eighteen

250 34 8
                                    

"cheers🍻
Suara dentingan gelas terdengar untuk kesekian kalinya.
Sorakan kegembiraan kembali kudengar.

"Kita bersulang untuk kepala pemimpinan kita yang memulai kehidupan barunya dengan nyonya Kim hyera" bau alkohol sudah menyengat dari arah mereka .
Aku tidak peduli apapun yang di ucapkan semua orang disini seluruh .
Fikiranku melayang entah kemana bahkan dari awal acara pun aku tidak berniat meminum seteguk alkohol itu.

Kulirik jam yang berada di pergelangan tanganku ,menunjukan pukul setengah dua belas malam.
Etensi ku teralihkan ketika hyera duduk dipangkuan ku setelah mengambil dua gelas wishky dan di berikan satu untukku.

"Minumlah dari awal acara bahkan kau tidak minum segelaspun" hyera kembali menyodorkan gelas alkohol itu ke arah bibirku namun segera kutepis gelas itu kasar tapi beruntung gelas itu tidak pecah dan menyentuh lantai hanya saja sedikit dari baju hyera basah karena air itu terkena bajunya.

"Urusanku sudah selesai disini, aku harus pergi ada banyak hal yang lebih penting dari membuang waktuku disini" aku bangkit dari duduk ku seketika semua mata tertuju sempura kearahku dan hyera yang masih duduk sembari menunduk dalam.

"Tuan tapi kenapa kau tega ini adalah perayaan ulang tahun perusahaan kita dan acara pelamaran kekasihmu" kulihat karyawan yang menegurku sudah sangat mabuk ku lihat dari matanya yang sudah memerah dan sangat bau alkohol.

"Benar, kenapa buru buru sekali?" Seorang karyawan lagi lagi menyahut dengan mata sayunya.

Suho berjalan lingnung ke arahku ku lihat dia benar benar sudah sangat mabuk ku jauhkan tubuhku saat ingin di sentuh olehnya.

"Hei Tae kenapa kau sangat ingin menyelesaikan pesta ini, lihatlah hyeramu dia pasti sedih mendengarnya" aku hanya mendengus ketika mendapati hyera yang menunduk dengan air mata yang sengaja dia tutupi namun aku masih bisa melihatnya.

Ku urungkan niatku untuk pergi dari tempat yang entah kenapa membuat ku begitu sesak seperti ini, kududukan kembali bokongku di samping hyera yang masih setia menunduk.

Sepertinya aku memang harus tetap disini sampai acara ini usai.

"Pergilah aku tau bukan disini tempat yang membuatmu nyaman" ku lihat hyera yang berbicara dengan senyum kecil di bibirnya .

"Sudah cukup ,aku tau kau menghawatirkan nya pergilah temui dia , semua rencanamu sudah berjalan lancar" kulihat mata itu menatapku hangat namun tidak berhasil membuatku nyaman.
Hyera adalah wanita dewasa aku tau dia mengerti arah pikiranku.

Aku mengangguk mengusap kepalanya dan berlalu dari tempat ini.

Ku arahkan mobilku ke satu tempat yang membuatku benar benar merasa cemas dan kacau secara bersamaan, aku bisa gila hanya kerena memikirkan ini.

Apart suji.

Kulihat dari arah halaman kamar itu sudah gelap di matikan lampunya oleh sang pemilik kamar.

Sepertinya Suji sudah tertidur saat ini dan tidak pergi ke acara sialan itu.

Ku raih ponselku untuk mengetikan pesan untuk kekasihku itu.

Dia tidak membacanya sepertinya dia sudah benar benar tidur.

Kedua sudut bibirku terangkat setidaknya ini sudah membuatnya jauh lebih tenang.

Suji tidak datang ke acara sialan itu, sudah pasti begitu.

Ku lajukan mobilku mengeluari halaman apart Suji.

'Mimpi yang indah sayang'

':::::::

Ku tatap ponselku yang berdering melihat nama yang tertera di sana.

let me goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang