Kau tersipu
Kali pertama cekung pipimu merona
Matamu merekah bagai bunga
Jantungmu memacu detaknya waktu
Menorehkan senyum pada wajah pucatmuKau tersipu
Pada ucapan ku selepas langit gigil
"Aku ingin bersamamu"
Menangkap hangat dengan genggammu yang rapuhAku tersipu
Keningku berkerut mengingat kenang
Betapa lama hari telah kita datangi
Membiarkan tapak meninggalkan jejak
Pada tempat kita pernah berpijakAku tersipu
Kita terduduk memeluk lutut
Mendongak pada ukiran mimpi di atas sana
Berdebar menuggu jawabmuAku tersipu
"Aku beruntung memilikimu" katamu
Aku paling tersipu
Percayalah aku ulat yang kau rawat dengan kasih
Telah menjadi kupu-kupu yang bergembiraAh, jangan tersipu lagi
Aku paling tersipu karenamu
Kertas selingkar bumi pun
Mungkin tak akan cukup
menampung goresan pena tentangmuAgam, 8 Juni 2020
Sambil bermelodiM A P L E D E L I O N
YOU ARE READING
Jejak Aksara
PoetryTidak hanya kaki yang memiliki jejak saat menapak, tapi tulisan pun begitu. Tulisanmu sebagai bukti kau ada, meski raga sudah tertanam di pusara. Pict : Pinterest