Samudra Leon
Sayang
aku udah didepan sekolah kamu
Membaca pesan yang baru saja aku terima membuatku ingin muntah. Aku tidak tau tujuan Samudra terus menerus memanggilku dengan sebutan begitu. Aku sungguh tidak suka. Aku keluar kelas setelah tadi pamitan dengan teman-temanku. Aku berjalan tanpa peduli dengan yang lainnya sibuk dengan yang lainnya. Aku melewati ruang guru, bertepatan dengan Bumi yang baru saja keluar dari ruang guru. Aku hanya diam tanpa mempedulikannya yang kini melangkah dibelakangku. Aku selalu merasa diperhatian ataupun diikuti Bumi, tetapi aku selalu menampik itu.
Di luar gerbang, aku sudah melihat mobil Baba yang digunakan Andra selama ia di Jakarta. Aku berharap Samudra tidak keluar dari mobil. Aku masuk kedalam mobil, sebelum masuk aku melihat Bumi duduk di kursi depan pos satpam.
Masuknya aku kedalam mobil, bersamaan dengan Samudra yang menyodorkan bunga mawar dengan adanya huruf B diantara bunga-bunga. Aku menatapnya bingung, lain dengan Samudra. Ia tersenyum, menampilkan deretan gigi rapinya.
"Happy birthday, Babe. Wish you all the best."
Cup!
Ia mencium keningku cukup lama. Selepas ciumannya, ia mengusap kepalaku lembut. Aku benar-benar tidak dapat mengerti dengan semua perlakukan Samudra padaku. Bahkan kami baru bertemu satu bulan lalu tetapi kenapa Samudra memperlakukanku sangat istimewa.
"Kok ngelamun?"
Dari awal aku bertemu dengan Samudra, nada suaranya selalu lembut. Ia selalu tersenyum dan bersikap lembut padaku. Apa maksud dari semua ini? Aku tidak ingin terbawa perasaan. Aku tidak ingin salah ambil pengertian seperti dulu pada Adlan. Sungguh aku tidak ingin lagi. Cukup sekali aku merasa berharap tetapi pada akhirnya aku tidak diinginkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tinggal Kenangan
Teen FictionIni kisahku di 10tahun lalu, semasa aku masih menjadi remaja labil. Tentang cinta pertama yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Sebelum mengenalmu--- Aku pernah patah hati, tetapi tidak pernah sesakit karenamu. Aku pernah bahagia, tetapi aku ing...