Pertanyaan:
Ustadz, saya ini tidak berjilbab. Lalu ada orang bertanya; "Kenapa tidak memakai jilbab?" Jawaban saya, "saya tak mau memakai jilbab karena tidak ikhlas." Apa pandangan Ustadz?
Jawaban:
Berjilbablah walau terpaksa.
Sholatlah walau terpaksa.
Puasalah walau terpaksa.
Karena kewajiban itu kadangkala sifatnya terpaksa.
Dari keterpaksaan itu, perlahan-lahan kita akan menemukan hikmah dan akhirnya hati kita menjadi ikhlas karenanya.
Hidayah itu harus dicari bukan di tunggu!
Kalau menunggu ikhlas, sampai kapan mau sholat? Sampai kapan mau puasa? Sampai kapan mau beribadah?Syukron jazakallahu khoir Ustadz atas pencerahannya🙏
🌹🌹🌹
Jilbab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda. Jilbab bukan ukuran baik atau tidaknya akhlak seseorang, jadi jangan salahkan jilbabnya tapi salahkan dia dan sifat buruknya.
Berjilbab tapi munafik! Mending kaya gue! Jilbabin hati aja dulu!
Allah menyuruhmu menutup aurat tapi kamu tidak patuh, malah kamu merasa lebih baik dengan ketidak mauanmu itu.
Munafik itu lebih tepatnya mengaku Islam tapi tidak mau hidup dengan aturan Islam dan malah lebih suka gaya hidup orang kafir.
Merasa diri lebih baik dari wanita yang menjaga auratnya. Itu sebuah kesombongan dan menentang perintah Allah.
Orang yang menghina seorang muslimah atau seorang Muslim karena ia berpegang teguh dengan syariat Islam, maka ia dihukumi kafir, baik penghinaan tersebut terhadap seorang wanita yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam maupun dalam masalah lainnya.
Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'Anhuma, ia berkata: Ada seorang laki-laki berkata ketika perang Tabuk dalam sebuah majelis: “Aku tidak melihat seperti para qurra’ (para pembaca Al-Quran) ini yang paling tamak dalam mengisi perutnya, dan yang paling pendusta lisannya, serta yang paling penakut ketika berperang.” Lantas ada seseorang berkata: “Kamu telah berdusta bahkan kamu adalah Munafiq. Sungguh akan aku beritahukan hal ini kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.“
Akhirnya berita tersebut sampai kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan ayat Al-Quran turun. Kemudian Abdullah bin Umar berkata: “Aku melihatnya bergantung di boncengan unta Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, terseret di bebatuan (batu mengenai dan melukainya), dan ia berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnya kami sekedar bercanda dan bermain-main saja”. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda (dengan firman Allah),
أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ . لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ .
"Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan segolongan daripadamu (lantaran mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa." (QS. At-Taubah : 65-66)
Beliau menjadikan hinaannya terhadap kaum Mukminin merupakan hinaan terhadap Allah, ayat-ayat Nya, dan Rasul-Nya.
Kebaikan apa yang kau bicarakan jika perintah Allah saja tidak kau pedulikan.
Bercanda atas nama ayat Al-Qur'an atau hadits harusnya dihindari. Sebab ayat dan hadits itu sangatlah suci, bukan hanya sekedar guyonan kelas Stand up comedy.
Ada orang yang bilang, "Percuma kalo berhijab tapi hatinya masih kotor!"
Aduh neng, berjilbab itu wajib untuk wanita yang mengaku dirinya muslimah, masalah perilaku itu tergantung kepribadian orangnya dan masalah sikap akan berubah dengan berjalannya waktu.
Eh! Itu kerudung sama jilbabnya kaya nenek-nenek deh, gak modis, padahal dia cantik loh.
Iya, padahal kalau mau dandan pasti banyak yang suka. Lagian jilbab dengan kerudung gede gitu belum tentu shalihah juga!
Tidak semua muslimah berhijab syar'i itu shalihah. Tapi, muslimah yang shalihah sudah pasti berjilbab syar'i.
Hijab syar'i adalah pengontrol diri, yang dengan perlahan memfilter diri dan akhlak, lisan dan pemikiran yang tidak sesuai dengan kehendak Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Hijab syar'i itu tanpa punuk unta.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, : "Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: (1) Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia, dan (2) Para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, padahal baunya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian." (HR. Muslim No. 2128)
Kriteria jilbab muslimah menurut syari'at:
🌹 Menutupi seluruh tubuh.
🌹 Bukan sebuah perhiasan, bukan pula sesuatu yang menggoda atau menarik perhatian kaum pria, seperti mengenakan hiasan-hiasan, motif-motif, logo-logo, dan yang semisalnya.
🌹 Tidak ketat, tidak tipis, dan tidak tembus pandang.
🌹 Tidak mengenakan wangi-wangian.
🌹 Tidak menyerupai pakaian wanita kafir.
🌹 Tidak menyerupai pakaian laki-laki.
🌹 Bukan pakaian ketenaran.Katanya kalau pake "Pakaian syar'i" entar gak laku?
Iya, gak laku sama yang biasa. Tapi ... bakalan laku sama yang luar biasa.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, : "Wahai anakku Fatimah! Adapun perempuan-perempuan yang akan digantung rambutnya hingga mendidih otaknya dalam neraka adalah mereka itu di dunia tidak mau menutup rambutnya dari penglihatan laki-laki yang bukan mahramnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jilbab bukan hanya untuk wanita yang pandai agama saja, jilbab juga bukan hanya untuk wanita yang pintar ngaji dan berakhlak mulia saja. Namun, jilbab adalah untuk semua wanita yang mengaku dirinya muslimah.
Engkau tidak akan pernah tahu seberapa nyamannya pakaian ini, sebelum engkau merasakannya sendiri.
Jika payung sebagai pelindung dari hujan, maka bagi muslimah hijab sebagai pelindung dari panasnya api neraka.
Datangnya kematian tidak menunggu kamu berhijab. Namun, berhijablah sambil menunggu datangnya kematian.
Jangan duduk diam menunggu hidayah menyapa. Berusahalah agar hidayah itu mendekat kepadamu. Tahukah kamu bahwa umurmu tidak menunggu kau sudah beramal atau belum, jika waktunya tiba maka tidak ada penambahan atau pengurangan sedikitpun. Lalu, apa alasanmu betah hidup dalam kelalaian? Meskipun mungkin kau sudah tahu bahwa ada kain kafan yang sudah tersedia untukmu.
Miris rasanya melihatmu berlenggak-lenggok kesana kemari tanpa hijabmu. Andai hidayah itu bisa di beli, ingin rasanya ku belikan untukmu, ingin rasanya kau merasakan manisnya iman, nyamannya menutup aurat, teduhnya duduk di majelis, dan bahagianya tatkala hati tidak diperbudak oleh dunia.
Saudariku ...
Dunia ini fana, dunia ini permainan, dunia ini hanya tempat persinggahan. Jika kau takut tak punya masa depan karena hijabmu, buanglah semua ketakutan itu. Sungguh ini syari'at sang pemberi rezeki, kau tidak akan di terlantarkan oleh yang Maha Penyayang.
Tidak inginkah kau meraih kebahagiaan abadi? Yang tidak ada kematian setelahnya? Percayalah, perjuangan ini tidak akan lama.
Dariku ...
Sahabat yang ingin mengajakmu berhijab😊
Goresan_Pena
KAMU SEDANG MEMBACA
Goresan Pena
Non-Fiction[AREA BEBAS BACA GAK DI VOTE GAK APA-APA YANG PENTING DI BACA] Goresan Pena adalah untaian kalimat yang dituangkan penulis melalui berbagai sumber agar pembaca bisa mengambil pelajaran. Didalam cerita ini memuat kata-kata motivasi serta nasehat yang...