12

672 58 0
                                    

Jaehyun menghela nafas kasar dan berbalik. Jaehyun menatap anak itu sinis, dia jelas sudah kesal tapi dia tahan.

"Ke-kenapa?. Apa kau marah?".

Jaehyun diam, dan hanya terus menatap tajam kearah anak itu.

Seisi kantin sudah heboh, tapi Taeyong masih memakan makan siangnya dengan tenang. Tidak, sejujurnya dia sudah kesal tapi dia tahan emosinya.

Taeyong melirik Jaehyun dari kejauhan seraya terus memakan makan siangnya yang tinggal sedikit.

Taeyong menyuap makanan terakhirnya, dan segera berdiri menghampiri Jaehyun.

"Kau, ada masalah apa dengannya?".

Taeyong bersandar dibahu lebar Jaehyun seraya menyedot susu strawberry kesukaannya.

Jaehyun tidak menjawab Taeyong dia hanya beberapa kali mendengus kesal. Taeyong yang melihat reaksi Jaehyun segera mengambil nampan makan siang Jaehyun.

"Taeyong, apa yang-

"Kamu kesalkan, pukul saja. Aku akan amankan ini, oke?".

Jaehyun diam melihat Taeyong yang berjalan kembali ke tempatnya semula.

"Silahkan pukul, aku hanya akan menonton dari sini".

Jaehyun kembali melirik kearah anak yang ada didepannya, dan langsung melayangkan pukulan yang cukup keras kearah pipinya.

Bugh

Suasana kantin seketika kacau karena perkelahian Jaehyun, semua orang yang ada binggung. Ada yang panik, ada juga yang menonton.

Sedangkan Taeyong dia hanya menonton seperti yang dia ucapkan, sejujurnya dia mau saja terlibat dalam masalah itu. Tapi dia terlalu malas melakukannya.

×××

Perkelahian Jaehyun berakhir begitu saja, Jaehyun babak belur begitu juga lawannya.

Taeyong yang dari tadi hanya menonton kembali menghampiri Jaehyun.

Taeyong berjalan kedepan Jaehyun dan menyentuh wajah memar Jaehyun dengan perlahan.

"Auh, Jaehyun. Apa kau baik-baik saja?".

Jaehyun merunduk seraya terus meringis kesakitan. Sudut bibirnya robek bahkan sampai berdarah.

Batang hidungnya robek, dan beberapa memar diwajahnya. Rasanya sakit dan sedikit ngilu.

Jaehyun memegang tangan Taeyong, dan perlahan mengangkat kepalanya. Menatap Taeyong dengan senyuman seperti biasa.

"Rasanya sakit, tapi setidaknya aku menang ya kan".

Taeyong tersenyum dan menghela nafas ringan seraya terus memperhatikan wajah Jaehyun. Sedangkan Jaehyun senyum lebar.

"Akh?!, sakit!. Hehehehe".

"Dasar bodoh".

×××

Taeyong melirik segerombol anak dibelakangnya.

"Ah, kesian. Masa melawan Jaehyun saja kalah, kalian ini memang tidak lebih dari sampah ya".

Beberapa dari mereka berdecik karena kesal ke Taeyong, tapi dibanding kesal mereka lebih merasa malu karena kalah dari Jaehyun.

"Sudahlah, dibanding kalian makin malu disini lebih baik kalian mengobati teman kalian. Kesian dia sampai babak belur begitu".

Mereka pergi dari kantin, dan beberapa sorakkan untuk Jaehyun mulai terdengar. Suasananya heboh.

'Jung Jaehyun'

'Jung Jaehyun'

Suasananya benar-benar heboh, tapi Jaehyun perlahan membisikkan sesuatu ke Taeyong.

"Taeyong, bisa kita ke UKS sekarang?. Sudut bibirku rasanya sudah mulai nyeri".

Taeyong segera menoleh Jaehyun yang sudah benar-benar kesakitan. Bahkan darah di sudut bibirnya sudah mulai mengalir.

"Ah?!, Jaehyun!".

×××

Jaehyun duduk dibangsal UKS, sedangkan Taeyong sibuk mencari obat di UKS.

Alkohol, kapas, plester, kasa, dan beberapa antiseptik Taeyong bawa untuk mengobati Jaehyun.

"Jaehyun, kalau sakit bilang. Aku tidak pernah mengobati orang lain".

"Iya".

Taeyong membersihkan luka Jaehyun dengan perlahan, dia takut lukanya malah semakin parah.

Sedangkan Jaehyun, dia hanya memperhatikan sekeliling dan tiba-tiba tertawa kecil.

"Kamu kenapa Jaehyun?. Apa karena dipukul kepalanya kamu jadi bodoh?".

"Hahaha, tidak Taeyong. Aku hanya baru sadar kalau ini tempat kita bertemu pertama kali saat itu".

Taeyong yang melihat sekeliling dan baru sadar ikut tertawa, mengingat kejadian saat mereka pertama bertemu.

"Ahahaha, kejadian bodoh hari itu".

"Aneh jika kita ingatkan?. Tapi ada lucunya juga, kejadian bodoh Jung Jaehyun".

"Dasar Lee Taeyong. Kamu ini menyebalkan ya. Hahahhaa".

TBC

Scommessa | JaeYongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang