25| misericordia

1.7K 271 69
                                    







━━━━━━━━━━━━♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━━━━━━━━━
♱ ⋱ ✡︎ ✡︎ ✡︎ ⋰ ♱

'Sedari dulu ia sudah tahu bahwa mencintai seorang Malaikat Tertinggi bukanlah perkara mudah.'


C H A P T E R T W E N T Y  F I V E
↳ Misericordia



.

.

.




Belati itu menyayat udara dan menancap ke dinding seberang, bergetar karena benturan itu. Fatamorgananya, walaupun tidak hilang... agak buyar. Baru pada saat itulah Jungkook menangkap bisikan bau yang seharusnya tidak ada.


Mewah, sensual, eksotis.


Anggrek hitam, tapi entah mengapa berbeda dari bau yang ia rasakan pada mayat gadis yang terbunuh itu, pada pria-pria yang tergantung di jembatan.


Tapi ia tidak punya waktu untuk memproses unsur-unsurnya, karena sepersekian detik setelah fatamorgana itu buyar, sayap terangkat di bawah tangannya. Bergerak dengan sangat cepat sehingga Jungkook tidak bisa mengikuti dengan matanya, Taehyung bangun dan berdiri di samping tempat tidur, cahaya putih panas yang terpancar dari dirinya begitu terang sehingga menghapus garis-garis pada bentuk tubuhnya, mengubahnya menjadi obor-obor yang menyala-nyala. Terkejut, Jungkook menutupi matanya dengan sebelah tangan dan menundukkan kepala sebagai persiapan untuk turun dari tempat tidur supaya ia bisa mengambil senjata-senjata yang ia sembunyikan di bawahnya, membantu semampunya.


Tapi dalam sekejap mata, cahaya menyilaukan dari kekuatan Taehyung sudah lenyap.


Jungkook mendongak, tangannya gatal untuk mengambil senjata saat ia melihat bahwa benda di tengah kamar itu sudah hilang, tidak ada bau anggrek hitam di udara. Tapi ia tidak mengendurkan kewaspadaannya sampai Taehyung berkata. "Ibuku sudah tidak ada di sini, Jungkook." Ada kesan menjaga jarak yang tidak Jungkook sukai dalam suara Taehyung.


Jungkook menyingkirkan selimut dan turun dari tempat tidur.


Taehyung sudah membalut tubuhnya yang menakjubkan dengan celana. "Aku akan pulang sebelum fajar. Dia tidak akan kembali malam ini."


"Tunggu!"


Taehyung bahkan tidak berhenti di pintu balkom, membukanya lebar-lebar. Jungkook berhasil mempersempit jarak di antara mereka tepat pada waktunya untuk melihat Taehyung menghilang di langit malam yang berbintang, terbang begitu jauh dan cepat sehingga Jungkook sudah kehilangan jejaknya di angkasa dalam waktu beberapa detik yang singkat. Amarah melanda Jungkook, panas dan kuat. Terkutuklah Taehyung kalau ia bersikap seperti ini –terutama setelah keintiman dan momen-momen yang sudah mereka bagi bukan hanya pada malam ini saja, tapi sejak Jungkook terbangun dari koma, ikatan yang telah mereka tempa.


Archangel's Kiss [kth + jjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang