Terungkap (23)

521 39 2
                                    

Istirahat pertama telah berbunyi membuat seluruh siswa berhamburan dari seluruh sudut sekolah. Bukan ke kantin atau yang lain, sekarang Nayla berjalan sendiri sambil membawa tempat makanan menuju ke kelas Rayn.

Sesampainya di pintu kelas, Nayla melihat tidak banyak orang dikelas hanya beberapa yang pastinya ada orang yang ia tuju. Nayla menghampiri tempat duduk Rayn, Alden yang duduk disamping Rayn langsung mengerti arahan mata Nayla yang menyuruhnya pergi. Rayn belum mengetahui kehadiran Nayla, karena sibuk menghitung tugas Matematika yang belum ia selesaikan tadi.

Ketika Nayla duduk disampingnya, Rayn baru menyadarinya. Nayla melihat ke depan dimana tempat Shela duduk berjarak dua meja dari meja Rayn. Shela hanya melihat sekilas ketika Nayla berlalu kebelakang tadi.

"Aku bawain bekal kesuakaan kamu, " ucap Nayla sedikit agar terdengar oleh Shela. Makanan itu ditaruh didepan Rayn, tetapi Rayn abaikan dan fokus ke tugasnya itu.

"Dimakan dong. Ini aku udah buatin pagi-pagi banget, " lanjutnya.

"Gue gak nyuruh lo buat," timpal Rayn.

"Kamu udah maafin aku kan," ujar Nayla.

"Emang lo ada salah," balas Rayn.

"Soal dulu."

"Udah gak penting, Jadi mau gue maafin atau gak. Sama aja, " ucap Rayn.

"Kalo lo maafin, kita bisa balikan, " celetuk Nayla menaikkan suaranya sedikit di akhir kalimat.

Shela cukup jelas mendengarnya, tetapi ia tidak mempedulikan sehingga Nayla bisa pastikan bahwa hubungan Rayn dan Shela cuma palsu. Ditambah lagi tidak ada reaksi sama sekali walaupun Nayla di dekat Rayn.

"Kalau gitu gue pergi dulu, " pamit Nayla beranjak dari tempatnya duduk.

"Bawa makanan lo! " pinta Rayn ketika Nayla akan pergi. Lalu Nayla bawa kembali makanan yang masih utuh.

                               🌻

Jordi sudah terlalu lama menunggu kedatangan Nayla di belakang kantin yang tidak ada orang sama sekali. Bersandar di tembok, sambil memasukan salah satu tangannya ke saku dan satunya bermain ponsel.
Mereka sudah janjian akan bertemu ketika Nayla sudah melakukan ide dari Jordi.

Setelah cukup lama, Nayla baru datang dengan wajah yang sedang memikirkan sesuatu.

"Gimana," tanya Jordi memasukan ponsel ke sakunya.

"Shela sama sekali gak bereaksi padahal dia tahu gue didekat Rayn. Tapi kalau Shelanya gitu, gimana? " jelas Nayla.

"Menurut gue gak ada cewek yang gak cemburu, cowoknya dideketin cewek lain. Lo aja langsung putusin gue, " balas Jordi.

"Lo kan pacaran sama cewek lain, beda lagi."

"Percaya aja mereka berdua gak pacaran, buktinya jalan berdua pulsek gue gak pernah lihat, " ucap Jordi.

"Iya sih. Padahal dulu pas gue pacaran sama Rayn. Dia sering nganterin gue pulang apalagi makan dikantin, " ujar Nayla mengingat bagaimana perhatian Rayn dulu.

"Sekarang lo bebas mau balikan lagi sama dia, dan gue gak perlu berurusan sama pacar boongannya," celetuk Jordi.

"Lega, ya udah gue balik ke kelas. Urusan kita berdua selesai jadi jangan nemuin gue lagi! " peringatan Nayla, karena sudah malas harus berurusan dengan Jordi. Lalu pergi meninggalkan Jordi sendiri.

Jordi hanya tersenyum sinis melihat kepergian Nayla. Memang tidak ada cinta saat berpacaran dengan Nayla, tapi rasa kehilangan seseorang yang perhatian selama ini, terasa. Setiap pagi Nayla memberikannya bekal, istirahat ia menghampirinya, dan pulang bersama.

Rayn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang