Part 21☘️

2.1K 135 0
                                    

_Happy Reading_

Ada luka yang tidak dapat disembuhkan oleh waktu
Meskipun waktu sudah berlalu
Rasanya masih tetap saja sama,sakit!

_Saniandra

*****

Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 Sania menatap pantulan dirinya di cermin,dia terus saja mengoceh didepan cermin.Dia masih bingung hatinya ingin dia pergi menjenguk Andra tapi otaknya mencegahnya,dia mulai berhitung dengan mencabut kelopak bunga yang ada ditangannya."Pergi jangan pergi jangan pergi jangan!kok jangan sih harus pergi!Jangan pergi jangan pergi jangan pergi jangan pergi sama aja dong jangan pergi."makinya geram
"Pergi jangan pergi jangan pergi pergi pergi pergi oke berarti harus pergi"ucapnya mantap.

Dia dengan semangat melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya,saat sudah sampai dibawah dia mendapati ibunya yang tengah duduk disofa menonton televisi"mih bang Gio mana?"tanyanya melihat sekeliling mencari keberadaan sang kakak.

"Dia lagi keluar sama temen temannya"serunya tanpa melihat kearah Sania

"Yah,baru aja San mau minta anter"desahnya kecewa.

Panya sontak mendongok menatap putrinya heran"Kamu mau kemana udah rapih gitu?"tanyanya saat melihat penampilan putrinya itu.

"Mau kerumah sakit"

"Siapa yang sakit?"

Sania seketika tergugup disana"Emm..te..temen sekelas Iyah teman sekelas"Alibinya cepat.Kalau dia mengatakan akan menjenguk Andra bisa gawat nanti,bisa bisa diejek habis habisan dia.

"Ya udah deh San naik taksi aja,San berangkat mih"pamitnya cepat tak ingin ibunya itu curiga.

"Hati hati dijalan,jangan pulang malem"seru panya sedikit berteriak saat putrinya itu menyalaminya dengan cepat dan sudah ngacir keluar rumah

"IYAHH"teriak Sania dari luar

Hampir 30 menit menempuh perjalanan Sania akhirnya sampai di rumah sakit yang disebutkan Ucup tadi disekolah padanya.Tadi dijalan dia juga sempat mampir terlebih dahulu untuk membeli buah buahan.Tidak mungkin kan dia datang dengan tangan kosong.

Dia berjalan melewati lorong yang tidak banyak orang disana membuat bulu kuduknya berdiri"Sepi banget gila udah kayak di film film horor"dia bergidik ngeri dengan mempercepat langkahnya.

Kini dia sudah didepan pintu ruang rawat Andra setelah tadi menanyakan terlebih dahulu dimana ruangannya kepada resepsionis.
Sania terdiam didepan pintu,dia merasa ragu untuk membuka pintu itu."Buka ga ya?gimana kalau temen temennya Andra masih ada di dalam?malu abis gue kalau bener ada mereka.Tapi masa iyah mereka masih disini mereka pasti udah pulang,kan udah dari sore mereka disini.Tapi gimana kalau masih ada?"Fikirnya pusing

"Bodo amat lah masuk aja deh"Serunya setelah berdiam diri disana cukup lama.Dia mengetuk beberapa kali lantas membuka pintu itu perlahan,mereka yang ada didalam sontak memusatkan perhatiannya pada sumber suara saat pintu terbuka seutuhnya.Pandangan Sania seketika bertemu dengan orang orang disana,mereka semua saling berpandangan"Aishh mereka masih disini,sial mati gue"rutuk Sania dalam hati.Dia berusaha mengendalikan dirinya memasang wajah biasa saja,lalu berjalan mendekat.

"Ck ck liat siapa yang dateng"Seru Ferdian dengan senyum yang sulit diartikan melihat kedatangan Sania disana.Dia mempunyai mangsa baru untuk dikerjai sekarang.

"Cup tadi siang kayak ada yang bilang ga khawatir terus ngapain gue kesana"ucapnya menyindir menirukan suara Sania.

Sania sontak mendelik"kurang asem si fer motor"rutuknya dalam hati

SANIANDRA(END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang