Ingin berjumpa lalu duduk berdua, bertukar cerita lalu pulang bersama.
***
Malam ini begitu dingin, membuat pria yg sedari tadi bergulang guling di atas tidur nya itu seperti terlihat tak tenang, bukan, bukan karna udara nya, tapi karna perasaan nya.
Perasaan yg tak jelas dan tak menentu, serasa di depan kalian ada jurang namun di belakang nya ada harimau, dan di kedua samping nya ada semak berlukar.
Seperti itu yg di rasakan Sean saat ini. Otak nya selalu berdalih mengingat Cia, namun dengan keras pria itu menghalangi wajah Cia untuk muncul.
Pria itu masih saja memungkiri dan tak percaya perasaan itu apa. Sean terlalu menyibuk kan diri nya untuk memiliki wanita dengan tipe nya sendiri di banding perasaan nya yg membuncah saat ini.
Detik berikut nya, Sean memejam kan mata nya kembali, beuraha untuk tidur.
15 menit...
Mata nya kembali terbuka, 15 menit itu Sean berusaha ridur, atau paling tidak memejam kan mata ya saja, namun hasil nya nihil, sia sia saja pria itu.
"Ada apa dengan ku?"
***
Pagi ini, Sean sekolah, wajah nya nampak berbeda. Sangat berbeda.Kantung mata yg terlihat di bawah mata Sean membuat pria itu nampak berbeda namun tak mengurangi ketampanan Sean sama sekali.
Pria itu memasuki sekolah, sorakan demi sorakan dari kaum hawa selalu terdengar di telinga nya, memuji ketampanan nya adalaha seperti prioritas utama kaum hawa.
"Gimana 2 bulan tanpa ada nya gue bro?" Sean terkejut ketika melihat seorang pria yg tiba tiba datang dan bertanya pada nya. Naufal, teman Sean yg melaksanakan pertukaran pelajar, mungkin sekarang pria itu sudah kembali ke sekolah lama nya lagi.
Tangan yg sudah lama tak merangkul itu kini merangkul pundak pria yg sedari kecil menjadi sahabat nya itu.
"Kenapa balik lagi lo?!" Tanya Sean, menatap datar Naufal hanya menyengir tak berdosa karna mengaget kan Sean.
Mereka memang jika bertemu kadang suka bertengkar, entah itu masalah kecil atau pun besar.
"Ti Bandung awewena geulis geulis Bos (Di Bandung cewek nya cantik cantik bos) " Ucap Naufal, pria itu mengadah kan kepala nya ke atas, mengingat kejadian saat di mana diri nya masih di Bandung.
Dan lengkap sudah Mostwanted sekolah, karna resmi nya mostwanted yg paling terkenal itu ada dua orang, selebih nya yg memang tampan tapi masih di bawah Sean dan juga Naufal.
Sean dan Naufal berjalan di koridor, percayalah, jika sebelum nya ramai saat Sean datang, sekarang nampak sangat sepi. Karna mereka berjalan di koridor belakang, ketenangan itu menyenangkan. Percayalah.
"KAK DINGINN!!!"
Sean memejam kan mata nya, ketika mendengar panggilang khas untuk diri nya dari seornag gadis. Naufal bahkan mengerut kan kening nya bingung, siapa kak Dingin?
Jantung nya berdetak sangat kencang, membuat Sean memegang dada nya sendiri, dan bertanya pada diri nya sendiri tanpa mengeluar kan suara nya.
"Kakak sakit jantung? " Tanua Cia - gadis - itu yg hendak memegang dada Sean juga, namun dengan cepat Sean menangkis nya.
Saat gadis itu mendekat saja, jantung Sean nampak sangat berdebar, apa benar yg di katakan Cia, jika diri nya sakit Jantung?
"Apa bener gue sakit jantung Fal? Dada gue terus berdebar!" Pekik Sean menatap Naufal menuntut jawaban. Naufal sendiri hanya terkikik, melihat kedua insan Tuhan yg berbeda jenis kelamin itu sangat polos dan tak mengetahui apa apa soal Cinta. Cinta?
"Lo nanya sama pakar nya Bro"
Sean menatap datar Naufal yg menepum dada nya sendiri, berbangga diri iti tak baik Sayang.
"Masih sakit jantung nya kak?" Tanya Cia, gadis itu tiba tiba memeluk Sean, membuat sang empu yg di peluk membulat kan mata nya terkejut. 'Jantung gue kenapa?!?!??!?!' Batin Sean, pria itu dengan cepat mendorong Cia hingga pelukan nya pun juga ikut terlepas.
Cia memandang bingung Sean yg berlari menjauhi nya, namun bukan Cia jika tidak bisa mendekati Sean dengan berbagai cara. Gadis itu juga mengejar Sean, entah akan terarah kemana, Cia pun bingung mengapa mereka berlari layak nya drama kolosal India.
Hanya Naufal saja mungkin di sini yg waras, pria itu bahkan tertawa ketika Cia dan Sean sibuk dengan aksi kejar mengejar nya itu.
"Kisah mereka, seperti nya akan seru!"
***
"Kak Sean kenapa lari??" Cia masih berlari mengejar Sean, nampak jelas di mata gadis itu, Sean berlari sambil memegang dada nya.
Sean berhenti ketika pria itu berada di taman belakang sekolah, bel sudah berbunyi bahkan 5 menit yg lalu, ketika kedua nya masih kejar kejaran.
"Kak Sean kenapa lari si?" Sean terkejut ketika Cia berada di samping nya, duduk dengan menatap polos pria itu, membuat Sean bahkan mematung. Pria itu bingung dengan diri nya sendiri.
"Kenapa kalau deket lo, jantung gue disko?"
***
Part ini alay gk sihh?? Ngetik nya pun bahkan aku susah susah gampang, udah berapa kali di rombak, akhir nya aku lebih memilih yg ini. Wkwkwk
Vote coment gaes, see you next part😚
KAMU SEDANG MEMBACA
She Stupid!
Teen Fiction"Kak Sean, lima kali enam, lima enam kan? " Sean,si pria Multitalent. Tampan? Iya! Kaya? Jangan di tanya! Dingin? Kutub aja kalah! Pinter? Piala di sekolah itu hasil dari siapa?! Namun sayang,Sean masih sendiri! Ada yg mau daftar jad...