucap gadis bernama Rina itu lalu diberi tepuk tangan oleh satu kelasnya.
'kring'
tak terasa bel istirahat telah berbunyi, semua siswa-siswi kelas 10 IPA 1 berhambur keluar kelasnya. Terkecuali Rina yang masih duduk dibangkunya sembari membaca buku. Rina sebenarnya ingin beristirahat keluar kelas, tapi ia belum punya teman sama sekali. Bahkan jika ia sudah melewati masa MPLS selama 3 hari tetap saja belum satupun yang Rina ajak untuk berteman. Bukan sombong, Rina cuma takut jika dirinya akan bernasib sama saat ia SMP. Rina memang mengenal banyak orang, bahkan ia berteman dengan banyak orang tapi Rina selalu direndahkan karena penampilannya dan berakhir Rina dibully hingga pernah hampir dilecehkan kalau saja ketua osis disekolahnya tidak datang menolongnya.
Rina trauma berteman,
"Hei, kamu ngga keluar istirahat?" tanya seorang gadis berambut pendek yang tiba-tiba menepuk pelan pundak Rina.
"Ahm, ngga... aku ngga punya temen." jawab Rina sambil tersenyum.
"Yaudah kamu temenan sama aku aja kalau gitu, kenalin namaku Varvita, panggil aja Vita." ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya, Rina membalas uluran tangan itu dengan ragu-ragu.
"Ngga usah takut gitu, aku orang baik kok." ucap Vita seolah meyakinkan Rina. Rina tersenyum menatap Vita.
"Panggil aku Rina."
***
"Rina kamu mau pesen apa biar aku pesenin?" tanya Vita pada Rina saat mereka sudah sampai di kantin sekolah yang ramai itu.
"Eh aku bisa pesen sendiri kok."
"Udah nggapapa biar aku aja yang pesenin, kamu cari meja aja."
"Oh oke." setelah memberitahu pesanannya pada Vita, Rina langsung mengedarkan pandangannya ke seluruh kantin guna mencari meja kosong yang bisa ia tempati dengan Vita.
ah ketemu!
Rina segera berjalan menuju salah satu meja disana, namun saat hendak berjalan kesana..
'bruk'
seseorang menabrak Rina dan untungnya orang itu menahan Rina agar tidak terjatuh ke lantai. Mata Rina dan orang itu bertemu dan menatap cukup lama, hingga orang itu menyadarinya terlebih dahulu.
"Lo nggapapakan?" tanya orang itu membuat Rina langsung tersadar dari lamunannya.
"Sakit ya? mau gue anter ke uks?" tanya orang itu lagi.
"Eh enggak kok."
"Tapi lo sampe nangis gitu loh." Rina langsung tersadar mengusap pipinya yang entah kenapa jadi basah karena air mata. Rina menangis secara tiba-tiba saat menatap orang didepannya ini.
"Aku ngga---"
"Rina kok kamu nangis? kamu nggapapakan?" tanya Vita yang baru saja tiba sambil membawa nampan yang berisikan pesanan Rina dan makanan Vita.
"Ahm nggapapa kok, ayo Vita kita kesana." ujar Rina gugup lalu menarik Vita pergi, Vita yang bingungpun hanya mengikuti Rina.
***
Vita menghela nafasnya saat melihat Rina yang kini hanya menatap ke arah segerombolan kakak kelas yang sedang duduk di salah satu meja kantin di seberang mereka.
"Rina kamu nggapapakan? daritadi aku liat kamu ngelamun ke arah Kak Allen." ucap Vita membuat Rina tersadar.
"Kak Allen?" tanya Rina.
"Iya, Kakak kelas yang tadi ngobrol sama kamu itu Kak Allen, kelas 12 IPA 1, kapten basket sekolah ini, dia tuh salah satu siswa terpopuler disekolah ini." jelas Vita.
"Kamu kenal sama dia ya?" tanya Rina.
"Dia temen Kak Fadel Kakak sepupuku, kebetulan Kak Fadel wakilnya Kak Allen."
"Kak Allen udah punya pacar belum?" entah kenapa Rina jadi bertanya seperti itu membuat Vita mengernyit bingung.
"Udah, Kak Rossa namanya, ketua dokter remaja sekelas juga sama Kak Allen. Mereka itu couple termanis di sekolah ini, Kak Rossanya cantik sama baik, Kak Allennya ganteng plus ramah." jelas Vita. Wajah Rina tiba-tiba saja berubah murung.
Tapi Vita malah tersenyum,
"Kamu naksir Kak Allen kan?" tanya Vita.
"Eh enggak kok." ucap Rina gelagapan lalu menunduk takut, Vita terkekeh lalu melanjutkan acara makannya yang belum selesai.
"Kalau kamu suka sama Kak Allen nggapapa kok, kamu satu dari puluhan siswi disini yang suka sama Kak Allen." ucap Vita lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Letter
Teen FictionAllen itu cowok paling populer di sekolahnya, dia pinter, ganteng, kapten basket, terus kesayangan guru-guru. Dan Rina cuma satu dari puluhan cewek yang naksir Allen si pangeran sekolah. "Orang populer rata-rata bergaul sama orang populer juga, jadi...