Cerita Cowo Possessive akan Author hapus dan digantikan baru dengan versi Revisinya. Tapi yang versi Revisi hanya setengah yang Author publikasikan:)
Tiba-tiba merasa cerita ini terlalu vulgar karena ada banyak anak remaja yang masih di bawah umur yang baca, kalau yg Versi Revisi itu lebih baik menurut saya pribadi sebagai Author.
***
Happy Reading...!
Kinara menatap takjub rumah Jena. "Jena rumah kontrakan kamu besar dan bersih banget. Apa nggak mahal bayarnya?"
Jena tersenyum congkak, lalu melipat kedua tangan di depan dada. "Well, setelah gue bekerja sebagai sekretaris di cabang perusahaan itu... Gaji gue 10 kali lipat lebih banyak. Gue mampu donk ngontrak rumah, walaupun harus nawar-nawar si.. Hehe."
Kinara mengangguk-angguk paham, masih menatap takjub rumah kontrakan milik Jena. Sella hanya memutar kedua bola mata malas, melihat betapa Noraknya kedua sahabatnya ini. "Sombong amat, ayo masuk. Gue laper." Sella langsung mengambil kunci rumah Jena dan nyerobot masuk.
"Hih tu anak, bikin darah tinggi mulu." Cibir Jena kesal sambil menarik Kinara masuk ke dalam rumahnya.
Saat sudah masuk kedalam rumah. Jena menatap sebal Sella yang seenaknya tidur-tiduran dia atas kasurnya. "Enak banget astaga." Sella sibuk berguling-guling di kasur empuk Jena. "Eh bocah, enak banget main tidur-tiduran aja." Cibir Jena melirik sebal pada wanita yang menggunakan kasur empuknya.
Sella mendelik menatap Jena kesal. "Pelit lo, dasar sombong. Orang pelit dan sombong dadanya kecil." Sumpah serapah Sella.
"Dapat mantra kek gitu dari mana anjir?" Jena berdecak menatap Sella yang menghancurkan tempat tidurnya. Sella hanya menutup mata tak peduli.
"Eumm, anu.... " Kinara menunduk malu, menyatukan kedua jari telunjuknya. Jena dan Sella menoleh. "Aku lupa bawa baju ganti... Hehe." Celetuk Kinara. Gadis polos itu menggaruk pipinya canggung, padahal tidak gatal.
Jena mengulum bibir, tatapannya tertuju pada Kinara. "Huwaaa, hiks." Jena langsung memeluk Kinara karena tidak tahan lagi.
"Dedek polos guee, hiks. Lo bebas pakai baju gue yang mana aja. Gue tu kangen tidur sekasur sama lo tau!" Jena terisak haru. Jujur saja, dia sama tidak mengeluarkan air mata. Sella bangkit dengan gemuruh emosi. "Dia dedek gemes gue!" Sella langsung menarik Kinara dan menyembunyikan Kinara di belakang tubuhnya.
"Eh enak aja lo! Gue pernah satu kos sama dia." Jena berusaha meraih tubuh Kinara yang terhalang tubuh Sella. Sella menajamkan mata siap-siap memukul tangan Jena yang hendak mengambil Kinara.
"E-eh tunggu..." Kinara membuka suara. "Kenapa kalian merebutin aku?" Kinara memiringkan kepala bingung. Sella dan Jena pun berdehem. Alasannya simple, mereka berdua hanya saling tidak terima Kinara di ambil satu sama lain karena berteman dengan manusia polos itu menambah mood. Mereka berdua menatap tajam penuh arti satu sama lain.
'Kali ini kita berbagi.' kode Sella lewat mata. Jena mengangguk pahan dengan kode yang diberikan Sella mengangkat jempolnya. 'Oke!'
Kinara memiringkan kepala bingung. "Kalian lagi ngapain?"
Sella dan Jena memutuskan kontak mata. Lalu menatap Kinara seakan tidak terjadi apa-apa. "Cuma main tatap mata." Jawab Sella asal. Jena mengangguk setuju.
"Gue punya ide guys!" Ucap Jena antusias, karena sudah memikirkan rencana ini sedari siang. "Gimana kalau kita buat mini party di rumah gue? Gimana?" Ujuk Jena.
Sella mengerutkan kening sedikit berfikir. "Ga ada Beer lo? Atau wine 'lah kurang lebih. Gak asik kalau gak ada itu benda." Jena mendengus mendengar ucapan Sella, "Lo kira gue kaya?" Sarkas Jena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowo Possessive
Fanfic#Adults story# Lelaki itu tak mau miliknya di sentuh oleh siapapun. Terlalu posesif dan obsesi pada seorang gadis lugu yang sudah ia klaim jadi miliknya. Gadisnya. "Kamu sengaja membuatku gila hm?" Rey semakin memojokan Kinara yang berada di antara...