TAC 2.

295 45 5
                                    

- Semua memiliki kisahnya masing-masing, tapi terkadang kita perlu kisah orang lain untuk melengkapi  cerita masa lalu, masa kini, atau masa depan."

UN Village, Rumah keluarga Kim Jisoo

Jisoo mengerang keras ketika kepalanya terasa seakan di tusuk-tusuk, dia terus pusing dan terus menarik-narik rambutnya. Dia mabuk parah.

CKLEK!! pintu kamar Jisoo terbuka dan menampilkan sosok wanita paruh baya yang tak lain adalah Song ahjumma. Song ahjumma segera menghampiri Jisoo dan segera meletakkan sup pereda mabuk yang sudah dibuatkan. Song ahjumma melihat nona mudanya itu dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan. Song ahjumma masih mengingat kejadian tadi malam yang membuat dia begitu kaget karena nona mudanya datang dalam keadaan mabuk parah dan berada di gendongan pemuda.

" Siapa yang mengantarku kesini ahjumma?"

" Tuan Jeon Jungkook nona,"

" Ahh..iya iyaa, kemana semua orang yang ada di sini?"

" Tuan dan Nyonya masih pergi ke Jeju dan adik anda sudah pergi sejak pagi tadi,"

" Ini sudah siang nona, apa perlu saya bawakan makan siangnya ke sini?"

" Tidak usah, aku sebentar lagi akan turun ke bawah."

Sepeninggal bibi Song, Jisoo berusaha mengingat kenapa dia bisa sampai mabuk parah. Yang dia ingat hanyalah Jeon Jungkook lawan main di film terbarunya mengiriminya pesan.

"Nuna datanglah ke apartemenku, aku butuh teman bicara,"

Setelah itu Jisoo pergi ke apartemen lelaki itu dan berakhirlah dia mabuk parah dan malah meminta pemuda itu mengantarkannya pulang ke rumah ini.

Tringg!!

From : Jeon Jungkook

Nuna, aku tahu kau pasti lupa dengan apa yang kau ucapkan semalam. Tapi, tenang rahasiamu aman padaku kekeke. Tawaranku waktu itu masih berlaku sampai kapanpun. Jika Nuna ingin mengambilnya, kau bisa datang kapan saja. Aku menyayangi nuna :)

Jisoo hanya membaca pesan itu dan kemudian langsung mengabaikannya. Hari ini, dia tidak ada jadwal jadi dia bisa sedikit bersantai. Setelah membersihkan diri, dia segera pergi ke ruang makan untuk makan siang dan segera pulang ke apartemennya. Setelah duduk, Jisoo langsung disodori piring oleh Song ahjumma, Jisoo terus memperhatikan wajah ahjumma yang terlihat sangat sumringah sejak tadi.

"Apa ada yang kulewatkan?" Tanya Jisoo sibuk sambil mengunyah makanannya. Karena setahu dia di rumah ini tersenyum adalah hal yang sangat langkah. Apalagi melihat wajah yang begitu sumringah.

"Tuan muda Eunwoo sedang dalam perjalanan kembali dari Paris, anda pasti senang" Song ahjumma mengatakannya dengan nada yang sangat riang seolah-olah dia telah mendapatkan hadiah milyaran won. Dia begitu senang, karena Tuan Mudanya yang satu ini jarang sekali pulang sejak lima tahun yang lalu, dia hanya akan pulang jika memang dirasa dia harus pulang.

Berbeda dengan ekspresi bibi Song yang bahagia, ekspresi Jisoo malah berubah menjadi keruh. Sejujurnya saat ini Jisoo sama sekali tidak ingin melihat wajah kakaknya itu, bahkan mendengar suaranya.

" Kenapa dia pulang?" tanya Jisoo dingin

"Tuan muda sangat khawatir saat mendengar nona muda pulang dalam keadaan mabuk bersama pemuda yang bernama Jeon Jungkook."

"Bibi memberi tahu Eunwoo lagi?" sindir Jisoo

Bibi Song tidak menyangka jika reaksi Jisoo akan sedingin ini. Dia sangat senang ketika Eunwoo memberi kabar bahwa dia akan pulang. Saat ini kepulangan  Eunwoo adalah harapan yang paling besar, Song ahjumma mengira nona mudanya ini akan sangat senang. Namun, reaksi nonanya sangat dingin, apa kepulangan tuan mudanya itu tidak dapat dijadikan harapan lagi?.

Truth and Choice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang