TRRTTT..! TRRTT..!
Sohee spontan terbangun dari tidurnya, ia menegakkan kepalanya. Posisinya masih sama, duduk di kursi dokternya. Walau seharusnya jam praktek Sohee sudah berakhir dari 3 jam yang lalu, Sohee memutuskan untuk tidak pulang ke apartemen dan tidur di ruang prakteknya saja, sambil menunggu jam 5 sore.
Sohee meihat ke arah jam tangannya, sudah pukul 4.45 di sore hari. Ia menguap sekali lagi seraya meregangkan otot-otot tubuhnya. Ia lalu melihat 1 stel pakaian yang sudah ia siapkan, sedang tergantung di belakang pintu ruangannya. Ia bangkit berdiri dan mengambil gantungan pakaian tersebut, lalu berjalan menuju ke kamar mandi yang terdapat di ruang praktiknya. Tanpa sengaja, matanya memandang ke foto yang tergantung di dinding, membuatnya berhenti melangkah.
Foto itu adalah fotonya semasa SMA....si gadis tomboy berambut pendek dengan aura gothic yang menyeramkan. Ada dua foto di dalam bingkai itu, fotonya sendiri dan foto satu lagi adalah ia yang sedang dirangkul oleh 2 pemuda tampan..... yang merupakan tokoh penting di kehidupan SMAnya dulu. Joon Hyuk dengan seragam olahraganya dan Chang Wook dengan seragam SMAnya yang acak-acakan. Sohee tersenyum, kemudian menghela nafas.
Dari awal mendapatkan undangan reuni SMA ini, Sohee sangat yakin 100% kalau Joonhyuk tidak akan tertarik untuk ikut. Bukan karena ia sibuk dengan pekerjaannya, tapi Joonhyuk yang dari dulu terkenal sebagai "Kakak-kelas-yang-pendiam-dan-hanya-bicara-seperlunya-namun-disukai-para-murid-terutama-perempuan". Walau hanya setahun menjadi kakak kelas bagi angkatan Sohee, teman-teman seangkatan Sohee tersebut masih mengingat dengan jelas tentang Joonhyuk karena sepopuler itulah dia. Bahkan kalau Sohee sedang iseng membuka grup percakapan alumni angkatannya, teman-teman perempuannya sibuk membicarakan Joonhyuk. Malah Sohee pernah diteror oleh mantan teman sekelasnya yang menanyakan keberadaan Joonhyuk sekarang.
Sohee mendengus sambil tersenyum ketika mengingat obrolannya di telepon kemarin dengan Joonhyuk.
"Aku sudah booking tiket business class untukmu ke Jeju, nanti jamnya kau tentukan sendiri saja ya", kata Joonhyuk, bahkan sebelum Sohee berniat mengajaknya untuk ikut reuni SMA di Jeju.
"Mwo? Oppa, kau pikir aku mau datang ke reuni itu sendiri? Shireo! Kalau kau ikut, aku baru mau datang"
"Ck! Sudah jangan pura-pura, aku tau kau ingin sekali datang kan? Aku sudah membaca pikiranmu sejak undangan reuni itu diblast di email"
Sohee tidak bisa menahan kegeliannya untuk tertawa. "Pfftt...memangnya apa isi pikiranku?"
"Hmm...'Cih pasti si pangeran sok kegantengan a.k.a Im Jaebum itu datang! Ini kesempatanku untuk memperlihatkan diriku yang sekarang! Seenaknya saja dulu dia mengataiku cewek bar-bar di depan semua anak sekolah! Lihat saja nanti, akan kubuat dia takluk!' Benar begitu?"
Kali ini tawa Sohee meledak tanpa bisa ditahan. "Mwoyaaa!?? Apa benar aku sedang berbicara dengan Lee Joonhyuk, si pria "pendiam"? Bagaimana bisa kau meniru gaya bicaraku seperti itu!?"
Sohee tersenyum saat mendengar tawa Joonhyuk yang jauh disana. "Geundae, Oppa...aku sebenarnya masih ragu untuk datang"
"Changwook bagaimana? Memang dia gak ikut?"
Sohee terdiam. Sejak kejadian permainan truth or dare sialan itu dan diary lamanya yang gak sengaja kebaca oleh Changwook, hingga timbul unnecessary stupid confession...Sohee sudah lama menghindari kontak dengan Changwook....dan juga Seyeon, tunangannya. Walau Sohee tahu persis ada sesuatu di antara Seyeon dengan Joonhyuk, tetapi ia juga tahu jelas kalau Changwook serius dengan perasaannya terhadap Seyeon.
In other words....there are no spaces left for her in his heart.
Sohee menepuk dahinya berkali-kali, merasa sangat bodoh kalau mengingat kejadian itu. Sepertinya hubungannya dengan Changwook sekarang tidak akan sama lagi seperti dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart from the Sky
RomansaSetelah menerima donor hati dari pendonor yang tidak dikenal, Seyeon memutuskan untuk mengubah tujuan hidupnya: menjadi berguna bagi orang lain, sebagai rasa terima kasihnya kepada sang pendonor hati. Namun bukan hanya itu perubahan yang ia alami, m...