don't forget to vote and comment guys
I hope you like it
Wait for the next chapter :)happy reading...
*****************
Seorang gadis kecil berumur 10 tahun memainkan boneka panda di kamar atas. Berbincang layaknya benda itu adalah manusia. Dia sangat menyayanginya, bagaimanapun boneka lucu itu pemberian dari sahabat laki-lakinya.
"Dip lagi apa ya, titan?" tanyanya pada benda bermata gelap lebar itu. Dia tersenyum pilu menatap titan.
"kenapa Dip nggak pernah main sama, Nat?"
"Dia lupa sama, Nat?
"Nat ada salah ya sama, Dip?"
Di tengah aktifitasnya, kakak yang terpaut hanya 2 tahun darinya membuka pintu dan berlari menuju tempat bernuansa serba biru muda itu.
"Nat, ayo main ke taman belakang" ajak Rino sambil menarik tangan Lerissa untuk ikut bersamanya.
Dengan cepat gadis itu menarik tangannya lagi, sehingga kontak fisik itu terlepas.
"Nat nggak mau bang, Nat mau main sama Dip"
"Mau sama abang atau Dip kan sama aja, Nat"
Nata memasang wajah cemberut mendengar penuturan Rino.
Salah jika gadis itu ingin bermain dengan Dipta? Sekarang dia sangat merindukannya.
Sudah tiga hari temannya tidak menampakkan diri.Padahal bermain dengan Dipta selalu tiap hari.
Wajar bukan, jika sehari tidak melihatnya rasanya begitu aneh."ayo!! jangan cemberut gitu, tambah jelek"
ledek Rino berharap adiknya akan tersenyum kembali."Nat gak mau ya gak mau, gak usah paksa Nat. " bentak Nata sembari melempar bantalnya asal. Hal itu membuat kakaknya geram.
"kenapa kamu selalu keras kepala? Gak mau dengerin apa kata orang, selalu kasar sama abang maupun papa mama" Seketika nada tinggi itu keluar dari mulut Rino. Membuat Nata diam tidak bergeming.
Matanya berkaca-kaca seakan-akan kedua matanya siap untuk menumpahkan cairan bening.
"mama sama papa nggak sayang sama Nat, mereka cuma sayang sama abang" Cairan bening itu luruh, gadis itu pergi keluar kamar.
Saat hendak menuruni tangga, tiba-tiba
Dug
Nata menabrak seseorang. Ketika orang di depannya melihat dia menangis, pria itu mencoba men-sejajarkan tubuhnya dengan Nata.
Pria itu mengusap pipi gadis kecilnya sayang
"kenapa nangis sayang, hm?"
"coba cerita sama papa!" lanjutnya mengelus kepala Nata.Gadis kecil berambut sebahu dengan dua jepit rambut yang bertengger di sebelah kanan dan di kiri itu langsung menepis tangan Tora tepat saat Rino keluar dari kamar Nata dan melihat kejadian itu.
Rino dengan segera menghampiri keduanya.
"kamu itu kenapa sih dek?" tanyanya geram
"sudah Rino, kamu main dulu aja ya di luar, biar papa yang tenangin adik kamu""Tapi Pa" Tora tersenyum pertanda bahwa ia harus menurutinya.
Tora kemudian meminta Bi Umi yang kebetulan ada di lantai utama sedang bersih-bersih agar mengajak putranya bermain di luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
NaDi
Teen FictionPLAKK... "mama nggak suka kamu ngejelek-jelekin Rino abang kamu dengan bilang kalau dia udah-" "stop maa!!" kali ini Rino yang bicara. Dengan suara yang serak karena menangis, dia ingin mengatakan semuanya, semua kebenaran kepada mamanya. "Nata ngg...