"Ekhm!"
Aktivitas mereka terpaksa berhenti saat mendengar suara dehaman seorang pria, Theo.
"Maaf mengganggu kegiatan kalian tapi aku sudah mengetuk pintu berkali-kali dan tidak ada jawaban,"
Cecil menatap Theo sebal.
"Theo—"
Ucapan gadis itu terpotong oleh pertanyaan Lucio.
"What's wrong?"
Theo menahan ketawanya melihat wajah Cecil yang seakan-akan ingin memakannya.
"Sebentar lagi acara ulang tahun perusahaanmu akan diadakan. Apa ada permintaan khusus?"
Lucio berjalan menjauhi Cecil dan bergerak menuju Theo yang ada di dekat pintu ruang lukis tersebut.
"Apa kau sudah mempunyai daftar tamu undangan?"
Pertanyaan Lucio samar-samar menghilang dari organ pendengaran Cecil. Pria itu bersama sahabatnya beranjak menuju ruang kerjanya yang ada di lantai atas.
Cecil menatap tajam punggung Lucio dan Theo yang menjauh.
Dasar iblis tampan!
Mata cantik gadis itu kembali terfokus pada hasil karyanya yang beberapa menit lalu sudah selesai.
Prianya itu terlihat indah. Mungkin jika ada pemahat profesional yang akan membuat patung Lucio, itu akan mudah karena wajah pria itu sangat sempurna.
Tangan kecilnya mengambil kanvas berlukiskan Lucio dan segera membawanya ke salah satu dinding yang masih kosong. Ia menggantungkan kanvas itu di sana, berada di antara kanvas-kanvas lain. Lalu Cecil memundurkan tubuhnya, melihat dari jarak yang cukup jauh.
Siapapun yang masuk ke ruangan ini pasti akan langsung terfokus pada lukisan seorang Lucio, iblis tampan, di sana.
Lagi-lagi ia tersenyum puas melihat karyanya.
Karena matahari sudah mulai tenggelam, Cecil keluar dari ruang lukis tersebut dan menuju kamarnya untuk membersihkan diri.
***
Hari demi hari berganti hingga pesta ulang tahun perusahaan properti milik Keluarga De Luca digelar. Lucio mengundang seluruh orang-orang yang bekerja sama dengannya di bisnis properti dan media cetak milik pria itu.
Maka tidak heran bahwa banyak jurnalis dan wartawan yang datang untuk meliput jalannya pesta ulang tahun perusahaan terbesar di Eropa ini.
Rencananya, Lucio akan mempublikasikan hubungannya dengan Cecil malam ini tanpa memberi tahu terlebih dahulu kepada sang gadis.
Orang tua Cecil dan Lucio pun hadir dalam acara tahunan ini.
Reaksi pertama yang diberikan Hannah dan Kate saat mendengar anak mereka menjalin hubungan spesial adalah berteriak dan saling memeluk sahabatnya itu.
Lalu kedua wanita berumur itu kembali bertanya bagaimana bisa mereka bisa saling menyukai, siapa yang menyukai duluan, dan lain sebagainya.
Tipikal ibu-ibu.
Selama berada di Italia, kedua orang tua Cecil dan Lucio menginap di rumah utama yang saat ini dihuni oleh Lucio. Kate memaksa suaminya untuk kembali tinggal di rumah utama karena ingin bercerita banyak dengan Hannah.
Keamanan di rumah utama pun semakin diperketat karena orang-orang penting Keluarga De Luca sedang berkumpul di sana.
Keseharian mereka di rumah utama layaknya para istri dan ibu biasa, yaitu melayani suami dan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paint On You [21+] ✓
RomanceJika dunia ini dimonopoli oleh orang-orang yang berkehidupan gelap, apa yang akan terjadi? Musuh terbesar, ketakutan. Rasa yang timbul dari antisipasi kejahatan yang bersumber dari dalam ataupun luar. Dalam gelapnya terang bulan, terdapat cahaya red...