|Suasana café di sore hari tentu saja selalu ramai, terlebih di malam minggu seperti ini. Mereka yang keluar rumah untuk pergi berkencan bersama pasangan, para anggota keluarga yang menghabiskan waktu bersama, maupun kalangan anak muda yang hanya sekedar nongki-nongki.
Seperti apa yang di lakukan keempat orang dengan status sahabat itu. Yang bahkan sudah berada di café sejak pukul satu siang tadi.
Membahas banyak hal dari masa SMP keempatnya, sampai Jihoon yang menjadi lebih pendiam sejak liburan kelas sebulan lalu.
Beomgyu yang asik nenyantap berbagai macam makanan yang ia pesan, Woojin dan Guanlin yang ribut dengan game yang sedang mereka mainkan, juga Samuel yang menyenderkan tubuhnya pada bangku yang sedang ia duduki dengan malas.
“Masih tidak menyangka Ka Jihoon ternyata sudah menikah. Gagal sudah rencanaku menjadikan Ka Jihoon sebagai pacar.” keluhnya seraya ikut menyomot kentang goreng milik Beomgyu.
“Cih! Memangnya Ka Jihoon mau dengan murid yang mengoleksi ratusan video porno seperti mu?!” cibir Woojin yang di sahuti tawa mengejek Guanlin juga Beomgyu.
Samuel melempari ketiga temannya dengan kentang goreng itu secara bergantian, “Sialan sekali kalian bertiga.”
“Omong-omong Ka Jaehyun kemana sih?! Lama sekali!” tanya Woojin sembari menaruh ponselnya kembali pada sakunya setelah game yang ia dan Guanlin mainkan telah keduanya menangkan.
“Hadir.”
Serempak keempat orang itu menoleh kala suara lain menyahuti.
Jaehyun datang dengan setelan kerja yang masih melekat di tubuh atletisnya.
Ia segera menjatuhkan diri di sebelah Beomgyu, dan tanpa rasa bersalah menyambar minuman milik Woojin.
“Maaf sedikit terlambat dari waktu yang di janjikan. Ada beberapa laporan yang harus ku periksa tadi.” ujarnya setelah menandaskan minuman bersoda itu.
“Ya, tak apa Ka.”
“Ka Jaehyun sudah makan? Mau pesan apa?” tanya Beomgyu.
“Pesan minum saja. Aku akan makan dirumah nanti.”
⭐️°⭐️
Jihoon juga Yohan sedang berjalan-jalan santai di Myeongdong. Mengunjungi satu persatu stand makanan yang terjejer rapi disana.“Hoon sudahlah. Aku sudah kenyang.” keluh Yohan saat melihat Jihoon yang kini ikut mengantri membeli twigim.
“Kau kalau sudah kenyang ya diam saja. Aku masih mau membeli beberapa makanan disini.” sahutnya acuh.
“Ck! Bahkan kedua tanganmu penuh kantung plastik makanan Jihoon.”
Jihoon menoleh, menatap Yohan dengan pandangan nyeleneh, “Kedua tanganmu kan masih kosong, jadi kau bisa membantuku membawanya. Itulah fungsi sekaligus tujuanku mengajak kau ikut denganku.”
Dan ia kembali fokus memakan ice cream waffel miliknya, tanpa memperdulikan Yohan yang menatap dirinya tak percaya dan rasa ingin menenggelamkan sahabat gembulnya ke dalam sungai han itu.
“Bibi, Jihoon ingin yang udang lima dan yang cumi lima ya.”
Yohan spontan tersedak air mineral yang sedang di tenggaknya saat mendengar pesanan Jihoon.
“Kau gila?!”
“Tidak.”
“Jihoon bahkan dakkochi, hotteok, bungeoppang, bbopgi, dan gyeran ppang mu belum kau makan! Lalu siapa yang akan menghabiskan semua makanan yang kau pesan ini?!”
KAMU SEDANG MEMBACA
The Teacher Is Mine [Panwink]✓
FanfictionS h o r t || S t o r y "Jihoon itu milikku. No one can have him, except me!" Begitulah Lai Guanlin menklaim bahwa Park Jihoon, guru baru yang menjabat sebagai wali kelas sementaranya itu, sebagai miliknya. Warn⚠️ You don't like it? Just leave it! B×...