Prolog

34 3 0
                                    

Tidak berhubungan dengan cerita lainnya.
Typo dan juga kata-kata tidak baku berkeliaran:v

Btw, Kalau mau di bikinin versi cowoknya boleh kok tinggal komen, jadi yang cowok bisa ngerasa di dalam cerita. Soalnya tokoh utamanya perempuan.

-----------

Liburan semester adalah yang paling di tunggu oleh semua pelajar, termasuk diriku yang seorang anak sekolah menengah keatas.

Angin sepoi-sepoi menerpa wajahku sedari tadi, pemandangan laut yang begitu indah memasuki indra penglihatan ku.

" Rin, jangan jauh-jauh dari paman " peringat Paman Gil padaku, aku mengangguk mengiyakan karena kapal yang begitu ramai penumpang.

" Paman Gil, tunggu sebentar " kataku kepada Paman Gil, aku menarik lengannya agar kami tidak berpisah.

Kemudian aku berhenti berjalan dan mengangkat kamera ku untuk memotret matahari terbenam juga semburat jingga di langit.

" Kau ini, ku kira kau mau apa " keluh Paman Gil padaku, aku menatapnya dengan tatapan ' memangnya-kenapa ? '.

Ia membalasnya dengan gelengan, " Tidak apa-apa, itukan hobi mu " lanjut paman Gil.

Aku kembali memotret, kini Paman Gil juga menjadi objek fotoku. Ia kemudian tersenyum dan mengikuti arahan tanganku, hingga jariku mengisyaratkan ' oke '.

Ckrek...

" Bagus " Komentar ku pada hasil jepretan ku, Paman Gil kemudian mendekatiku untuk melihat hasil fotonya.

" Wah, kau ini benar-benar berbakat " Pujinya padaku, Aku hanya tersenyum malu-malu saat di puji seperti itu.

Kini, tanpa kami sadari... Menit-menit berlalu hingga sang mentari digantikan oleh rembulan.

" Entah kenapa, Angin malam benar-benar menjadi sangat dingin ya ? " Ucap Paman Gil.

" Benar " kataku membenarkan, kemudian Paman Gil mengajakku untuk ke dalam kamar yang telah di sediakan.

----------

Hari itu angin berhembus kencang, ombak besar semakin menjadi-jadi menerpa kapal hingga kapal semakin berguncang kuat.

Abaikan kenyataan bahwa perkiraan cuaca yang begitu meleset dari kenyataan, karena kenyataannya sekarang adalah musim panas. Namun, mengapa ada badai yang seolah akan melahap kapal ini ?

" Paman akan keluar sebentar, tetaplah di sini " ucap Paman Gil, Rin mengangguk mengerti dan kembali duduk di tepi ranjang.

" Baiklah paman " lanjut Rin.

Kemudian Paman Gil keluar hanya sekadar untuk memastikan, Rin hanya bisa cemas dan khawatir jika terjadi sesuatu yang buruk.

Ia berdoa agar ia dan pamannya diberikan keselamatan juga tidak terjadi hal yang buruk.

Bunyi guntur terus bersahutan, hujan deras juga tambah memperburuk keadaan. Ombak besar menerjang kapal hingga kapal terasa sangat miring, " Persetan dengan perintah paman, aku juga ingin menyusulnya ! " teriak Rin ketakutan.

I stranded, The Curse Of The King : MistylandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang