Epilog

4.4K 200 13
                                    

     "Well, Mr. and Mrs. De Luca, I'm Theo and right now, I'm a dealer,"

     Saat ini Cecil dan Lucio duduk di ujung-ujung meja dan Theo berada di tengahnya. Mereka sedang bermain poker dengan Theo sebagai dealer.

     Permainan poker kali ini sedikit diubah oleh mereka di bagian keuntungan untuk pemenang. Pihak yang kalah harus menuruti apapun yang diinginkan oleh pemenang.

     "Dalam permainan ini tidak akan ada fold. Hanya ada check dan raise yang akan berlaku sekarang,"

     Theo segera membagikan 2 kartu masing-masing kepada Lucio dan Cecil.

     "Silakan dilihat kartunya,"

     "Jika sudah, saya akan mulai memberi 3 kartu sebagai flop,"

       Cecil melirik Lucio untuk melihat ekspresi pria yang berstatus suaminya itu. Seperti biasa, datar.

     "Silakan Ny. De Luca untuk bermain,"

      Cecil mengalihkan pandangannya ke arah Theo dan menyeringit sebal.

     "Kenapa aku duluan?"

     "Ladies first,"

     Gadis itu melirik tajam Theo yang memasang ekspresi wajah tanpa dosa.

     Cecil memutuskan untuk check. Kemudian berlanjut kepada Lucio, pria itu memilih raise. Cecil menegakkan tubuhnya melihat aksi yang dilakukan suaminya itu.

     Gadis itu menatap Lucio dengan tatapan tidak percaya dan pria itu hanya menyeringai menatapnya.

     "Saya akan memberikan kartu keempat, turn,"

     Cecil tetap bertahan dengan check. Matanya beralih ke Lucio yang terlihat serius dengan kartu di tangannya. Bibir gadis itu menyunggingkan senyum karena mengetahui apa yang ada di pikiran suaminya.

     Dan benar saja, pria itu melakukan check.

     "Kartu terakhir, Tuan dan Nyonya, river,"

     Senyum Cecil terbuka lebar dan Lucio semakin memberikan tatapan tajam pada gadis itu.

     Cecil melakukan raise dengan semua uang yang dia punya dengan penuh percaya diri dan Lucio melakukan check.

     Kartu dibuka dan benar saja, Cecil menang.

     "Baik, Ny. De Luca, apa yang Anda inginkan dari Tn. De Luca?"

     "I want him to play with my breast,"

     "Oh, okay. I'll give you 10 minutes for carry out your duties, Sir," Theo segera menghilang dari pandangan mereka.

     Mereka bertiga memang sudah sepakat jika permainan ini akan dilakukan sebanyak 3 putaran. Setiap permintaan si pemenang akan diberi waktu untuk dijalankan oleh pihak yang kalah.

     "Come here, Baby boy,"

     Lucio beranjak dari kursinya dan melangkahkan kakinya menuju ujung meja lainnya. Tanpa menunggu lama, pria itu menaikan baju yang dikenakan oleh Cecil dan menurunkan bra gadis itu.

     Hidung bangir Lucio ia arahkan ke dua puncak payudara Cecil secara bergantian. Kedua tangan Lucio meremas keras kedua payudara milik Cecil.

     Dikecupnya dua benda itu dan membuat Cecil menarik kecil rambut Lucio karena terkejut. Mata Lucio mengarah pada Cecil dan secara tiba-tiba bibir pria itu memagut kuat puncak payudara kanan Cecil.

Paint On You [21+] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang