"Dor!" Jojo mengagetkan April yang kini sedang berjalan di koridor dengan santainya. Tetapi, ketika Jojo meletakkan tangannya dipundak April, April hanya menoleh dan menatap dengan tatapan bingung.
"Lo ngapaiin megang pundak gue? Mana kenceng banget lagi megangnya" kata April sambil mengelus pundak kirinya.
"Gue ngagetin lo woi, tapi lo lagi pake airpods" Jojo berjalan, menjajarkan langkahnya dengan April.
"Lo bawa semua yang disuruh kemaren?" tanya Jojo.
April menoleh ke plastik merah yang ia bawa ditangan kirinya, "He'eh. Tapi gue cuma bawa beras 1 setengah kilo. Soalnya gue bawa motor hari ini"
"Lo bawa beras 4 kilo?"
Jojo mengangguk, "Soalnya gue bawa mobil hari ini"
Mendengar jawaban Jojo, April langsung menepuk lengan Jojo cukup keras, "Kenapa nggak bilang anying. Tau gitu gue nebeng"
"Ya lo nggak nanya, mana gue tau"
Jadi, kemarin Ketua Osis mengumumkan bahwa hari kedua MPLS, siswa baru diwajibkan membawa bahan bahan sembako yang nantinya akan dibagikan kepada orang orang yang kurang mampu.
Melihat ada Fany yang sedang duduk sendiri dibawah pohon besar kemarin, April dan Jojo langsung menghampiri.
"Hoi. Diem diem baek" kata Jojo menginjakkan tanah dengan keras, sehingga menimbulkan suara.
Fany mengalihkan pandangannya dari ponsel ke temannya yang kini sedang duduk didepannya, "Cerah amat"
Jojo melihat kearah atas, "Mata lo burem apa gimana dah? Mendung ini nggak cerah"
Fany memutar bola matanya malas, "Maksud gue muka muka lo orang yang cerah banget"
"Fan, bawa semua?" tanya April mengalihkan pembicaraan.
"Nggak. Gue cuma nggak bawa minyak doang"
"Nitip siapa dulu kek. Nitip yang belum dateng noh. Ara atau Cyntia" usul Jojo yang dibalas gelengan dari Fany, "Nggak ah, nggak enak gue"
Jojo menepuk lengan Fany, "Aelah bro kaku amat kek baru ketemu kemaren"
April menoyor kepala Jojo, "Yakan emang baru ketemu kemarin, setan"
Nggak lama, Cyntia datang dengan dua plastik yang dia jinjing didua tangannya dan langsung duduk di samping Fany.
Merasa diperhatikan, Cyntia memainkan alisnya, "Apaan sih ngeliatnya gitu amat. Kaya ngeliat makhluk halus aja"
"Bawaan lo banyak amat. Lo mau bersedekah apa mau pindahan?" tanya Fany sambil membuka plastik milik Cyntia.
"Gue bawa double double semua. Biar kalo ada yang nggak bawa bisa minta gue" kata Cyntia membuat mereka speechless. Seperti ada ikatan batin dari mereka.
Ea
"Gila gila gila. Telepati?" Jojo menggelengkan kepalanya sambil tepuk tangan.
Cyntia mengernyit bingung, "Telepati apaan sih?"
April menujuk Fany yang sedang mengambil minyak dari plastik Cyntia. Cyntia yang tidak sadar langsung menoleh,
"Ooh, lo nggak bawa minyak?" tanya Cyntia yang diangguki Fany.
"Untung mama gue bilang suruh bawa double" lanjutnya.
"Berarti yang telepati bukan lo sama Fany. Tapi, mama lo sama Fany. Ya nggak? Iya kan? hahahahahahaha" kata Jojo sambil tertawa yang diikuti oleh Cyntia.
Fany dan April adu pandang, "Sinting?" tanya Fany diangguki oleh April.
Ketika tawanya sudah sedikit mereda, Jojo melihat jam tangan ditangannya yang menunjukkan pukul 06.45, "Gue tebak Ara, Taehyung, Jimin, sama Jungkook dateng barengan"
Mendengar kata katanya Jojo, Cyntia menggeleng, "Nggak mungkin"
"Yah nggak caya"
Hanya beberapa detik Jojo selesai bicara, mereka mendengar suara langkah kaki yang cepat mendekat kearah mereka.
Ternyata mereka adalah Ara, Taehyung, Jimin dan Jungkook, persis seperti apa yang dikatakan Jojo.
"G-gue lupa nggak bawa g-gula dan-dancuk" kata Jimin sambil memegang lututnya, kelelahan karena ia berlari.
Fany, Cyntia, April dan Jojo hanya bengong melihat mereka ber empat yang kelelahan karena berlari.
"Wah, nggak nyangka" kata April yang masih memandang 4 temannya ini.
"Ih apasi ngeliatnya!" Ara menghentakkan kakinya, merasa risih ditatap seperti itu.
Ucapan Ara membuat Cyntia, Fany, April dan Jojo tersadar lalu menyuruh temannya yang masih berdiri untuk duduk.
"Tadi tuh Jojo bilang, kalo lo orang empat datengnya bareng. Trus, Cyntia nggak percaya. Eh, nggak lama lo orang dateng ngos ngosan" jelas Fany.
Jojo yang mendengar penjelasan Fany hanya menyibakkan rambutnya membuat temannya hanya menatap malas.
Taehyung menepuk jidatnya, "Gue lupa nggak bawa telor kampret"
Jungkook yang mendengar langsung menatap Taehyung, "Gimana ngelepasnya?"
Jojo langsung melempar batu kerikil ke Jungkook, "Heh, mesum!"
"Apasi, kan gue nanya" lalu Jungkook mengecek plastik yang ia bawa, "Anjir"
"Apaan?" tanya Jimin yang ikut melihat plastik milik Jungkook lalu tertawa, "Bhakssssss, lo aja lupa nggak bawa telor anyinggg"
Taehyung yang dengar lantas menertawai Jungkook dengan kerasnya, "Gimini ngilipisny. Hilih" dan Jungkook hanya menghela nafas.
"Ra, lo nggak mau cek? Siapa tau lo nggak bawa telor juga" kata Jimin sambil menendang kaki Ara disebelahnya.
"Kotor, asem!" Ara mengusap kakinya lalu mengecek plastik yang ia bawa, "Yahhhh..."
"Kenapa kenapa?" Cyntia juga ikut mengecek plastik milik Ara, "Oh nggak bawa tepung" Cyntia mengangguk lalu menarik plastik dibelakangnya.
"Apaan tuh" kata Jimin.
Cyntia menarik plastiknya ke tengah tengah, "Noh, ambil aja kalo kalian ada yang kurang. Telor gue bawa 2 kilo"
Mendengar perkataan Cyntia, Jimin, Jungkook, Ara dan Taehyung langsung mendekat kearah plastik milik Cyntia.
"Emang dabest betul temen gue satu ini. Baru kenal kemaren udah maen telepati aje" kata Ara sambil membawa tepung lalu duduk ketempat awalnya.
"Nggak, bukan dia temen kita. Tapi emak nya" kata April ngebuat Jimin, Jungkook, Taehyung maupun Ara bingung.
"Gimana ceritanya maknya Cyntia jadi temen kita?" tanya Jungkook.
"Ya yang nyuruh bawa double gini bukan ide dari dia, tapi maknya" jelas April membuat Ara melihat kearah Cyntia.
"Kirim nomer mak lu, mau gue anterin papan bunga" ucap Ara sambil mengeluarkan ponselnya.