Last Chapter ✨✨

3.7K 193 114
                                    

Pagi hari di Seoul, cakrawala semakin terang dan sinar mentari timbul dari balik sela-sela awan cumulus. Di dalam sebuah gedung yang di rias dengan sedemikian rupa dua manusia tengah melakukan upacara pernikahan dan disaksikan oleh kerabat-kerabatnya.

 “Minatozaki Sana, aku mengambil engkau menjadi istriku untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, dan inilah janji setiaku yang tulus” Dahyun mengucapkannya sambil menggenggam tangan Sana dan menatapnya lamat-lamat.

Keduanya mengucapkan janji yang sakral di atas altar dan disaksikan oleh kerabat-kerabat terdekatnya. Member, keluarga, manager dan sahabat-sahabatnya.

Cincin itu terpasang sempurna di jari manis Sana dan Dahyun.

“Wedding kiss, wedding kiss,” para kerabatnya bersorak.

Bukkk! Jeongyeon menyenggol Chaeyoung yang sedang berfokus menyipitkan sebelah matanya di lubang kamera.

“Yak! Aku sedang mengambil gambar!!!,” pekik Chaeyoung kemudian menjauh.

“Hahahaha” caranya marah membuat member lain tertawa.

Sorakan “Wedding kiss” masih terus dilontarkan kerabat-kerabatnya.

Dahyun mendekati wajah Sana kemudian berbisik. “Aku ingin menjadi ciuman terakhirmu, cinta terakhirmu dan semua hal terakhir untukmu”.

Cup! Dahyun meraup bibir Sana.

Cekrek! Cekrek! Cekrek! Suara kamera bersahutan dari semua penjuru ruangan.

.

.

.

Esoknya, pagi hari di Seoul setelah hari pernikahan. Kedua perempuan yang sudah resmi menikah itu kini masih sama-sama tertidur di sebuah hotel mewah.

Sana mengerjap-ngerjapkan mata,dan wajah cantik Dahyun langsung bertegur sapa dengan indra penglihatannya. Goresan senyum otomatis timbul di bibir ranum perempuan yang kini berstatus sebagai istri Dahyun.

Sana mengambil ponselnya yang tergeletak di bawah bantal. Lantas membalas pesan-pesan yang masuk untuk sekedar mengucapkan selamat padanya. Beruntungnya manusia yang hidup di abad ke -22, mereka bisa melakukan semuanya melalui media sosial, termasuk menyelamati kawannya yang baru saja resmi menikah.

“Eungghh” lenguh Dahyun. Ia langsung melihat Sana yang sibuk dengan ponselnya. Tubuh Dahyun mengendap perlahan mendekati Sana lalu memeluknya.

“Selamat pagi Kim Sana,” ucap Dahyun.

“Sayang..,” Sana langsung menggeletakkan ponselnya lagi. Padahal belum semua ucapan selamat dibalasnya satu persatu, namun keinginannya untuk memeluk Dahyun lebih besar ketimbang keinginannya menatap layar ponsel.

Sana mendekap Dahyun, membuat kepala gadis itu kini menempel dengan dadanya, Dahyun bisa dengan jelas mendengar detak jantung Sana.

“Kau masih mengantuk ya sayang..,” ucap Sana seraya membelai lembut kepalanya.

Dahyun menjawabnya dengan anggukan ringan, matanya kembali terpejam rapat.

“Eunggg Dahyun-chan, kau masih mengantuk rupanya, rasanya baru kemarin kita bertemu kemudian sama-sama berjuang untuk debut, sekarang kita menjadi pasangan yang resmi dan akan menghabiskan waktu bersama sampai selama-lamanya, aku sangat beruntung memilikimu Kim Dahyun, aku tidak akan pernah menyesal memilihmu” kata Sana sambil mengelus-elus kepala Dahyun.

She's My Everything (Saida) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang