Part [11]

4.1K 222 2
                                    


"Ayo,makan lagi! mas, jangan terlalu memikirkan mereka,karna Prilly dan menantu kita sudah dewasa sedangkan Ali pribadi menantu yang sangat baik?"puji adelia.

"Kamu benar sayang, gimana kalau kita jalan-jalan!"

"Boleh,mas."

________________________________

                        Kamar Alpril

Euhg

Prilly mulai menggeliat di pelukan seseorang karna merasa nyaman,ia pun berusaha membuka kedua mata,Kedua mata gadis itu melotot panik dan kaget tapi tubuhnya tidak bisa di gerakin entah kenapa dirinya tidak ingin terlepas dari pelukan pria itu yaitu suaminya sendiri, Ali.

"Loh udah jam delapan pagi,untuk udah solat subuh."batin prilly melihat ke arah jam dinding.

Ali pun ikut menggerakkan tubuhnya,karna pergerakan tubuh prilly membuat Ali terganggu.

"AstagfirullahAldzim..?

Ali juga ikut panik karna pagi sudah jam delapan,mereka pun langsung bangun dan bergantian masuk ke kamar mandi.

"Ka-kamu ke-kenapa,Panik gitu?" tanya Prilly tergagap karna mencoba untuk berkata baik agar tidak terdengar ketus.

"Tidak apa-apa,Aku cuma gak enak aja,tidur sampai siang gini."

Prilly hanya mengangguk dan berusaha membantu Ali untuk mencari baju ganti,Ali menghela napas ringan,karna ia pikir Prilly tidak suka bicara padanya tapi salah gadis itu sedang mencari baju di lemari untuknya dan tersenyum tipis.

"Ini bajunya udah cocok yang ini kan?" Ali mengangguk menerima saran dari istrinya.

"Kenapa kamu panik padahal mereka gak bakal komentarin kita?" Prilly bertanya soal itu kedua kalinya.

"Aku gak enak tidur kesiangan pada keluargamu,"

"Padahal tidak masalah,mereka pasti mengerti."

"Bukan gitu pril,aku sering bangun lebih pagi saat sebelum menikah juga,"tutur Ali tersenyum simpul.

"Maaf ya,pasti soal semalam kita jadi kesiangan gara-gara mencariku?"

"Tidak apa-apa,aku berhak mencarimu karna kamu istriku titipan dari Allah,"tukas Ali.

"Kenapa kamu selalu baik sama aku,padahal aku selalu kasar dan jahat sama kamu,kenapa kamu masih peduli padaku, di saat aku bersama orang lain, kamu juga tetap merespon perkataan ku walaupun kenyataannya itu menyakitkan,Aku bukan istri yang baik untuk kamu?" Prilly merasa bersalah dan malu atas perbuatannya,ia melakukan tindakan yang salah.

"Aku tau kamu belum bisa menerimaku menjadi imam yang baik untukmu,aku juga masih banyak kekurangan,soal itu aku akan memaafkan kamu asal kamu mau berubah untukku agar menjadi wanita lebih baik!" Ali berkata lembut pada istrinya.

"Terima kasih,aku mau berubah demi kamu?" Balas prilly di geleng kepala oleh Ali, senyuman Prilly langsung pudar mendapat respon gelengan kepala Ali,mengira pria itu tidak menerimanya.

"Kamu gak suka,aku berubah?" Tanya prilly sendu.

"Bukan begitu,kamu harus berubah karena Allah bukan manusia,jadi berusaha dan minta ampun sama Allah yang maha memaafkan dan maha membolak-balikkan hati manusia,hanya Allah yang tau,aku juga setuju kamu berubah,karna seluruh bumi dan isinya hanya milik Allah!" jelas Ali tersenyum tipis.

Berubahlah karena Allah, bukan karena manusia. Karena berubah dengan sebab manusia itu melelahkan.

Carilah Ridho Allah, bukan cari perhatian manusia.

Penilaian manusia itu tak penting.
Tapi penilaian Allah lebih utama.
Jika seluruh manusia membencimu, tapi Allah mencintaimu maka itu lebih penting.

Jika seluruh manusia mencintaimu tapi Allah tak mencintaimu, apalah arti hidup ini tanpa cinta-Nya.

Kejar dan raihlah perhatian Allah.
Berdoa semoga Allah mencintaimu.
Agar Allah senang melihat perubahan kebaikan didalam dirimu.

Jika Allah sudah Cinta..
Apa yang tidak mungkin diberikan kepadamu.

Jangankan rezeki, impian dan jodoh yang kau pinta.
Surgapun Allah beri jika meminta.
Maka, lakukan sesuatu karena Allah, untuk Allah dan dijalan Allah.

Jika melakukan sesuatu karena Allah.
Biar manusia mengabaikan dan memperlakukanmu seperti apapun maka semua akan tetap terasa Indah.

Karena ada Allah dihati. Hanya Allah yang dijadikan satu-satunya tujuan.
Cinta Allah yang dicari bukan manusia.

_________________________________

Ali-prilly mulai menuruni tangga,karna mereka habis mengobrol di dalam kamar sampai hari berkumandang adzan Dzuhur.

"Kakak Prilly...?"panggil Rian tersenyum girang setelah pulang dari sekolah tidak menemukan kedua orangtuanya,ia urung dan sebal bunda dan ayahnya sering pergi berduaan tanpa mengajak dirinya.

Prilly melihat ke arah adik tirinya,rian tersenyum kecut karna takut pada prilly yang selama ini tidak suka pada rian,ia tidak menyukai,Rian langsung mundur dan mengira Prilly akan marah.

"Rian tunggu!" Prilly mencegah adiknya ingin berlari dan merasa takut padanya.

"Ma-maaf kak,Rian cuma mau ngerjain tugas sekolah,"elak Rian gugup.

"Jangan bohong Rian, kakak tau,kamu takut sama kakak kan,karna kakak pernah jahat sama Rian? Rian mau kan maafin kakak,kakak janji kita bisa main bersama, seperti teman Rian yang lain main sama kakaknya!" Anak kecil itu berkaca-kaca dan terharu antara ragu dan takut,Rian langsung berlari dan memeluk Prilly sebatas pinggang.

"Kakak.. Rian sayang sama kakak,"ucapnya terharu,Ali yang melihat itu ikut bahagia istrinya bisa menerima Rian sebagai adiknya.

"Iya"jawab prilly singkat.

"Alhamdulillah, Akhirnya Prilly bisa menerima Rian, tinggal Tante Adelia, semoga Prilly bisa menerima ibu sambungnya."batin Ali tersenyum.

******

Alpril langsung pamit pada pelayan di rumah dan Rian karna Ali ada urusan di luar rumah sambil mengajak istrinya agar tidak jenuh.

"Kita mau kemana,Li?" Tanya Prilly karna dari tadi mobil ditumpangi mereka belum sampai tujuan,entah kejutan atau ada urusan lain,Prilly benar-benar tidak tau, seperti orang tidak ada kehidupan hanya diam seperti patung.

Ali hanya tersenyum dan bahagia melihat istrinya mulai terbuka.

Beberapa menit kemudian,mobil itu sudah sampai di mesjid Al-muksin,mereka turun dari mobil dan menuju ke arah aula pembatas kaki.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh?"

"Eh,ustadz waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." Jawab mereka serentak,mereka saling melirik dan tersenyum melihat sang ustadz datang kesini tidak sendiri melainkan bersama istrinya,ada yang kagum dan terpesona dengan kecantikan istri ustadznya, dan mereka beristighfar karna sudah zina mata terhadap istri orang.

"Mari ustadz,masuk dan ustazah!" Ucap pemimpin adzan menyuruhnya masuk dan prilly memasuki pembatas untuk para wanita.

Prilly merasakan pipinya memerah seseorang menyebut dirinya ustadzah,ia merasa tidak pantas berada di lingkungan orang-orang baik seperti mereka.

Sebelum menjelang adzan ashar,para jemaah laki-laki solat Dzuhur terlebih dahulu sebelum melakukan pengajian seminggu sekali di mesjid Al-muksin.

****

Setelah selesai mereka langsung berjajar untuk mendengarkan ceramah seseorang yang selama ini membantu pencerahan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...!"

Ali menghela napas ringan dan tersenyum, pandangan mereka bertemu karna mata keduanya tidak sengaja bertatap muka dari arah jauh.

"Ehem-ehem, ustadz mau lihatin bidadarinya dulu atau mau lewat aja?" Celetuk salah satu jemaah yang peka terhadap ustadz di hadapannya,Ali salting karna ketahuan,ia menetralkan jantungnya dan terus menjelaskan tentang apa saja yang ia tau.

Ustadz Itu Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang