{{♡♡}}
Malam hari telah berlalu kini Keysha tengah dirias oleh sang mama karna akan menjalankan pertunangannya dibawah bersama dengan keluarga Reyhan yang udah datang 5 menit yang lalu.
"Anak bunda cantik banget sih, pantes aja Reyhan nya gak sabar ketemu kamu."
Ucap sang Rina yang entah kenapa membuat pipi Keysha bersemu merah. Setelah kejadian di kafe si Reyhan tiba tiba aja bikin dia salah tingkah.
Flashback off
Reyhan dan Keysha memasuki mobil didalam mobil Keysha terlihat murung pernyataan Bara membuatnya berpikir betapa jahatnya dirinya menolak Bara.
Melihat Keysha yang murung Reyhan berusaha memberikan petunjuk kemudian bertanya.
"Gak usah dipikirin, kalau dipikirin entar lo malah suka sama dia, mendingan mikirin gue aja biar lo suka sama gue."
Percaya diri sekali memang dan tanpa sadar Keysha memukul lengan Reyhan membuat Reyhan meringis ketika Keysha memukul sekaligus berteriak.
"Ih ih ih! Nyebelin banget sih ih!" Katanya tanpa sadar mengeluarkan air matanya.
"Eh udah eh udah eh!" Saat Keysha berhenti dia langsung menutup matanya membuat Reyhan pun juga ikut merasa bersalah memberikkan percerahaan yang gak masuk akal.
"Kok lo nangis sih jangan nangis dong." Ucapnya gelagapan karna melihat Keysha dah sesenggukan.
"Hiks Keysha jahat ya kak! Keysha nolak Bara tadi hiks Keysha jahat kan hiks?"
Pemikiran Keysha seketika membuat Reyhan sadar kalau cewe tersebut masih sangat polos untuk membedakan mana kejahatan yang sebenarnya. Dengan keberaniannya Reyhan pun memegang kedua bahu Keysha kemudian dia berkata.
"Eh dengerin kakak nih, Key gak salah kok nolak Bara kaya tadi itu bukan kejahatan loh. Key tahu jatuh cinta itu hal yang wajar dan cinta ditolak adalah resiko seseorang yang lagi jatuh cinta. Lagipun cinta gak bisa dipaksain mau bagaimana pun kalau seseorang jatuh cinta dan yang dicintai tidak mencitainya balik mau digimanai lagi. Perasaan itu gak bisa dipaksain Key."
Melihat tatapan teduh Reyhan entah mengapa jantung Keysha berdetak dia udah gak pernah ngerasain hal ini. Tapi tatapan itu juga bikin hatinya menghangat. Seketika tautan tangan Reyhan pun menurun dengan senyum yang evil dia berkata.
"Jantung lo berisik, mau gue anterin ke rumah sakit gak?"
Seketika Keysha tersadar dan kembali memukuli lengan Reyhan yang sudah tertawa terbahak bahak karenanya.
Flashback on
Keluarga Reyhan berada dibawah saat ini. Setya pun sedang berbincang dengan Rio mengenai acara yang akan dilaksanakan.
Sementara Reyhan dia terlihat gelisah. Rino pun turun terlebih dahulu kebawah kemudian langsung ditanyai oleh Rio.
"Dimana Key? Kenapa kau turun lebih dulu?"
"Key masih didalam katanya dia ada keperluan sebentar lima menit lagi dia turun." Terang Rina
"Masalahnya si bujang disini itu nyariin dia dari tadi." Kata Rio meledek Reyhan sementara yang diledek hanya celingukan tidak jelas.
"Ya, kenapa ayah sama om liatin aku gitu?" Heran Reyhan.
"Jujur saja nak kau terlihat tidak sabaran menunggu Key." Lanjut Setya
Yang akhirnya membuat semua orang yang ada dirumah itu tertawa dibuatny.{{♡♡}}
Setelah ibunya pergi Keysha memngambil buku diary nya menuliskan sesuatu disana.
Dear diary
Tidak ada seseorang yang benar benar bisa melupakan rasa tapi mereka dapat menghilangkannya, dan aku harap Bara menghilangkan rasanya setidaknya biarkan dia pergi dan biarkan aku berhenti menyakiti dirinya.Setelah menuliskan kata kata tersebut Keysha pun memutuskan untuk turun kebawah. Dan dari bawah sana dia dapat melihat Reyhan dan orang tuanya serta Om Setya yang memandangnya penuh rasa kagum.
Mungkin karena penampilan nya yang tidak biasa. Kali ini dia memakai dress berwarna biru laut dan membiarkan rambutnya tergerai indah.
"Waah tuan putrinya sudah turun nih."
Perkataan Rio pun membuat semua orang terkekeh.
"Bagaimana Rey apakah pilihan ayah ini bagus?"
Kini Setya lah yang berbangga diri.
"Dia bukan barang ayah dia perempuan." Kata Reyhan sesekali melirik kearah Keysha.
"Baiklah sepertinya mereka berdua udah gak sabar bagaimana kalau kita langsung mulai saja."
Ucap Setya membuat kedua keluarga itupun duduk dan berbincang kemudian Keysha dan Reyhan saling memakaikan cincin satu sama lain.
Sebelum pulang Keysha disuruh oleh ayahnya untuk mengantar Reyhan berkeliling rumahnya. Keysha pun mengajak Reyhan ke balkon suasana malam yang terang dengan ditaburi bintang itu membuat kedua nya menikmati hari ini dengan indah.
"Gimana udah baikkan?"
Tanya Reyhan memulai pembicaraan.
"Udah lumayan kak, gak sesedih yang tadi."
"Bagus deh, jangan terlalu dipikirin entar kamu yang rugi karena buang buang waktu.""Bukan itu kak, Bara bilang ke aku kalau besok dia bakal pergi ke London."
Mendengar pernyataan dari Keysha Reyhan terkejut bukan main. Bara anak itu benar berniat melupakan Keysha sampai dirinya pindah ke luar negri dalam waktu yang singkat.
"Kenapa kamu sesedih itu?" Tanya Reyhan kepada Keysha yang masih setia memandang ngi langit.
"Sedih aja kak, kemarin Zahra sama Putra yang pergi sekarang ditambah sama Bara."
"Key, setiap pertemuan pasti ada perpisahan kamu harus bisa ikhlas dengan itu.""Lagi mencoba kak."
Akhirnya mereka pun turun ke bawah setelah perbincangan yang cukup memakan waktu itu. Reyhan sendiri dia sebenarnya enggan mengakhiri namun waktu yang sudah mulai larut membuatnya harus segera pergi.
Ditambah lagi pekerjaannya masih menumpuk membuatnya tak bisa tenang sekarang. Dia sendiri pun sekarang sudah bisa memastikan perasaannya terhadap Keysha.
Dan dia akan segera mengungkapkannya mungkin suatu hari nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER DIARY
Teen FictionOrang yang mencintaimu akan tetap memandangmu cantik walau pun dirimu gendut jelek namun mereka tak memperdulikan nya karena apa? Karena mereka mencintaimu dengan tulus