Milikmu

244 31 2
                                    

{{●●}}
Dua minggu telah berlalu

Akad adalah persatuan dua orang yang akan menjadi satu dalam ikatan rumah tangga. Didalamnya terdapat kepercayaan dan juga saling mengerti satu sama lain.

Dan akad adalah penyatuan yang sakral antara manusia untuk adam dan juga hawa.

Detik detik ini adalah detik dimana Keysha tunggu. Pernikahannya dengan Reyhan yang sudah diambang depan akan membawanya ke fase baru dan kisah yang baru.

Dia selalu bertanya kenapa waktu cepat sekali berlalu padahal kemarin dia merasa kalau dia baru saja mengenal Reyhan. Bagaimanapun juga semua itu adalah takdir yang sama sekali tidak terduga olehnya.

Dipandang dirinya didepan cermin dengan pakaian adat yang dikenakan nya serta make up berat yang tak pernah sekali pun dipakai jika hari hari biasa. Karena hari ini luar biasa maka dari itu dia memakainya.

Sebentar lagi dirinya bukan lagi milik orang tuanya melainkan akan sepenuhnya milik suaminya. Dia tau ini hal yang berat tapi mau bagaimana lagi dia hanya perlu menjalaninya.

Beberapa menit kemudian ketika para Make up artis telah selesai merias dan menata dirinya sang ibu datang terkejut kemudian tersenyum menghadap ke putrinya. Putri kecilnya yang sudah beranjak dewasa membuatnya terharu ketika melihatnya memakai pakaian kebaya.

"Putri bunda cantik sekali." Kata Rina mendekat kearah sang putri mengelus pipinya dengan lembut. Sebelum akhirya mengecup dahi sang putri dengan sayang.


"Bunda gak nyangka sebentar lagi putri bunda bakal jadi milik orang lain." Sendu Rina sembari menggenggam tangan Keysha yang entah dari mana sudah terasa dingin.

"Bun, jangan bicara kaya gitu Key masih putri bunda kok." Keysha berusaha menahan tangisnya ketika melihat mata Rina yang sudah berkaca kaca.

"Kamu bener yuk pak penghulu sama ayah kamu udah nunggu dibawah."

Ajak Rina kepada Keysha untuk pergi ke gedung bawah dimana akad akan segera dilakukan. Dia harus memasuki pintu utama dimana disitu dia akan melihat Reyhan dan juga para tamu. Iring iringan yang membawanya dan menuntunnya ke tempat penghulu pun telah menunggu dirinya tak terkecuali Rosita sahabat karibnya yang masih bertahan hingga saat ini.

"Lo cantik banget Key, asli ini kaya bukan lo." Serunya sangat gembira melihat penampilan Keysha yang diubah layaknya putri.

"Makasih Ros."

"Sans lah, gimana ni deg degan gak? Kan mau nikah beberapa menit lagi."

"Ros jangan bikin dia jadi kaya gitu liat tangannya jadi dingin." Ledek Rina.

"Hahah gerogi ya Key?"

Namun Keysha sama sekali tidak menjawabnya. Dia sangat gugup kali ini sungguh tangannya bahkan sudah dingin sejak pertama kali dia dirias.

Ketika sang pembawa acara meminta Keysha dan rombongan masuk mereka pun segera berbaris dan mengantar Keysha yang sudah menggenggam erat tangan Rina dan Rosita.

Dari pintu utama Keysha sudah dapat melihat Reyhan entah kenapa jantungnya selalu berdetak kencang melihat dirinya yang tampak tampan dengan balutan kebaya putih dan kopyah yang melingkar di kepalanya.

Setelah dia sampai didekat Reyhan dan duduk disampingnya menghadap kearah penghulu yang sudah siap untuk menikahkannya.

Para tamu menatapnya dengan kagum tak terkecuali Reyhan sendiri sebenarnya dia hanya tak bisa mengekspresikan bagaimana wajahnya ketika melihat orang yang selama ini memenuhi pikirannya. Sangat cantik.

Setelah kain penutup kepala keduanya terselampirkan oleh sang bunda penghulu pun segera menjabat tangan Reyhan dan memulai akad tersebut. Para tamu pun segera khidmat menanti detik detik itu. Kemudian penghulu menanyakan kesiapan Reyhan dan dibalas anggukan mantap darinya.

"Saudara Reyhan pamungkas, saya nikahkan engkau dengan Keysha aini mardiah binti Rio Hermansyah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Keysha aini mardiah binti Rio Hermansyah dengan mas kawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

Kemudian penghulu menanyakan kepada para saksi mata dan sontak mereka mengatakan.

"Sah."

Bahkan Anska dan Hafiz yang melihat hal itu mengatakan dengan sangat lantang sebelum akhirnya berteriak.

"Reyhan gak jomblo lagii huuu!"

Kemudian Keysha mencium tangan Reyhan sebelum akhirnya Reyhan mencium kening Keysha.

((■■))

Acara berlangsung sangat meriah bahkan mereka sudah berganti baju 5 kali lebih karena acara itu. Dan saat ini mereka ada di hotel setelah berkeliling menggunakan mobil pernikahan mengitari kota diiringi oleh berbagai mobil mobil mewah yang ada.

Setelah benar benar masuk ke kamar hotel Keysha mendudukkan dirinya diranjang kamarnya memegang pundaknya dimana dia masih memakai gaun pernikahan sekarang.

"Cape banget."

Keluhnya.

Reyhan yang melihat hal itu hanya menggelengkan kepalanya. Dia masih gugup mungkin sehingga dia gak banyak bicara.

"Kak Keysha yang mandi dulu yah."

Kata Keysha beranjak meninggalkan Reyhan yang masih diam tak bergeming di sofa dekat jendela.

"Ini gue kenapa sih! Kok gerogi banget." Katanya dalam hati.

Mendengar suara gemericik air sontak membuat pipi Reyhan memerah sempurna dia harus bagaimana. Dia pun berjalan pelan menuju ke balkon menghilangkan pemikiran negatifnya itu.

Beberapa menit berlalu Keysha telah selesai mandi. Dia memakai piyama tidurnya dan menggulung rambutnya yang basah dengan handuk untuk dikeringkan.


"Kak."

Katanya mengagetkan Reyhan yang ada dibalkon.

"Ya kkenapa?" Gugup Reyhan.

"Mandi gih, kakak gak risih apa belum mandi?"

"Nunggu kamu dulu, kalau gitu aku mandi duluan."

Saat Reyhan mau masuk Keysha menghentikkannya.

"Aku tadi dah siapin bajunya kakak, cuman kalau masalah daleman kakak ambil sendiri yah aku gak tau kakak naruhnya dimana."

Sontak perkataan itu membuat pipi Reyhan memerah sempurna.

"Kak! Kok ngelamun sih cepet mandi sana."

Reyhan segera bergegas dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Anjir gue sebenernya ngarepin apa sih!?"

Gerutunya.

FLOWER DIARYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang