4💐

19 4 0
                                    

~Happy Reading~

Setelah selesai membereskan nya Eliza langsung kembali menghadap kedepan, dan mengelap air matanya yang keluar, "kamu kenapa? Kok nangis?" Tanya vano sambil menengok sebentar dan melanjutkan aktivitas menyetir nya. Eliza yang ditanya hanya diam, enggan untuk menjawab "kamu kenapa Za?" Tanya vano sambil melirik sebentar ke arah Eliza.

"Enggak kok gapapa" jawab Eliza santai sambil menatap ke jendela, Vano yang mendengar jawaban Eliza hanya tersenyum ia percaya saja kalau Eliza itu baik baik saja.

Setelah sampai di mansion mereka ber-3 pun turun dari mobil tersebut, dan mengambil kado yang berada di bagian belakang penumpang, "Assalamu'alaikum" salam mereka secara bersamaan, lalu dijawab Oleh para maid.

"Kak aku mandi dulu ya" ucap Aqilla lalu pergi ke kamarnya, "kamu juga mau mandi? Dikamar aku aja, yuk!" Ajak vano sambil menggandeng tangan Eliza, Eliza yang masih merasa marah enggan mengikutinya, tetapi dia juga harus membersihkan tubuhnya bukan? Lihat saja sekarang sudah pukul setengah lima sore, "aku mau pulang aja, kan aku ga boleh sampe malem disini sama kakak, apalagi hari ini disuruh nginep" tolak Eliza sambil melepaskan tangan vano yang sudah menggandengnya itu.

"Lah terus itu si Aqilla gimana? Nanti marah ga?" Tanya vano, karna takut bila adiknya akan ngambek hanya karna tidak menahan Eliza untuk pergi, "nanti aku telfon dia" ucap Eliza sambil berjalan keluar, vano yang melihat Eliza jalan keluar langsung menggenggam tangan Eliza "ga, kamu pergi sama aku, pulang juga sama aku, apalagi kakak kamu udh nitip kamu di aku" Kata vano yang tak melepaskan genggamannya, Eliza enggan untuk berbalik dia hanya menggangguk saja, karna air mata nya sudah membasahi pipinya, tangan Eliza yang lain mengelap nya lalu melanjutkan jalannya, vano hanya mengikuti disamping, dia kebingungan kenapa Eliza seperti itu? Apa mereka ada masalah? Apa vano sudah berbuat salah? Ya, vano menyadari saat Eliza menghapus air matanya, dia melihat Eliza menangis

'Alay banget sih lo Za! Pliss deh Jan kek gini' batin Eliza

Setelah sampai Didepan mobil vano, mereka langsung masuk ke mobil dan duduk ditempat masing masing, dijalan pun tak ada yang angkat bicara satu pun

Setelah sampai dirumah besar Adit, Eliza langsung membuka pintu lalu mengucapkan "makasih" lalu pergi begitu saja tanpa melihat vano, vano benar benar bingung 'Eliza kenapa sih? Gw ngelakuin kesalahan? apa jangan jangan saat melamar tadi??!! AAAAARGH!' Batin vano yang diakhiri dengan menarik rambutnya frustrasi, lalu
Pergi meninggalkan kediaman kakak Eliza yaitu Adit.

Eliza berjalan gontai memasuki rumah sang kakak "assalamualikum" salam Eliza pelan, kakak nya yang sedang duduk di sofa hanya menatap adiknya bingung "kamu kenapa dek?!?" Tanya Adit khawatir karna adik nya terlihat lemas, "aku Gapapa, cuma capek aja" ucap Eliza yang langsung berubah menjadi seger kembali, lalu langsung pergi kekamar nya dan membersihkan dirinya selesai membersihkan diri, dia bersiap ingin memakai masker untuk wajahnya, tiba tiba handphone Eliza bergetar

Drrt drrt drtt

Disana terlihat nama sang Penelfon Aqilla🌹 is calling you setelah melihat siapa yang menelfon Eliza langsung mengangkatnya,

"Iya Hallo? Kenapa dek?"
"Kakak kok pulang sih! Kan kita belum unboxing kado!"
"Maaf, besok aja ya dek, atau mainnya dirumah kakak aja? Kakak kalo udh malem ga boleh keluar sama om"
"Yahhh Trus gimana dong Kak, Yaudah deh besok agak siangan ya Kak!"
"Sore aja ya dek! Kakak ada kelas kalo siang"
"Hmm Yaudah deh"
"Eh gimana kalo kelasnya udah selesai kakak langsung kerumah kamu?"
"Hmm gimana kalo dirumah kakak aja? Di apart atau di rumah om"
"Yaudah terserah kamu atur aja, intinya kabarin kakak"
"Yaudah dirumah aku aja deh ya, berarti aku gak buka kado hari ini dong"
"Kamu buka aja sekarang, kita juga gak jadi nge vlog kan? Lagian kan dirumah ada abang sama momy dady, kenapa ga sama mereka aja?"
"Kan tadi kakak yang ngajak, Yaudah deh aku buka sama abang aja"
"Iya"
"Abang!!!"
"Hmm telepon belom dimatiin udh teriak aja" gumam Eliza
"Bantuin aku ya Bang bukain hadiah"
"Hmm Yaudah yuk buka, eh kamu lagi telfonan sama siapa dek?" Terdengar suara vano dari seberang sana, tetapi Eliza tak memerdulikannya dia hanya mendengarkan saja sampai telfon dimatikan oleh Aqilla kalau tidak dia akan marah selama 1 minggu, Huh berat memang tapi tidak apa asal kan adiknya itu bahagia, Eliza sudah menganggap Aqilla sebagai adik kandungnya sendiri,

It's a love story🏹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang