TULUS

200 29 1
                                    

{{■■}}

Dan disinilah Keysha di kafe yang sama dengan Bara dan Rosita. Tentunya juga dengan Reyhan yang udah gak makai jaz karena jaznya dipinjemin buat Keysha yang bajunya basah.

"Bar,kamu marah sama aku?" Kata Keysha.

"Gak kok gak marah cuman ngerasain sakit." Kata Bara.

"Kamu sakit apa Bar?"

"Sakit hati."

Reyhan yang mendengar hal itupun ikut berkata dengan sinisnya.

"Tak doain semoga masuk rumah sakit terus dioprasi gak ada donor hatinya terus is deat." Bisa bisanya Bara berkata seperti itu sedangkan dia tahu kalau Reyhan masih disini memperhatikan keduanya berbicara.

Karena mendengar perkataan Reyhan Keysha segera mencubit pinggangnya membuatnya meringis kesakitan.

"Auch sakit Key!" Serunya.

"Makanya bicara yang baik baik dong kak ih!"

"Gak papa Key, paling bang Reyhan cuman cemburu liat kita kaya gini kaya cowo yang lagi ngambek sama pacarnya." Bara memaklumi dilihat dari ekspresi Reyhan dia sudah dapat menebaknya kilatan marah dan tatapan tajam itu sudah menjadi jawabannya.

"Tau tapi kan gak baik bicara kaya gitu." Terang Keysha.

"Gak papa, bang boleh gak minta waktu buat bicara ma Keysha bentar aja." Pinta Bara kepada Reyhan awalnya Reyhan ingin menolak namun tiba tiba Rosita menyautkan.

"Kakak ikut aku aja aku punya kopi terenak louh di kafe aku yuk ke dapur." Rosita menarik narik Reyhan agar membiarkan mereka mempunyai waktu berdua untuk berbicara.

"Eh sabar dong jangan tarik tarik juga kali."

Kata Reyhan kemudian dia menghadap ke Bara.

"Cuman 10 menit kalau lebih gue gak bakal biarin Keysha ketemu lo lagi inget!"

Reyhan pergi dari sana setelah mengatakan hal itu kemudian Bara memandang Keysha dengan tatapan sendunya. Dia bingung mau mulai dari mana padahal dia udah latihan tadi sama Rosita.

"Key, ada yang perlu gue omongin sama lo." Bara mencoba mengumpulkan keberaniannya agar bisa mengungkapkan perasaannya.

"Tentang perjodohan itu ya Bar, aku minta maaf yah karna gak bicara sama kamu langsung, tapi aku udah bicara dengan kalian semua di grup kamu jangan salah paham yah." Sesal Keysha sebenarnya sih dia memang sudah menceritakan semuanya dia bingung aja kenapa Bara tiba tiba ngambek kaya gitu.

"Gak papa Key, gue ngerti kok tapi___ bukan itu yang ingin gue omongin."

"Terus apa Bar? Lo mau ngomong apa sama gue?" Bingung Keysha lagi.

"Sebenarnya gue itu___ udah lama suka sama lo Key."

Mendengar pernyataan Bara Keysha pun terkejut. Selama ini Keysha menganggap Bara adalah sahabatnya dan juga saudaranya dia gak pernah memiliki perasaan lebih bahkan sampai dengan cinta.

"Maaf Bar tapi___." Sebelum Keysha melanjutkan perkataannya Bara lebih dulu menyela.

"Gue tau Key, selama ini lo gak pernah ada rasa sama gue, tapi gue cuman pengin ngungkapin perasaan gue yang udah lama gue pendem ke lo. Gue juga gak berharap lo mbalas pernyataan cinta gue kok."

"Bar maaf fin Keysha yah. Keysha gak tau kalau Bara suka sama Keysha tapi semua itu sia sia Bar. Bara tau kan kalau Keysha sebentar lagi menikah."

"Iya maka dari itu gue cuman mau bilang selamat ya." Katanya menjabat tangan Keysha kemudian tersenyum.

Keysha melihat ketulusan dihati Bara entah mengapa dia juga merasakan sedih. Dia lah yang bikin Bara terluka dan dia juga yang bikin Bara sakit hati.

"Bar jangan sedih sedih." Ucap Keysha lirih.

"Boleh gak meluk buat terakhir kalinya." Ucap Bara

Keysha mengangguk kemudian Bara memeluk Keysha dengan erat. Sampai dia gak sadar kalau air matanya dah turun dari pelupuk matanya. Pertahanan Bara hancur ketika dia berusaha mencintai seseorang dengan tulus namun dia hanya mampu mengagumi sampai disini. Karena orang yang dia sukai sudah menjadi milik orang lain.



[[●●]]

Reyhan pun kembali ke meja yang tadi dia duduk ki disana dia disuguhkan oleh pemandangan yang tidak mengenakkan. Disaat dia akan memisahkan tiba tiba saja Rosita berkata.

"Biarin dulu mereka kaya gitu kak, Bara itu suka sama Keysha bahkan sebelum kakak sama Keysha dijodohkan jadi biarin dulu."

"Terus gue harus liat calon istri gue dipeluk peluk gitu ma cowo lain." Sinis Reyhan.

"Kak, Bara itu gak pernah serius sama cewe maka dari itu saat dia suka sama Keysha itu hal yang langka bahkan dia berusaha buat ngejar Keysha. Tapi karena Keysha dah jadi milik kakak otomatis cintanya itu gak terbalaskan, kakak gak liat si Bara nangis kaya gitu. Seharusnya kakak ngerti tangisan cowo kan gak sembarangan." Ceramah Rosita yang membuat Reyhan pun masih stay di tempatnya. Dia bisa ngelihat betapa besar cinta cowo itu ke calon istrinya.

Tapi dia juga gak bisa berkompromi sama jantungnya yang kaya udah ditusuk berbagai jarum atau bahkan pedang.

Sakit memang bahkan kalau dibandingin sama sakit gigi mungkin lukanya lebih cepat membaik yang sakit gigi walau gak tau gigi bisa luka atau gak.

Reyhan pun perlahan mendekat diikuti Rosita dibelakangnya kemudian dia berkata.

"Udah sepuluh menit bro! Lo mau sampai kapan meluk calon istri gue."

Kemudian Bara menghapus air matanya kasar. Dia gak boleh terlihat lemah kaya gini.

"Makasig Key." Ucap Bara.

Mencintai dalam diam itu emang sakit ya apa apanya ditanggung sendiri dan juga sakit sendiri.

"Udahlah Key ayo pulang tadi Bunda kamu ngasih pesan katanya disuruh cepet."

Ucap Reyhan dan akhirnya mereka pamit untuk pergi pulang ke rumah.





FLOWER DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang