Prolog

60 7 0
                                    

Prince Jaehyun

Prince Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Suasana di hari senin disalah satu unit apartemen dikawasan kota Seoul sama seperti biasanya. Hanya ada bunyi pintu yang ditutup oleh sang pemilik dan derap langkah tergesa-gesa untuk melakukan aktivitas di pagi hari.

Tak terkecuali oleh gadis berambut hitam legam yang kini sedang memasang high-hels putihnya dengan paksa. Ia berulang kali melihat jam yang terpasang dipergelang tangannya dengan gusar.

"Telat lagi, telat lagi gue yatuhan." Keluhnya.

Dengan tergesa-gesa gadis itu menutup keras pintu apartemen. Sama sekali tidak peduli jika pintunya akan rusak. Karena ia sudah biasa menutup kasar pintu rumahnya.

"Zela!"

Teriak seseorang dari celah pintu apartemen ketika gadis itu melewati lorong. Ia mencari sumber suara tersebut dan langsung mendapati gadis berambut pirang yang masih menggunakan handuk dikepalanya.

"Nanti malam jangan lupa ya. Bik Hana katanya bakal nyiapin makan malam untuk kita. Awas ya lo telat lagi." Katanya mengingatkan.

Hazela gadis itu hanya mengangguk tanpa pikir panjang. Yang ada dipikirannya sekarang adalah telat dan potongan gaji kembali menghantui.

"Gue pergi dulu ya, telat nih." Hazela kembali melanjutkan langkah tergesa-gesa harap cemas bus tidak ramai seperti biasanya.

"Udah sih ini seratus persen telat lagi gue yakin."

Dan ternyata memang benar hatle bus sudah ramai dan bus tujuan Hazela baru saja pergi tanpa menambah penumpang karena penuh.

Hazela duduk di halte dengan keringat yang bercucuran. Ia pasrah dengan apa yang terjadi nanti dikantor. Membayangkannya saja hati Hazela sudah ketar-ketir.

"Mbak lap dulu keringatnya. Netes dibaju saya juga loh." Ujar seseorang sambil melihatkan tetesan keringat Hazela yang jatuh di sweater hitamnya.

Hazela menatap sinis pria yang memakai pakaian serba hitam, tak lupa dengan masker hitam dan kaca mata yang membuat Hazela susah menebak pria ini sedang marah, kesal atau jijik.

"Kalau ngomong dibuka dulu Mas kacamata sama maskernya, gak sopan banget." Ketus Hazela sambil mengobrak-abrik tas untuk mencari selembar tisu.

Pria tadi mencoba mengabaikan gadis disampingnya dengan menggeserkan badan untuk menjahui.

"Kayak gak pernah keringatan aja." Cibir Hazela pelan. Ia kembali fokus terhadap jalanan dan berharap busnya akan datang segera mungkin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince Jaehyun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang